SPKLU Diler BYD Masih Bisa Digunakan Semua Merek Mobil Listrik
23 Oktober 2024, 07:00 WIB
Pemerintah permudah aturan pembangunan SPKLU di Indonesia guna mempercepat perkembangan ekosistem kendaraan listrik
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Guna mempercepat perkembangan ekosistem kendaraan listrik, pemerintah memudahkan aturan pembangunan SPKLU di Indonesia. Hal ini disampaikan M.P. Dwinugroho, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dalam siaran tertulis ia menyampaikan bahwa dengan adanya kemudahan yang diberikan maka diharapkan SPKLU dapat semakin meluas. Sehingga pengguna kendaraan listrik tak perlu khawatir kehabisan daya di jalan.
"Jika sebelumnya perizinan SPKLU termasuk risiko Menengah Tinggi, kini pengurusan izin SPKLU masuk ke dalam kegiatan tingkat risiko Menengah Rendah," ujar Nugroho di Jakarta (16/09).
Perlu diketahui bahwa untuk membangun SPKLU sebenarnya ada beberapa aturan yang harus dipenuhi. Namun kini semua persyaratan bisa dikirim ke sistem Online Single Submission (OSS) lalu ke Amdalnet.
Selanjutnya, sistem secara otomatis mengedit dokumen lingkungan yang diperlukan untuk pembangunan SPKLU. Selanjutnya, dokumen ini akan dikirimkan ke sistem OSS RBA guna memenuhi persyaratan dasar penerbitan izin usaha.
Berdasarkan data Direktorat Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM, saat ini sudah ada 842 unit di 488 lokasi. Jumlah tersebut merupakan gabungan antara SPKLU yang dikelola PT PLN (Persero), instalasi privat di lokasi publik serta stasiun pengisian kendaraan umum.
Jumlah itu diharapkan bisa terus bertambah di masa depan dan memberi ketenangan kepada masyarakat yang ingin membeli EV.
Meski penting tetapi ternyata 80 pengguna mobil listrik lebih memilih untuk mengisi daya di rumah ketimbang SPKLU. Fasilitas tersebut hanya digunakan saat kondisi darurat atau sedang melakukan perjalanan jarak jauh.
“SPKLU adalah salah satu pertimbangan bagi mereka yang belum memiliki kendaraan listrik. Tetapi bila membelinya maka 80 persen pelanggan justru lebih memilih mengisi daya di rumah,” ungkap Dian Asmahani, Brand & Marketing Directors Wuling Motors dalam acara Katadata SAFE, Selasa (26/9)
Menurutnya pengguna mobil listrik dapat memperkirakan jarak perjalanan dengan sisa daya di baterai. Selain itu, mengisi di rumah juga lebih menyenangkan karena bisa dilakukan saat istirahat.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Oktober 2024, 07:00 WIB
25 September 2024, 16:00 WIB
15 September 2024, 10:00 WIB
12 Agustus 2024, 13:02 WIB
02 Juli 2024, 11:00 WIB
Terkini
07 November 2024, 15:00 WIB
Hyundai Indonesia lakukan penyesuaian fitur pada Santa Fe untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia
07 November 2024, 13:00 WIB
Pelanggan setia Federal Oil yang sudah menggunakan produk mereka sejak 2018 mendapatkan hadiah Yamaha Xmax
07 November 2024, 12:00 WIB
BYD menunggu pemerintah melanjutkan program subsidi mobil listrik di masa mendatang karena bawa dampak positif
07 November 2024, 11:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kerja perdana ke China, diperkirakan insentif EV berlanjut
07 November 2024, 10:00 WIB
Terdapat enam fakta menarik tentang Suzuki Carry yang belum banyak masyarakat ketahui, simak rangkumannya
07 November 2024, 09:00 WIB
Pemerintah DKI menggelar program Bea Balik Nama Kendaraan bekas gratis yang berlaku hingga Januari 2025
07 November 2024, 08:00 WIB
AHM akan menyematkan mesin 125 cc ke new Honda Scoopy jika konsumen membutuhkan hal tersebut di masa mendatang
07 November 2024, 07:00 WIB
Biaya pembuatan SIM November 2024 tidak berbeda jauh dengan bulan sebelumnya namun pastikan BPJS Kesehatan aktif