Honda Super One Masuk Indonesia Tahun Depan Sudah Tahap Akhir
17 November 2025, 13:00 WIB
Bukan pertama kali kendaraannya ditarik, kali ini recall VinFast VF8 disebabkan oleh potensi masalah airbag
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pabrikan otomotif asal Vietnam, VinFast nampaknya harus kembali mengalami kendala. Belum lama ini diketahui ada potensi masalah airbag sehingga sejumlah unit perlu ditarik kembali.
Dilansir dari AutoEvolution, Senin (3/6) VinFast VF8 pernah direcall akibat masalah software yang mengakibatkan Multifunction Head Unit tidak berfungsi.
Mengacu pada data NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration), VinFast melaporkan hampir 300 unit VF8 produksi 2022 sampai 2024 mungkin menggunakan Inert Airbag Ignitors.
Pihak VinFast menjelaskan airbag yang dilengkapi komponen Inert Ignitor umumnya hanya dipakaikan pada unit praproduksi buat keperluan pengetesan.
Mundur ke 19 April, salah satu unit VinFast VF8 dibawa ke diler akibat lampu peringatan airbag terus menyala. Pihak diler kemudian mengidentifikasi bahwa Front Passenger Side Airbag ternyata dibekali Inert Ignitor.
Secara keseluruhan 52 dari 284 unit VF8 yang pakai Inert Ignitor sudah ada di tangan konsumen. Akibat hal tersebut VinFast terpaksa menghentikan distribusi dan penjualan buat sementara waktu.
Namun ada hal lain menimbulkan pertanyaan, karena sampai sekarang VinFast belum menjelaskan proses recall dan bagaimana kendaraan diperbaiki agar bisa kembali digunakan dengan aman.
Kemudian VinFast Auto LLC di Los Angeles mengklaim tidak mengetahui ada laporan kesalahan pemasangan airbag. Namun diler sudah diarahkan untuk memeriksa dan mengganti airbag jika dibutuhkan.
Seluruh pemilik kendaraan terkait akan diberi imbauan melakukan pengecekan ke diler resmi paling lambat mulai 7 Juni.
Pada 18 Mei 2024, VinFast melakukan penarikan kembali VF8 City Edition karena masalah Multimedia Head Unit. Ini berdampak pada 999 unit model tersebut produksi 27 Juli – 25 November 2022.
Kemudian sepanjang kuartal pertama 2024, VinFast melaporkan ada kenaikan penjualan sampai 444 persen.
Namun sebuah penelusuran dilakukan Hunterbrook Media pada April 2024 ungkap bahwa penjualan merek tersebut dilakukan ke perusahaan afiliasi, bukan konsumen sebenarnya.
Hunterbrook Media menyorot ratusan kendaraan ditelantarkan di sebuah lapangan. Padahal unit tersebut sebelumnya dijual ke perusahaan milik Pham Nhat Vuong, CEO VinFast.
Lalu harga terbilang tinggi karena VinFast yang dijual di AS mulai 46.000 USD (Rp 746,2 jutaan). Ini lebih mahal dari Hyundai Ioniq 5 di 41.800 USD (Rp 678 jutaan) atau Tesla Model S di 44.990 USD atau setara Rp 729,8 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 November 2025, 13:00 WIB
16 November 2025, 17:00 WIB
16 November 2025, 15:14 WIB
14 November 2025, 22:00 WIB
14 November 2025, 21:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 13:00 WIB
Mobil listrik Honda Super One mulai dites jalan sebagai persiapan sebelum dijual di Indonesia tahun depan
17 November 2025, 12:00 WIB
Duo Marquez bersaudara mampu mendominasi papan atas klasemen akhir MotoGP 2025 setelah tampil sangat impresif
17 November 2025, 11:00 WIB
Mitsubishi Fuso nilai wacana uji kir di bengkel resmi bisa memudahkan pelanggan dalam menjalankan kewajibannya
17 November 2025, 10:00 WIB
Ajang Honda Modif Contest 2025 berhasil menemukan karya ciamik sepeda motor yang terus-menerus berkembang
17 November 2025, 08:00 WIB
Sebagian ruas jalan di Tol Cipularang dan Padaleunyi ditutup untuk dilakukan perbaikan selama sepekan
17 November 2025, 07:00 WIB
Kementerian Perhubungan gelar pembatasan lalu lintas di kawasan wisata saat libur Natal dan tahun baru
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C