Dihantam Robot, Pekerja Tesla Layangkan Gugatan Nyaris Rp 1 Triliun
26 September 2025, 17:00 WIB
Bukan pertama kali kendaraannya ditarik, kali ini recall VinFast VF8 disebabkan oleh potensi masalah airbag
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pabrikan otomotif asal Vietnam, VinFast nampaknya harus kembali mengalami kendala. Belum lama ini diketahui ada potensi masalah airbag sehingga sejumlah unit perlu ditarik kembali.
Dilansir dari AutoEvolution, Senin (3/6) VinFast VF8 pernah direcall akibat masalah software yang mengakibatkan Multifunction Head Unit tidak berfungsi.
Mengacu pada data NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration), VinFast melaporkan hampir 300 unit VF8 produksi 2022 sampai 2024 mungkin menggunakan Inert Airbag Ignitors.
Pihak VinFast menjelaskan airbag yang dilengkapi komponen Inert Ignitor umumnya hanya dipakaikan pada unit praproduksi buat keperluan pengetesan.
Mundur ke 19 April, salah satu unit VinFast VF8 dibawa ke diler akibat lampu peringatan airbag terus menyala. Pihak diler kemudian mengidentifikasi bahwa Front Passenger Side Airbag ternyata dibekali Inert Ignitor.
Secara keseluruhan 52 dari 284 unit VF8 yang pakai Inert Ignitor sudah ada di tangan konsumen. Akibat hal tersebut VinFast terpaksa menghentikan distribusi dan penjualan buat sementara waktu.
Namun ada hal lain menimbulkan pertanyaan, karena sampai sekarang VinFast belum menjelaskan proses recall dan bagaimana kendaraan diperbaiki agar bisa kembali digunakan dengan aman.
Kemudian VinFast Auto LLC di Los Angeles mengklaim tidak mengetahui ada laporan kesalahan pemasangan airbag. Namun diler sudah diarahkan untuk memeriksa dan mengganti airbag jika dibutuhkan.
Seluruh pemilik kendaraan terkait akan diberi imbauan melakukan pengecekan ke diler resmi paling lambat mulai 7 Juni.
Pada 18 Mei 2024, VinFast melakukan penarikan kembali VF8 City Edition karena masalah Multimedia Head Unit. Ini berdampak pada 999 unit model tersebut produksi 27 Juli – 25 November 2022.
Kemudian sepanjang kuartal pertama 2024, VinFast melaporkan ada kenaikan penjualan sampai 444 persen.
Namun sebuah penelusuran dilakukan Hunterbrook Media pada April 2024 ungkap bahwa penjualan merek tersebut dilakukan ke perusahaan afiliasi, bukan konsumen sebenarnya.
Hunterbrook Media menyorot ratusan kendaraan ditelantarkan di sebuah lapangan. Padahal unit tersebut sebelumnya dijual ke perusahaan milik Pham Nhat Vuong, CEO VinFast.
Lalu harga terbilang tinggi karena VinFast yang dijual di AS mulai 46.000 USD (Rp 746,2 jutaan). Ini lebih mahal dari Hyundai Ioniq 5 di 41.800 USD (Rp 678 jutaan) atau Tesla Model S di 44.990 USD atau setara Rp 729,8 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 September 2025, 17:00 WIB
24 September 2025, 17:00 WIB
24 September 2025, 13:00 WIB
23 September 2025, 16:10 WIB
23 September 2025, 11:00 WIB
Terkini
30 September 2025, 08:00 WIB
Sedikitnya ada enam gerbang tol Dalam Kota yang ditutup sementara untuk mendapat perbaikan setelah dirusak massa
30 September 2025, 07:00 WIB
BlackAuto Battle 2025 Surabaya berhasil menarik perhatian para penggelar modifikasi dari bebagai daerah
30 September 2025, 06:00 WIB
Lima tempat ini menyediakan fasilitas SIM keliling Jakarta, simak informasi lengkap jadwal dan lokasinya
30 September 2025, 06:00 WIB
Pada akhir bulan, kepolisian di Kota kembang mengoperasikan SIM keliling Bandung di dua lokasi berbeda
30 September 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 30 September 2025 bakal diwarnai dengan aksi demo di depan gedung DPR RI sejak pagi
29 September 2025, 20:00 WIB
Wamenperin ingin industri sepeda motor di dalam negeri menyusun roadmap untuk selama sepuluh tahun ke depan
29 September 2025, 19:00 WIB
Jaecoo J8 SHS Ardis akhirnya resmi dijual di Indonesia dengan harga Rp 818 juta, lebih murah dari perkenalan
29 September 2025, 18:00 WIB
Geely Auto Indonesia mengumumkan keputusan perakitan lokal Starray EM-i lebih dulu dari EX5, ini alasannya