Changan Deepal E07 Terdaftar di RI, SUV Mungil Rangkap Pikap
15 Desember 2025, 17:00 WIB
Belum bisa saingi kendaraan konvensional, Populix ungkap alasan masyarakat ragu beralih ke mobil listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Minat konsumen Indonesia terhadap mobil listrik mulai meningkat tahun ini, khususnya di tengah kehadiran berbagai merek Tiongkok dengan harga murah.
Meskipun begitu tidak dapat dipungkiri, mobil bensin atau mesin konvensional masih menjadi pilihan utama, khususnya konsumen di daerah.
Belum lama ini Populix melakukan survey terhadap masyarakat yang masih enggan melakukan pembelian mobil listrik.
Menurut Populix, ada setidaknya tiga alasan masyarakat enggan beralih ke mobil listrik.
“Pertama keberadaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), ini barrier utama kenapa responden tidak mau membeli mobil listrik,” kata Susan Adi Putra, Populix Associate Head of Research for Automotive di sela acara Populix x Forwot Outlook Discussion, Selasa (01/07).
Masalah tersebut mulai ditangani oleh PT PLN (Persero). Per Maret 2025, ada 3.772 unit SPKLU yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sebanyak 2.667 unit berada di pulau Jawa, 442 unit di Sumatera dan 217 unit di Kalimantan.
Kemudian ada produsen otomotif tertentu menyediakan charging station di beberapa titik diler mereka sehingga semakin memudahkan konsumen.
Hanya saja jumlahnya masih belum semasif SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) dan terpusat di pulau Jawa.
Faktor kedua menurut dia adalah keberadaan bengkel resmi atau diler yang masih terbatas.
“Jarak antara diler itu masih terlalu jauh,” kata dia.
Terakhir, dari sisi jarak tempuh. Tampaknya range anxiety masih jadi satu isu yang diperhatikan oleh konsumen kendaraan roda empat.
“Karena mobil listrik ada batas jarak dan kecepatan, ini menjadi perhatian bagi mereka kenapa tidak membeli EV (Electric Vehicle),” jelas dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, tetap ada sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh produsen guna menggaet konsumen.
Misalnya, pemberian diskon atau potongan harga. Lalu garansi baterai maupun kendaraan yang menambah ketenangan konsumen dalam menggunakan mobil listrik.
Tetapi Adi menegaskan, secara perlahan masyarakat mulai melirik mobil listrik karena memiliki beberapa kemudahan khususnya dalam biaya perawatan.
“Pajak tahunan murah, kemudian insentif pemerintah memegang peranan penting,” ungkap dia.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 Desember 2025, 17:00 WIB
15 Desember 2025, 16:00 WIB
15 Desember 2025, 15:00 WIB
15 Desember 2025, 13:00 WIB
15 Desember 2025, 11:00 WIB
Terkini
16 Desember 2025, 21:03 WIB
Ajang penghargaan Forwot Car of The Year 2025 menunjuk Mitsubishi Destinator menangkan kategori utama
16 Desember 2025, 20:59 WIB
Dalam investigasinya, NGK banyak menemukan busi palsu merek NGK beredar luas di kota-kota besar Indonesia
16 Desember 2025, 20:57 WIB
Rizki Juniansyah, atlet angkat beban Tanah Air menambah pundi-pundi emas Indonesia dalam ajang SEA Games 2025
16 Desember 2025, 18:00 WIB
Niterra melakukan investagi dengan beberapa pihak untuk memberantas peredaran busi NGK palsu di Indonesia
16 Desember 2025, 17:00 WIB
BYD menyiapkan dua model mobil baru yang mengincar pasar global di kuartal pertama 2026, ada sedan dan SUV
16 Desember 2025, 16:00 WIB
Maxus menjual dua model MPV listrik mewah, namun angka penjualannya masih tertinggal jauh dari Denza
16 Desember 2025, 15:00 WIB
Meski tanpa insentif pemerintah optimis produsen mobil tetap mau berinvestasi dengan membangun pabrik di Indonesia
16 Desember 2025, 14:00 WIB
Salah satu produk Mitsubishi Fuso, yakni Canter tengah mengikuti pengujian Biodiesel B50 dari pemerintah