Gaikindo dan Kemenperin Bahas Masa Depan Pasar Mobil Baru di 2026
17 Desember 2025, 22:00 WIB
Gaikindo menyorot besaran pajak kendaraan bermotor di Indonesia jadi salah satu alasan harga mobil tinggi
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penurunan daya beli kendaraan masih terus dirasakan di industri otomotif Tanah Air. Ada berbagai faktor yang berperan di belakangnya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyorot salah satu faktor yang jadi penyebabnya, yakni pajak kendaraan bermotor.
Padahal menurut Gaikindo, masyarakat Indonesia masih punya keinginan untuk memiliki kendaraan bermotor.
“Ada Toyota Avanza di Indonesia dijual dan diekspor termasuk ke Malaysia. Di Indonesia, bayar pajak tahunannya hampir Rp 5 juta,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo di Tangerang, Kamis (31/07).
Padahal menurut Kukuh, di Malaysia model serupa yakni Toyota Avanza memiliki pajak tahunan sekitar Rp 500 ribu dalam kurs rupiah.
Dia menilai, tingginya angka pajak kendaraan juga membuat penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri stagnan.
“Ini yang harus kita lihat. Sekarang kita sedang mengalami tekanan, tidak boleh kita biarkan terus,” tegas Kukuh.
Selain kebijakan pendukung dari pemerintah, Kukuh menegaskan pentingnya banyak pihak terkait untuk membuat harga mobil kembali terjangkau bagi banyak orang. Sehingga industri kembali normal.
Lebih lanjut dia menegaskan industri otomotif melibatkan banyak pihak. Jadi perlu jadi perhatian penting khususnya dari pemerintah.
Beberapa waktu lalu, sejumlah manufaktur Jepang telah mendapatkan imbauan untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah tantangan industri otomotif.
“Kita harus menyelamatkan itu, karena sampai di ujung ada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Industri otomotif Indonesia punya dampak yang sangat luas,” ucap Kukuh.
Sekadar informasi, angka wholesales atau penyaluran dari pabrik ke diler mobil sepanjang Juni 2025 adalah 57.760 unit, turun 4,7 persen dari Mei 2025 di 60.613 unit.
Sedangkan secara year-on-year di Juni 2024 angkanya 74.615 unit. Capaian itu turun 22,6 persen di 2025.
Padahal Gaikindo menetapkan target wholesales 750 ribu sampai 900 ribu unit per akhir 2025.
Penyelenggaraan GIIAS 2025 diharapkan bisa jadi pendongkrak angka penjualan dan menarik minat masyarakat dalam melakukan pembelian kendaraan roda empat.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Desember 2025, 22:00 WIB
16 Desember 2025, 12:00 WIB
16 Desember 2025, 10:00 WIB
15 Desember 2025, 15:00 WIB
13 Desember 2025, 11:00 WIB
Terkini
17 Desember 2025, 22:00 WIB
Gaikindo membutuhkan arahan dari Kemenperin untuk menentukan masa depan industri otomotif di Indonesia
17 Desember 2025, 21:00 WIB
Hyundai Ioniq 9 tercatat di data wholesales Gaikindo, ada satu unit disalurkan ke diler per November 2025
17 Desember 2025, 20:00 WIB
Jaecoo meresmikan diler di Sunter, Jakarta Utara agar bisa melayani para konsumen secara lebih maksimal
17 Desember 2025, 19:00 WIB
Chery Graha Raya berlokasi di area Tangerang Selatan, tawarkan kemudahan pembelian dan servis bagi konsumen
17 Desember 2025, 18:00 WIB
Suzuki Fronx menjadi model kedua yang mencatatkan wholesales mobil hybrid terbanyak pada November 2025
17 Desember 2025, 17:00 WIB
Mobil Lubricants hadirkan pelumas baru dengan sertifikasi khusus yang dikembangkan untuk mobil hybrid
17 Desember 2025, 16:00 WIB
GWM meluncurkan Ora 5, SUV crossover yang akan tersedia dalam opsi EV, hybrid, PHEV dan mesin konvensional
17 Desember 2025, 15:00 WIB
Penjualan mobil pikap November 2025 berhasil mengalami pertumbuhaan hingga ratusan unit dibanding Oktober