Gaikindo Godok Aturan Baru untuk Tertibkan Peredaran Truk Cina
27 Desember 2025, 11:00 WIB
Gaikindo menampik adanya fenomena Rojali dan Rohana di GIIAS 2025 meski jumlah penjualan turun selama pameran
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – GIIAS 2025 berhasil menyedot perhatian berbagai pihak. Hal itu karena banyak mobil-mobil baru yang melantai di ICE BSD, Tangerang.
Menurut catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama 11 hari pameran tercatat ada 485.569 pengunjung.
Angka di atas diklaim melampaui jumlah tahun lalu. Sebab di GIIAS 2024 hanya ada 475.084 orang saja.
Gaikindo menyorot bahwa jumlah pengunjung GIIAS 2025 memang diprediksi lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Bahkan pihak Gaikindo mengatakan angka pengunjungnya dijaga agar tidak membludak. Hal itu demi memberi rasa nyaman ke semua pihak selama pameran berlangsung di ICE BSD, Tangerang.
Kendati demikian bertambahnya jumlah pengunjung GIIAS 2025 tidak diimbangi dengan transaksi atau angka penjualan kendaraan.
Meskipun belum dijelaskan secara rinci berapa jumlah transaksi di sana. Namun Gaikindo meyakini pembelian kendaraan roda empat dan dua turun di GIIAS 2025.
“Kalau saya lihat dari segi transaksi kelihatannya agak turun. Memang situasi ekonomi (sekarang) agak berat,” ucap Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo di ICE BSD, Tangerang beberapa waktu lalu.
Tak heran jika muncul istilah rombongan jarang beli (Rojali). Kemudian juga rombongan hanya nanya (Rohana) merebak di GIIAS 2025.
Gakindo pun memberi penjelasan mengenai fenomena Rojali dan Rohana yang diduga terdapat selama GIIAS 2025.
“Tidak lah saya bilang itu tidak (ada). Karena tujuan kami adalah untuk mengejar yang namanya pengetahuan mengenai otomotif kepada pengunjung,” lanjut Nangoi.
Nangoi menjelaskan bahwa GIIAS 2025 bukanlah pameran yang ditujukan untuk mengejar transaksi penjualan semata. Hal ini sejatinya membenarkan adanya Rojali, Rohana hingga Rohalus di dalam acara.
Ketua Umum Gaikindo tersebut menuturkan kalau GIIAS 2025 digunakan sebagai sarana buat menyajikan berbagai informasi. Termasuk mengenai teknologi terkini pada kendaraan.
“Selain itu (memamerkan) kendaraan terbaru kepada masyarakat pencinta otomotif, intinya ke sana,” tegas Nangoi.
Namun dengan tingginya jumlah pengunjung dan turunnya transaksi selama GIIAS 2025, menunjukan kalau perekonomian di Tanah Air sedang tidak baik-baik saja.
Sehingga daya beli masyarakat menjadi berkurang beberapa waktu belakangan. Tentu dampaknya penjualan kendaraan roda dua maupun empat baru anjlok.
Para produsen pun harus gigit jari serta menarik ikat pinggang. Kemudian berusaha buat mendongkrak penjualan meski situasi ekonomi sedang sulit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Desember 2025, 11:00 WIB
26 Desember 2025, 11:00 WIB
24 Desember 2025, 11:00 WIB
23 Desember 2025, 09:00 WIB
21 Desember 2025, 09:00 WIB
Terkini
28 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah DKI Jakarta bakal gelar Car Free Night di kawasan Sudirman-Thamrin untuk sambut tahun baru 2026
27 Desember 2025, 19:00 WIB
Homogenisasi mobil Cina dinilai makin marak terjadi, teknologi tinggi tetapi tak sesuai kebutuhan konsumen
27 Desember 2025, 17:00 WIB
Artis Aura Kasih merupakan seorang penyuka otomotif, punya banyak koleksi motor dari Vespa sampai Kawasaki
27 Desember 2025, 13:00 WIB
Kepolisian gandeng joki Puncak untuk bantu atasi kemacetan yang kerap terjadi khususnya di libur panjang
27 Desember 2025, 11:00 WIB
Nantinya truk Cina yang akan digunakan di Indonesia wajib mengikuti aturan yang berlaku seperti laik jalan
27 Desember 2025, 09:00 WIB
Berbagai model mobil baru dari merek seperti Toyota sampai Suzuki siap hadir, mayoritas lini elektrifikasi
27 Desember 2025, 07:00 WIB
VinFast lebih memilih bekerjasama dengan Gotion Indonesia untuk menyediakan baterai EV pada setiap modelnya
26 Desember 2025, 13:00 WIB
BYD jawab kebutuhan pelanggan yang membutuhkan pengisian daya super cepat saat melakukan perjalanan jarak jauh