Alasan BYD Belum Umumkan Data Pemesanan Atto 1 

Meski diakui cukup dominan, BYD belum mau umumkan data pemesanan Atto 1 yang baru diluncurkan di GIIAS 2025

Alasan BYD Belum Umumkan Data Pemesanan Atto 1 

KatadataOTO – Seperti kita ketahui, BYD Atto 1 baru-baru ini membuat heboh pasar otomotif Indonesia. Hatchback EV terbaru yang hadir dengan tampilan sporti dan kompak plus harga terjangkau mulai Rp 195 juta di GIIAS 2025, langsung diprediksi bakal menjadi mobil terlaris sepanjang pameran.  

Namun sayang sampai hari ini BYD masih menyimpan data pemesanan Atto 1. Luther Panjaitan, Head PR and Goverment Relation BYD Indonesia hanya membeberkan jumlah total pemesanan BYD dan Denza selama pameran yang disebut Gaikindo sebagai terbesar ketiga dunia setelah Shanghai dan Beijing. 

"Pencapaian pemesanan BYD dan Denza selama perhelatan GIIAS 2025 sebesar 4.195 unit dan di dalamnya terdapat komponen Atto 1," jelas Luther di Jogjakarta (13/8/2025) 

Ia menambahkan, sepengalamannya mengikuti pameran otomotif, sangat wajar jika model yang baru diluncurkan memiliki penjualan cukup dominan. 

BYD Atto 1
Photo : Istimewa

"Tapi detailnya belum bisa saya sebutkan sekarang karena masih dalam tahap penghitungan," tambah Luther.

Rahasia Harga BYD Atto1 Cukup Terjangkau 

BYD Indonesia mengakui bahwa dalam menentukan harga jual tentu telah melakukan kalkulasi secara penuh. Luther menyebut bahwa semua komponen-komponen pembentuk harga atau vertical integration dicermati semaksimal mungkin. 

"Artinya kita berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi production component yang ada untuk mencapai level harga tersebut. Jadi intinya itulah harga yang tercipta ketika kita mampu menciptakan seluruh komponen yang ada melalui vertical intergration," kata Luther.  

Keseruan Booth BYD di GIIAS 2025, Ada VR Vision sampai Atto 1
Photo : KatadataOTO

Ia juga menambahkan bahwa yang mendapat keuntungan tentu para konsumen mobil di Tanah Air. Karena akan semakin banyak alternatif pilihan dan harga juga semakin terjangkau yang membuat banyak konsumen yang hijrah menggunakan moda transportasi hijau.

Perlu diketahui bahwa BYD Atto 1 hadir dengan dengan pilihan baterai 30,08 kWh dan 38,88 kWh. Masing-masing menawarkan jarak tempuh 300 km serta 380 km, melalui metode pengetesan NEDC (New European Driving Cycle).

BYD Atto 1 diklaim mampu menghasilkan daya sebesar 55 kW atau 73 hp sementara torsi puncaknya mencapai 135 Nm. Meski terbilang mungil, mobil sudah dibekali oleh dua motor listrik sehingga mampu melesat dari diam hingga 50 km/jam dalam 4.9 detik.

Adapun kendaraan bisa dipacu hingga kecepatan maksimal 130 km/jam.


Terkini

otosport
Jorge Martin

Harapan Besar Aprilia Terhadap Jorge Martin di MotoGP 2026

Massimo Rivola ingin Jorge Martin percaya dengan kemampuan diri sendiri agar kembali kompetitif di MotoGP 2026

mobil
Mobil Listrik

Perang Harga Mobil Listrik Cina Bikin Situasi di 2026 Kian Berat

Strategi membanting harga mobil listrik di Cina diprediksi masih akan berlangsung beberapa tahun mendatang

mobil
BYD

BYD Mulai Tes SUV 7-Seater Baru, Atto 3 Naik Kelas

SUV baru BYD diyakini berkonfigurasi 7-seater, mengisi kelas di atas Atto 3 yang sudah dijual saat ini

mobil
Wholesales Model Mobil Baru 2025

Rapor Wholesales Model Mobil Baru di RI 2025, BYD Atto 1 Terlaris

BYD Atto 1 baru debut jelang akhir 2025 namun catatkan wholesales mobil baru tertinggi yakni 17 ribu unit

news
Malam tahun baru

Ada Perayaan Tahun Baru 2026, Jakarta Steril dari Mobil Pribadi

Pemprov DKI Jakarta akan menempatkan beberapa panggung dalam menyambut perayaan malam tahun baru 2026

motor
Motor listrik

Kata Aismoli Soal Pasar Motor Listrik yang Lesu pada 2025

Aismoli menuturkan kalau pasar motor listrik tetap menunjukan pertumbuhan secara bertahap dan moderat

motor
Motor Baru

Wholesales Motor Baru di 2025 Berpeluang Lampaui 6,4 Juta Unit

Kinerja pasar motor baru di Indonesia pada 2025 terbilang cukup stabil meski banyak rintangan menghadang

mobil
Aturan TKDN EV

GIAMM Berharap Aturan TKDN EV Diperketat, Serap Komponen Lokal

Pemerintah dinilai perlu lebih mempertegas aturan soal TKDN EV penerima insentif mobil listrik impor