Merek Jepang Diajak Ikut Manfaatkan Insentif Impor Mobil Listrik
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Bukan pertama kali kendaraannya ditarik, kali ini recall VinFast VF8 disebabkan oleh potensi masalah airbag
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pabrikan otomotif asal Vietnam, VinFast nampaknya harus kembali mengalami kendala. Belum lama ini diketahui ada potensi masalah airbag sehingga sejumlah unit perlu ditarik kembali.
Dilansir dari AutoEvolution, Senin (3/6) VinFast VF8 pernah direcall akibat masalah software yang mengakibatkan Multifunction Head Unit tidak berfungsi.
Mengacu pada data NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration), VinFast melaporkan hampir 300 unit VF8 produksi 2022 sampai 2024 mungkin menggunakan Inert Airbag Ignitors.
Pihak VinFast menjelaskan airbag yang dilengkapi komponen Inert Ignitor umumnya hanya dipakaikan pada unit praproduksi buat keperluan pengetesan.
Mundur ke 19 April, salah satu unit VinFast VF8 dibawa ke diler akibat lampu peringatan airbag terus menyala. Pihak diler kemudian mengidentifikasi bahwa Front Passenger Side Airbag ternyata dibekali Inert Ignitor.
Secara keseluruhan 52 dari 284 unit VF8 yang pakai Inert Ignitor sudah ada di tangan konsumen. Akibat hal tersebut VinFast terpaksa menghentikan distribusi dan penjualan buat sementara waktu.
Namun ada hal lain menimbulkan pertanyaan, karena sampai sekarang VinFast belum menjelaskan proses recall dan bagaimana kendaraan diperbaiki agar bisa kembali digunakan dengan aman.
Kemudian VinFast Auto LLC di Los Angeles mengklaim tidak mengetahui ada laporan kesalahan pemasangan airbag. Namun diler sudah diarahkan untuk memeriksa dan mengganti airbag jika dibutuhkan.
Seluruh pemilik kendaraan terkait akan diberi imbauan melakukan pengecekan ke diler resmi paling lambat mulai 7 Juni.
Pada 18 Mei 2024, VinFast melakukan penarikan kembali VF8 City Edition karena masalah Multimedia Head Unit. Ini berdampak pada 999 unit model tersebut produksi 27 Juli – 25 November 2022.
Kemudian sepanjang kuartal pertama 2024, VinFast melaporkan ada kenaikan penjualan sampai 444 persen.
Namun sebuah penelusuran dilakukan Hunterbrook Media pada April 2024 ungkap bahwa penjualan merek tersebut dilakukan ke perusahaan afiliasi, bukan konsumen sebenarnya.
Hunterbrook Media menyorot ratusan kendaraan ditelantarkan di sebuah lapangan. Padahal unit tersebut sebelumnya dijual ke perusahaan milik Pham Nhat Vuong, CEO VinFast.
Lalu harga terbilang tinggi karena VinFast yang dijual di AS mulai 46.000 USD (Rp 746,2 jutaan). Ini lebih mahal dari Hyundai Ioniq 5 di 41.800 USD (Rp 678 jutaan) atau Tesla Model S di 44.990 USD atau setara Rp 729,8 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Juli 2025, 08:00 WIB
03 Juli 2025, 21:00 WIB
03 Juli 2025, 20:00 WIB
03 Juli 2025, 09:00 WIB
02 Juli 2025, 22:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang tersedia jelang akhir pekan ada di Dago Plaza, JL. IR. Juanda
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin