Ekonom Sorot 3 Kebijakan yang Bisa Bantu Dorong Penjualan Mobil

Buat bantu perbaiki angka penjualan mobil di RI, tiga kebijakan ini bisa dipertimbangkan oleh pihak terkait

Ekonom Sorot 3 Kebijakan yang Bisa Bantu Dorong Penjualan Mobil

KatadataOTO – Penjualan mobil di Indonesia belum mengalami perbaikan signifikan imbas ketidakpastian ekonomi dan melemahnya daya beli. Per Juli 2025, penjualan retail mobil baruadalah 62.770 unit atau naik tipis dari Juni di 61.687 unit.

Capaian tersebut juga masih lebih rendah dari penjualan retail di periode yang sama tahun lalu yaitu 75.588 unit.

Meskipun ada banyak faktor berperan di balik melemahnya daya beli masyarakat saat ini, ekonom menilai ada tiga hal bisa dilakukan agar bantu menggairahkan kembali pembelian mobil di dalam negeri.

Pertama adalah insentif fiskal terstruktur. Misal, keringanan pajak segmen kendaraan di rentang harga Rp 300 juta sampai Rp 350 jutaan dengan persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tertentu dan efisiensi emisi.

Penjualan Mobil Diprediksi Naik Jelang Lebaran, LCGC Jadi Pilihan
Photo : KatadataOTO

“Skema ‘trade-in bonus’ untuk mengganti kendaraan di atas 10-12 tahun, dibiayai ulang dari tax uplift registrasi baru. Ini mendorong permintaan tanpa beban fiskal permanen,” kata Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank kepada KatadataOTO, Senin (11/08).

Langkah kedua, Josua mengungkapkan pentingnya keterjangkauan non-fiskal. Misalnya uang muka atau down payment (DP) lebih rendah buat Low Cost Green Car (LCGC) dengan tenor sedikit lebih panjang.

Kemudian dibutuhkan perluasan penjaminan kredit kendaraan produktif, seperti Light Commercial Vehicle (LCV) untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) logistik.

“Ketiga, kebijakan sisi penawaran. Percepat ekosistem local supply komponen untuk menahan harga, terutama pada Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) atau LCGC,” kata Josua.

Biaya kepemilikan daerah khusus kendaraan rendah emisi, termasuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) atau Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) perlu disederhanakan.

Toyota Ingin Besaran Opsen Ditinjau Ulang Demi Tekan Harga LCGC
Photo : Toyota

Hal tersebut menyasar langsung ke inti permasalahan, yakni harga dan cicilan mobil yang membuat model murah sekalipun belum bisa mencapai target konsumen imbas harga membengkak karena pajak dan biaya lainnya.

Josua menegaskan penerapan strategi tersebut dapat membantu perbaikan permintaan mobil di kuartal keempat 2025 dan pijakan yang lebih solid tahun depan.

“Meskipun segmen bawah kemungkinan pulih paling lambat,” ungkap Josua.


Terkini

mobil
Penjualan Mobil Baru Diprediksi Bakal Membaik di 2026

Penjualan Mobil Baru Diprediksi Bisa Membaik di Awal 2026

Kondisi penjualan mobil baru di Indonesia yang sedang melemah dipercaya dapat segera pulih atau membaik

news
Ganjil genap Jakarta

Ada Gladi Upacara Kemerdekaan RI, Jalan di Sekitar Istana Ditutup

Kepolisian lakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Istana untuk mendukung gladi upacara kemerdekaan Indonesia

news
 Ganjil Genap Jakarta 13 Agustus

Ganjil Genap Jakarta 13 Agustus 2025, Cek Jalur Alternatif

Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali diterapkan untuk atasi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi

news
Catat Lokasi SIM Keliling Bandung 13 Agustus, Ada di Ubertos

Catat Lokasi SIM Keliling Bandung 13 Agustus, Ada di Ubertos

Ubertos menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini dan melayani para pengendara

news
SIM Keliling Jakarta

Simak Syarat dan Biaya SIM Keliling Jakarta Hari Ini 13 Agustus

Perpanjangan SIM A dan C bisa dilakukan dengan mudah di fasilitas SIM keliling Jakarta, simak informasinya

mobil
Faktor di Balik Populernya Mobil Listrik Cina di Indonesia

Faktor di Balik Populernya Mobil Listrik Cina di Indonesia

Mobil listrik Cina mulai diterima konsumen Indonesia, pengamat sorot sejumlah strategi yang diterapkan

mobil
5 Mobil LCGC Terlaris Juli 2025, Sigra dan Calya Bersaing

5 Mobil LCGC Terlaris Juli 2025, Sigra dan Calya Bersaing

Daihatsu Sigra masih memimpin lima mobil LCGC terlaris di Juli 2025 berkat wholesales sebanyak 2.951 unit

mobil
Recall Toyota

Toyota Recall Alphard, Nav1, Camry, Corolla, Vios dan Yaris

Toyota recall Alphard, NAV1, Camry, Corolla, Vios dan Yaris lansiran 2001 hingga 2016 karena masalah airbag