Total Subsidi Kendaraan Listrik China Lampaui APBN 2024

Sejak 2009 China telah konsisten memberi subsidi kendaraan listrik untuk memperkuat industri secara global

Total Subsidi Kendaraan Listrik China Lampaui APBN 2024

KatadataOTO – China telah mengabiskan dana sedikitnya US$ 230 miliar atau setara Rp 3.789,2 triliun (kurs Rp 16.475) untuk membantu para produsen kendaraan listrik seperti BYD sejak 2009. Angka tersebut jauh lebih besar ketimbang APBN Indonesia 2024 yang hanya Rp2.802,3 triliun.

Data itu diungkap oleh Center for Strategic & International Studies (CSIS) dan dinilai menjadi kunci berkembangnya industri kendaraan listrik dari negeri Tirai Bambu. Bahkan kini Eropa khawatir pasar otomotif di kawasan tersebut bakal dikuasai China.

Untuk menghindarinya maka Uni Eropa pun mengumumkan tambahan tarif pajak sebesar 38 persen. Mereka beralasan bahwa perusahaan asal China telah mendapat subsidi yang tidak adil sehingga sanggup menjual kendaraan dengan harga lebih murah.

Dalam laporan terlihat bantuan pemerintah pada 2018 adalah sebesar US$ 17,4 miliar atau setara Rp 286 triliun. Angka itu kemudian turun menjadi US$ 14,8 miliar (Rp 243,8 triliun) di 2019 dan US$ 16,8 miliar (Rp 276,8 triliun) pada 2020.

Mobil Listrik China Dominasi Wilayah Asia dan Amerika Utara
Photo : Katadata

Namun di 2021 bantuan melonjak jadi US$ 30,1 miliar (Rp 495,8 triliun) lalu naik lagi di 2022 menjadi US$ 45,8 miliar (Rp 754,5 triliun). Sementara tahun lalu turun tipis menjadi US$ 45,2 miliar (Rp 744,6 triliun).

Bantuan tersebut datang dalam beragam cara mulai dari bantuan di bidang infrastruktur, pembebasan pajak hingga potongan harga kendaraan. Besarnya angka subsidi dinilai tidak adil bagi perkembangan industri otomotif Eropa yang hanya memberi insentif kecil.

CSIS bahkan memperkirakan US$ 230 miliar merupakan angka yang terlalu rendah. Pasalnya pemerintah daerah juga memberi bantuan dan banyak diantara mereka telah berinvestasi pada perusahaan kendaraan listrik lokal.

Kebijakan juga masih mengecualikan subsidi pada bagian lain dari rantai pasokan kendaraan listrik seperti baterai. Situasi ini membuat perusahaan lain sulit untuk berkompetisi dengan perusahaan China.

BYD Haka Cibubur
Photo : KatadataOTO

Meski demikian negeri Tirai Bambu sebenarnya juga akan menghadapi masalahnya sendiri. Saat ini mereka sudah memiliki ratusan perusahaan kendaraan listrik dan hanya sedikit yang berhasil mendapat keuntungan.

Bila kondisi itu terus berlanjut maka beberapa dari mereka dipercaya akan bangkrut. Namun sejumlah perusahaan yang berhasil bertahan dipercaya bakal menjadi merek unggulan dalam industri global.


Terkini

mobil
Wholesales LMPV Juli 2025

Wholesales LMPV Juli 2025, BYD M6 Bertahan di 3 Besar

Capaian wholesales LMPV sepanjang Juli 2025 naik dari Juni, urutan pertama masih ditempati Toyota Avanza

news
Ganjil genap Puncak

Ganjil Genap Puncak 15 Agustus 2025, Waktunya Lebih Panjang

Sambut libur panjang, ganjil genap Puncak 15 Agustus 2025 akan diberlakukan lebih lama dari biasanya

otosport
Link Live Streaming MotoGP Austria 2025: Kans Marquez Unjuk Gigi

Link Live Streaming MotoGP Austria 2025: Kans Marquez Unjuk Gigi

MotoGP Austria 2025 menjadi panggung bagi Marc Marquez buat meraih kemenangan perdana di Red Bull Ring

motor
Penjualan motor Honda di GIIAS 2025

Honda Optimistis Penjualan Motor Naik Jelang Akhir Tahun

PT Astra Honda Motor alami penurunan penjualan sampai dua persen, yakin angkanya bisa membaik di akhir 2025

otosport
Catat Jadwal MotoGP 2026, Kembalinya Negeri Samba Jadi Tuan Rumah

Catat Jadwal MotoGP 2026, Kembalinya Negeri Samba Jadi Tuan Rumah

Brasil kembali didapuk menjadi tuan rumah dan masuk ke dalam jadwal MotoGP 2026 guna menggantikan Argentina

mobil
Mobil Baru Geely di GIIAS 2025

Geely Klaim Berhasil Mencatatkan 866 SPK Selama GIIAS 2025

Geely catat 866 SPK selama mengikuti pameran otomotif GIIAS 2025 yang diselenggarakan di akhir Juli 2025

motor
Motor Listrik Honda Diskon Besar-besaran, AHM Buka Suar

Motor Listrik Honda Diskon Besar-besaran, Ini Penjelasan AHM

Motor listrik Honda CUV e: dan EM1 e: sempat mendapatkan potongan harga besar, ini penjelasan dari AHM

mobil
Penyebab Mobil di Atas Rp 300 Jutaan Ramai Pembeli Ketimbang LCGC

Penyebab Mobil di Atas Rp 300 Jutaan Ramai Pembeli Ketimbang LCGC

Terdapat beberapa faktor kenapa mobil di atas Rp 300 jutaan cukup digandrungi masyarakat di Indonesia