Mobil Listrik Penuh Radiasi, ASEAN NCAP Beri Tanggapan

ASEAN NCAP memberi tanggapan terkait beredarnya video yang memperlihatkan bahwa mobil listrik penuh radiasi

Mobil Listrik Penuh Radiasi, ASEAN NCAP Beri Tanggapan

KatadataOTO – Beredar sebuah video di sosial media yang menunjukkan bahwa radiasi pada mobil listrik cukup tinggi. Konten tersebut disebar oleh akun TikTok @yussamarulli6.

Dalam unggahannya, ia menggunakan sebuah berwarna hitam dan bertuliskan Radiation Detection. Saat diaktifkan, alat pun menunjukkan angka hingga 2.500 GHz hingga diklaim jauh di atas batas aman.

Setelah itu dia memasangkan sebuah alat untuk mengurangi radiasi kemudian alat pun menunjukkan angka nol.

Ia menjelaskan bahwa alat tersebut memang berfungsi untuk mengurangi radiasi pada kendaraan. Sehingga diharapkan kesehatan manusia khususnya para pengguna EV tidak terdampak negatif.

Radiasi mobil listrik
Photo : Istimewa
 
Lantas, apakah tanpa alat tersebut maka seluruh kendaraan listrik berbahaya? Adrianto Sugiarto Wiyono, Technical Commitee ASEAN NCAP mengungkap bahwa seluruh kendaraan listrik sudah dilengkapi dengan beragam perlengkapan untuk melindungi penggunanya termasuk paparan radiasi.

“Setiap perangkat listrik aktif akan memancarkan radiasi dan tentunya sudah dihitung oleh pabrikan agar tidak berbahaya dari kesehatan. Demikian juga kendaraan listrik, pasti ada standarnya,” ungkapnya pada KatadataOTO.

Ia pun menjelaskan bahwa cara paling efektif buat mengurangi radiasi adalah dengan menutup sumbernya menggunakan pelapis khusus.

“Untuk kendaraan listrik, bisa pada casing baterainya. Tapi kalau dengan alat seringkas itu bisa mengurangi radiasi, ya tidak masalah asal memang terbukti secaraa ilmiah,” ungkapnya kemudian.

Tingginya radiasi dari kendaraan listrik saat ini pun belum menjadi faktor yang diperiksa oleh ASEAN NCAP. Meski demikian, dirinya pun bisa mempertimbangkan memasukkannya dalam pengujian di masa depan.

“ASEAN NCAP sampai sekarang belum memiliki protokol uji untuk radiasi kendaraan listrik. Namun hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan protokol uji berikutnya,” pungkasnya.

Mobil listrik bekas
Photo : Istimewa

Perlu diketahui bahwa penjualan mobil listrik di Indonesia sudah semakin marak. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan di Januari hingga Juli 2025 sudah mencapai 42.178 unit.

BYD dan Denza pun disebut-sebut jadi merek terlaris dengan angka penjualan sekitar 22.600 unit. Berkat ini maka market share yang dari pabrikan asal Cina tersebut adalah sebesar 53,6 persen.


Terkini

mobil
Wuling Almaz Darion Terdaftar di Indonesia, Ada Varian Listriknya

Wuling Almaz Darion Terdaftar di Indonesia, Ada Varian Listriknya

Wuling Almaz Darion mulai terdaftar di Indonesia, mobil ini tersedia dalam dua varian yakni EV serta PHEV

mobil
Kata Gaikindo soal Mobil Nasional RI: Tergantung Pemerintah

Kata Gaikindo soal Mobil Nasional RI: Tergantung Pemerintah

Mobil nasional bantu penjualan kendaraan roda empat di Malaysia, Indonesia berpeluang lakukan hal serupa

mobil
Perang Harga Mobil Listrik Bisa Bikin Kepercayaan Konsumen Turun

Perang Harga Mobil Listrik Bisa Bikin Kepercayaan Konsumen Turun

Jika perang harga mobil listrik dilakukan dalam waktu yang lama berpotensi bakal merugikan para konsumen

mobil
BYD

BYD dan Denza Dominasi Pasar Mobil Listrik Indonesia di Awal 2025

BYD dan Denza menguasai 53 persen pasar mobil listrik di awal 2025 dengan penjualan mencapai 22.600 unit

mobil
BYD Atto 1

Alasan BYD Belum Umumkan Data Pemesanan Atto 1 

Meski diakui cukup dominan, BYD belum mau umumkan data pemesanan Atto 1 yang baru diluncurkan di GIIAS 2025

mobil
Menakar Peluang Suzuki eVitara Dirakit Lokal, Meluncur di RI Tahun Depan

Menakar Peluang Suzuki eVitara Dirakit Lokal, Meluncur 2026

Suzuki eVitara direncanakan meluncur tahun depan, bakal masuk Indonesia dengan status CBU terlebih dulu

motor
Honda EM1 e:

Sambut Hari Kemerdekaan, Honda EM1 e: Dapat Diskon Rp 17 Jutaan

Honda EM1 e: didiskon Rp 17 jutaan untuk pembelian peridoe 6 hingga 31 Agustus 2025 untuk sambut hari kemerdekaan

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta Tetap Berlaku Saat Gladi Upacara Kemerdekaan

Ganjil genap Jakarta dipastikan tetap berlaku meski ada gladi upacara kemerdekaan di sekitar Istana Merdeka