Buntut Sengketa Merek M6, Gugatan BMW ke BYD Ditolak
01 Juli 2025, 22:08 WIB
Belum bisa saingi kendaraan konvensional, Populix ungkap alasan masyarakat ragu beralih ke mobil listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Minat konsumen Indonesia terhadap mobil listrik mulai meningkat tahun ini, khususnya di tengah kehadiran berbagai merek Tiongkok dengan harga murah.
Meskipun begitu tidak dapat dipungkiri, mobil bensin atau mesin konvensional masih menjadi pilihan utama, khususnya konsumen di daerah.
Belum lama ini Populix melakukan survey terhadap masyarakat yang masih enggan melakukan pembelian mobil listrik.
Menurut Populix, ada setidaknya tiga alasan masyarakat enggan beralih ke mobil listrik.
“Pertama keberadaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), ini barrier utama kenapa responden tidak mau membeli mobil listrik,” kata Susan Adi Putra, Populix Associate Head of Research for Automotive di sela acara Populix x Forwot Outlook Discussion, Selasa (01/07).
Masalah tersebut mulai ditangani oleh PT PLN (Persero). Per Maret 2025, ada 3.772 unit SPKLU yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sebanyak 2.667 unit berada di pulau Jawa, 442 unit di Sumatera dan 217 unit di Kalimantan.
Kemudian ada produsen otomotif tertentu menyediakan charging station di beberapa titik diler mereka sehingga semakin memudahkan konsumen.
Hanya saja jumlahnya masih belum semasif SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) dan terpusat di pulau Jawa.
Faktor kedua menurut dia adalah keberadaan bengkel resmi atau diler yang masih terbatas.
“Jarak antara diler itu masih terlalu jauh,” kata dia.
Terakhir, dari sisi jarak tempuh. Tampaknya range anxiety masih jadi satu isu yang diperhatikan oleh konsumen kendaraan roda empat.
“Karena mobil listrik ada batas jarak dan kecepatan, ini menjadi perhatian bagi mereka kenapa tidak membeli EV (Electric Vehicle),” jelas dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, tetap ada sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh produsen guna menggaet konsumen.
Misalnya, pemberian diskon atau potongan harga. Lalu garansi baterai maupun kendaraan yang menambah ketenangan konsumen dalam menggunakan mobil listrik.
Tetapi Adi menegaskan, secara perlahan masyarakat mulai melirik mobil listrik karena memiliki beberapa kemudahan khususnya dalam biaya perawatan.
“Pajak tahunan murah, kemudian insentif pemerintah memegang peranan penting,” ungkap dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Juli 2025, 22:08 WIB
01 Juli 2025, 15:18 WIB
01 Juli 2025, 08:00 WIB
30 Juni 2025, 16:23 WIB
30 Juni 2025, 13:30 WIB
Terkini
01 Juli 2025, 23:13 WIB
Dorna Sport memberi peringatan kepada Jorge Martin untuk menghormati kontrak yang sudah ada dengan Aprilia
01 Juli 2025, 22:08 WIB
Gugatan BMW yang diajukan untuk BYD ke pengadilan pada Februari 2025 telah ditolak, berikut alasannya
01 Juli 2025, 21:25 WIB
Menurut Jaecoo perang harga mobil Cina wajar dilakukan, asal tetap memberikan value lebih kepada para konsumen
01 Juli 2025, 20:08 WIB
MotoGP Malaysia 2025 menargetkan bisa menarik 13 ribu penonton asal Indonesia atau dari tahun sebelumnya
01 Juli 2025, 19:00 WIB
Ground Zero meluncurkan tiga produk baru untuk merayakan hari jadi mereka yang ke-30, dijual secara terbatas
01 Juli 2025, 18:00 WIB
Kepulauan Riau gelar pemutihan pajak kendaraan bermotor untuk mudahkan warganya menjalankan kewajiban
01 Juli 2025, 17:09 WIB
Pengunjung Jakarta Fair 2025 yang beruntung dan kreatf berhasil memenangkan 1 unit mobil listrik VinFast
01 Juli 2025, 15:18 WIB
Banyak penumpang merasa lebih mual saat berkendara di mobil listrik ketimbang ICE, berikut penjelasannya