Alasan BYD Belum Umumkan Data Pemesanan Atto 1
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
Jika perang harga mobil listrik dilakukan dalam waktu yang lama berpotensi bakal merugikan para konsumen
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Ada berbagai cara yang dilakukan oleh para pabrikan untuk menggaet lebih banyak konsumen. Salah satunya berlomba-lomba memasarkan mobil dengan banderol murah.
Biasanya perang harga ini dilakukan oleh para produsen mobil listrik. Sebab dinilai efektif buat menggoda masyarakat.
Padahal cara itu tidak selalu menghadirkan dampak positif. Terutama untuk para konsumen yang disasar.
“Mengenai perang harga dari sudut pandang konsumen memang bisa kontradiktif,” ucap Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Menurut Josua perang harga yang diterapkan para produsen Electric Vehicle (EV) awalnya memang dapat menguntungkan konsumen.
Namun jika hal tersebut dilakukan dalam jangka panjang diprediksi bakal mendorong para manufaktur melakukan penyesuaian. Seperti memangkas fitur serta kualitas produk mereka.
“Hal ini demi menjaga margin serta mengurangi nilai jual kembali karena harga (mobil baru) di pasar menjadi tertekan,” lanjut Josua.
Bila penurunan kualitas maupun fitur sampai terjadi demi membanting harga mobil baru, maka konsumen pasti merasa dirugikan.
Mengingat depresiasi nilai jual kembali kendaraan roda empat yang sudah dibeli oleh masyarakat jadi lebih cepat.
“Fenomena ini jika berkepanjangan bisa menurunkan kepercayaan konsumen pada pasar mobil baru secara umum,” tegas Josua.
Sebagai informasi, perang harga memang tidak hanya terjadi di Cina saja. Akan tetapi dalam beberapa waktu belakangan hal tersebut dapat ditemui di Indonesia.
Seperti contoh di terapkan oleh Chery Sales Indonesia (CSI). Omoda E5 saat diluncurkan pada Februari 2024 dibanderol Rp 498,8 jutaan On The Road (OTR) Jakarta.
Sekarang mereka telah melepas Omoda sehingga produknya hanya memakai nama Chery E5. Lalu untuk varian paling murah, yakni Pure diniagakan Rp 369,9 jutaan sementara tipe biasa Rp 399,9 jutaan.
Artinya penurunan harga mobil Chery satu ini berkisar dari Rp 98,9 jutaan sampai Rp 129 jutaan.
Lalu sekarang banyak pabrikan yang menjajakan mobil listrik dengan harga Rp 100 jutaan. Misal BYD Atto 1 diniagakan Rp 195 juta buat varian terendah.
Selanjutnya ada juga seres E1 yang menggoda para konsumen di Tanah Air, sebab dijual di angka Rp 189 jutaan.
Tak ketinggalan Wuling Air ev dibanderol Rp 184 jutan di varian Lite Standard Range. Sedangkan tipe Long Range bisa didapatkan dengan dana Rp 195 jutaan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
13 Agustus 2025, 20:00 WIB
13 Agustus 2025, 19:00 WIB
13 Agustus 2025, 13:00 WIB
Terkini
14 Agustus 2025, 10:00 WIB
BYD dan Denza menguasai 53 persen pasar mobil listrik di awal 2025 dengan penjualan mencapai 22.600 unit
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
Meski diakui cukup dominan, BYD belum mau umumkan data pemesanan Atto 1 yang baru diluncurkan di GIIAS 2025
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
Suzuki eVitara direncanakan meluncur tahun depan, bakal masuk Indonesia dengan status CBU terlebih dulu
14 Agustus 2025, 07:00 WIB
Honda EM1 e: didiskon Rp 17 jutaan untuk pembelian peridoe 6 hingga 31 Agustus 2025 untuk sambut hari kemerdekaan
14 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta dipastikan tetap berlaku meski ada gladi upacara kemerdekaan di sekitar Istana Merdeka
14 Agustus 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta dapat melayani prosedur perpanjangan SIM A dan C, berikut informasi selengkapnya
14 Agustus 2025, 06:00 WIB
Warga di Kota Kembang bisa mendatangi SIM keliling Bandung hari ini untuk mengurus dokumen berkendara
13 Agustus 2025, 22:00 WIB
Angka pemesanan Hyundai di GIIAS 2025 tembus 3.017 unit, turun sekitar 16,3 persen dari capaian GIIAS 2024