Mobil Listrik Offroad Racikan Subaru dan Toyota Debut Tahun Ini
14 April 2025, 21:00 WIB
Toyota terus melakukan studi, edukasi ke masyarakat dan persiapan infrastruktur buat memboyong mobil hidrogen
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil hidrogen menjadi salah satu alternatif kendaraan ramah lingkungan di samping BEV dan HEV. Hanya saja di Indonesia maupun pasar global implementasinya cukup minim.
Sama seperti mobil listrik, perlu ada edukasi terhadap masyarakat, investasi dari pabrikan serta kerja sama dengan pemerintahan guna mengembangkan kendaraan hidrogen dan bahan bakarnya agar harganya semakin terjangkau.
Di Indonesia mobil hidrogen juga belum digunakan secara massal. Toyota menggunakan salah satu produknya yakni Mirai sebagai operasional dan bahan studi mereka di dalam negeri.
“Kita sudah punya Mirai generasi satu dan dua, nanti kita akan evaluasi. Seperti disampaikan Profesor Eniya (Dirjen EBTKE Kementerian ESDM), bahwa kita perlu regulasi dan studi dulu,” kata Nandi Juliyanto, Presiden Direktur PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) di Karawang, Jawa Barat, Selasa (11/2).
Dia menegaskan bahwa saat ini Toyota Mirai belum dijual secara resmi di Indonesia. Populasinya juga masih sedikit di pasar global sekalipun, belum banyak manufaktur memproduksi kendaraan hidrogen.
Ketersediaan infrastruktur menjadi salah satu pertimbangannya. Sehingga pihak Toyota berkomitmen untuk membantu mengembangkan ekosistem terlebih dulu sebelum memboyong produknya.
“Nanti kalau secara ekosistem sudah ada, yang penting dalam satu area tertentu (stasiun pengisian mobil hidrogen) mungkin 2030 sudah bisa,”
Dari sisi harga, mobil hidrogen terbilang mahal. Kemudian jenis hidrogen yang dikembangkan di Indonesia pada tahap awal adalah hidrogen rendah karbon, belum sampai di titik green hydrogen.
Green hydrogen diproduksi menggunakan sumber energi terbarukan misalnya tenaga angin atau matahari buat mengelektrolisis air atau pemisahan molekul air menjadi hidrogen dan oksigen.
Harga hidrogen pun mahal, belum bisa menggantikan BBM sepenuhnya. Apalagi bensin dan solar masih mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Sekadar informasi, studi dari BRIN mengungkapkan bahwa harga green hydrogen adalah sekitar 5 USD per kilogram atau setara Rp 81.875 apabila dikonversi ke dalam kurs rupiah.
Apabila hidrogen mau dijadikan alternatif BBM, banderol yang direkomendasikan adalah sekitar 0,14 USD (Rp 2.292) per kilogram.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
14 April 2025, 21:00 WIB
14 April 2025, 14:00 WIB
13 April 2025, 11:00 WIB
13 April 2025, 09:00 WIB
12 April 2025, 11:00 WIB
Terkini
14 April 2025, 22:00 WIB
V-KOOL luncurkan sepatu edisi terbatas dalam rangka memperingati eksistensinya selama 30 tahun di Indonesia
14 April 2025, 21:00 WIB
Subaru dan Toyota kembali bekerja sama merancang mobil listrik, kali ini menyasar penyuka petualangan
14 April 2025, 19:59 WIB
Marc Marquez berhasil kembali ke pucuk klasemen sementara MotoGP 2025 setelah memenangkan seri Qatar di Lusail
14 April 2025, 18:20 WIB
Kejagung kembali menyita beberapa mobil mewah dari rumah tersangka AR terkait kasus dugaan suap PN Jakpus
14 April 2025, 17:00 WIB
Berdasarkan data AISI di laman resmi mereka, wholesales motor baru setelah Lebaran 2025 mengalami penurunan
14 April 2025, 16:23 WIB
Perusahaan pembuat iPhone, Foxconn berminat menawarkan EV untuk pasar Australia pakai brand asal Jepang
14 April 2025, 15:00 WIB
SUV terbaru Mitsubishi DST Concept disinyailr siap meluncur di Indonesia, ada empat varian berbeda ditawarkan
14 April 2025, 14:00 WIB
PT TAM lakukan recall Toyota Alphard karena ada dua komponen pada unit produksi tahun tertentu perlu dicek,