Nissan Batalkan Rencana Bangun Pabrik Baterai EV di Jepang
21 Mei 2025, 09:00 WIB
Seharusnya produksi mulai Juli 2024, VinFast dikabarkan bakal tunda operasional pabrik di AS karena penjualan lesu
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Merek otomotif Vietnam, VinFast tengah gencar memasarkan kendaraan listrik di pasar global termasuk Amerika Serikat. Rencana tersebut nampaknya terhambat oleh penjualan yang terbilang lesu.
Dilansir dari Carscoops, Jumat (31/5) sepanjang 2023 VinFast hanya menjual kurang dari 1.000 unit di AS. Padahal mereka sudah membangun fasilitas perakitan senilai 4 miliar USD di Carolina Utara.
VinFast sendiri mulai berinvestasi di AS pada 2022, dimulai sebelum resmi menjual lini mobil listriknya. Seiring waktu merek itu terlihat kesulitan
Untuk diketahui pabrik tersebut diklaim mampu merakit 150.000 unit kendaraan setiap tahun. Awalnya direncanakan mulai beroperasi Juli 2024.
Namun sejumlah sumber mengindikasikan bahwa VinFast bakal menunda produksi di fasilitas tersebut sampai 2025.
Sumber lain yakni juru bicara regional di Carolina Utara mengungkapkan, VinFast telah melakukan revisi ukuran pabrik sebanyak dua kali berturut-turut. Terakhir diajukan perubahan pada April namun masih dalam peninjauan.
Sebelum kabar penundaan produksi itu mencuat, pihak VinFast ungkap penjualan di awal 2024 memang cenderung lambat. Pabrikan masih punya target ambisius tahun ini yaitu 100.000 unit mobil listrik secara global.
Selain AS, VinFast juga tengah melakukan ekspansi ke pasar Asia Tenggara termasuk Indonesia dilanjutkan pembangunan pabrik di India pada 2026.
Pada awal 2024, Surachman Nugroho, Sales and Network Director VinFast Indonesia mengatakan pabrik bakal didirikan di kawasan Bekasi seluas lebih dari 200 hektar.
“Ground Breaking akan dilakukan tahun ini dan rencananya pabrik ini akan menjadi basis produksi model setir kanan yang akan memenuhi kebutuhan unit di beberapa negara,” ucap dia beberapa waktu lalu.
Hal itu turut dikonfirmasi oleh Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves.
“Sepengetahuan saya adalah VinFast. Ada beberapa pabrikan lain mereka itu kerja sama dengan existing companies di Indonesia,” kata Rachmat.
Menyasar perusahaan taksi online VinFast akan dijual tanpa baterai seharga Rp 315 jutaan. Berlaku metode sewa baterai mulai Rp 1,5 jutaan sampai Rp 2,6 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Mei 2025, 09:00 WIB
21 Mei 2025, 08:00 WIB
20 Mei 2025, 20:00 WIB
20 Mei 2025, 17:00 WIB
20 Mei 2025, 16:00 WIB
Terkini
21 Mei 2025, 12:00 WIB
Yamaha mengatakan untuk memerangi peredaran oli palsu harus dilakukan bersama-sama tidak bisa sendirian
21 Mei 2025, 11:00 WIB
Mobil hybrid masih jadi fokus utama Toyota, RAV4 PHEV versi teranyar siap meluncur dengan sejumlah pembaruan
21 Mei 2025, 10:00 WIB
CSI mengaku bakal mendaftarkan Chery Tiggo 8 CSH agar bisa masuk ke dalam program insentif pemerintah
21 Mei 2025, 09:00 WIB
Tidak hanya melakukan PHK, Nissan batalkan rencana pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Jepang
21 Mei 2025, 08:00 WIB
Mitsubishi hentikan investasi pengembangan mobil listrik ke Ampere, perusahaan EV yang dimiliki Renault
21 Mei 2025, 07:00 WIB
Daihatsu menyambangi langsung konsumen setianya di tempat-tempat yang tidak biasa dilakukan merek lain
21 Mei 2025, 06:00 WIB
Keberadaan SIM keliling Bandung hari ini bisa dimanfaatkan para pengendara motor dan mobil di Kota Kembang
21 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 21 Mei 2025 diselenggarakan dengan beragam pengawasan ketat dari pihak kepolisian