Jaecoo J8 SHS Ardis Resmi Dijual dengan Harga Rp 818 juta
29 September 2025, 19:00 WIB
Jika perang harga mobil listrik dilakukan dalam waktu yang lama berpotensi bakal merugikan para konsumen
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Ada berbagai cara yang dilakukan oleh para pabrikan untuk menggaet lebih banyak konsumen. Salah satunya berlomba-lomba memasarkan mobil dengan banderol murah.
Biasanya perang harga ini dilakukan oleh para produsen mobil listrik. Sebab dinilai efektif buat menggoda masyarakat.
Padahal cara itu tidak selalu menghadirkan dampak positif. Terutama untuk para konsumen yang disasar.
“Mengenai perang harga dari sudut pandang konsumen memang bisa kontradiktif,” ucap Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Menurut Josua perang harga yang diterapkan para produsen Electric Vehicle (EV) awalnya memang dapat menguntungkan konsumen.
Namun jika hal tersebut dilakukan dalam jangka panjang diprediksi bakal mendorong para manufaktur melakukan penyesuaian. Seperti memangkas fitur serta kualitas produk mereka.
“Hal ini demi menjaga margin serta mengurangi nilai jual kembali karena harga (mobil baru) di pasar menjadi tertekan,” lanjut Josua.
Bila penurunan kualitas maupun fitur sampai terjadi demi membanting harga mobil baru, maka konsumen pasti merasa dirugikan.
Mengingat depresiasi nilai jual kembali kendaraan roda empat yang sudah dibeli oleh masyarakat jadi lebih cepat.
“Fenomena ini jika berkepanjangan bisa menurunkan kepercayaan konsumen pada pasar mobil baru secara umum,” tegas Josua.
Sebagai informasi, perang harga memang tidak hanya terjadi di Cina saja. Akan tetapi dalam beberapa waktu belakangan hal tersebut dapat ditemui di Indonesia.
Seperti contoh di terapkan oleh Chery Sales Indonesia (CSI). Omoda E5 saat diluncurkan pada Februari 2024 dibanderol Rp 498,8 jutaan On The Road (OTR) Jakarta.
Sekarang mereka telah melepas Omoda sehingga produknya hanya memakai nama Chery E5. Lalu untuk varian paling murah, yakni Pure diniagakan Rp 369,9 jutaan sementara tipe biasa Rp 399,9 jutaan.
Artinya penurunan harga mobil Chery satu ini berkisar dari Rp 98,9 jutaan sampai Rp 129 jutaan.
Lalu sekarang banyak pabrikan yang menjajakan mobil listrik dengan harga Rp 100 jutaan. Misal BYD Atto 1 diniagakan Rp 195 juta buat varian terendah.
Selanjutnya ada juga seres E1 yang menggoda para konsumen di Tanah Air, sebab dijual di angka Rp 189 jutaan.
Tak ketinggalan Wuling Air ev dibanderol Rp 184 jutan di varian Lite Standard Range. Sedangkan tipe Long Range bisa didapatkan dengan dana Rp 195 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 September 2025, 19:00 WIB
26 September 2025, 17:00 WIB
25 September 2025, 20:00 WIB
24 September 2025, 21:00 WIB
24 September 2025, 17:00 WIB
Terkini
29 September 2025, 20:00 WIB
Wamenperin ingin industri sepeda motor di dalam negeri menyusun roadmap untuk selama sepuluh tahun ke depan
29 September 2025, 19:00 WIB
Jaecoo J8 SHS Ardis akhirnya resmi dijual di Indonesia dengan harga Rp 818 juta, lebih murah dari perkenalan
29 September 2025, 18:00 WIB
Geely Auto Indonesia mengumumkan keputusan perakitan lokal Starray EM-i lebih dulu dari EX5, ini alasannya
29 September 2025, 17:00 WIB
Kehadiran Wuling Binguo S menambah variasi kendaraan ramah lingkungan segmen SUV kompak, tantang BYD Dolphin
29 September 2025, 16:01 WIB
VAY mencari pemain simulator untuk mengoperasikan layanan barunya
29 September 2025, 15:00 WIB
Francesco Bagnaia perlahan kembali bangkit di MotoGP Jepang 2025, terapkan beberapa komponen lama di GP25
29 September 2025, 14:00 WIB
Shell Indonesia bereaksi mengenai kabar PHK massal yang terjadi imbas kelangkaan stok BBM di seluruh SPBU
29 September 2025, 13:00 WIB
Beberapa keunggulan Mitsubishi New Pajero Sport yang diklaim bisa memanjakan para konsumen di Indonesia