Dalam 3 Tahun, Geely Pastikan Punya 7 Model untuk Pelanggan
01 November 2025, 15:00 WIB
Gaikindo menyorot besaran pajak kendaraan bermotor di Indonesia jadi salah satu alasan harga mobil tinggi
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penurunan daya beli kendaraan masih terus dirasakan di industri otomotif Tanah Air. Ada berbagai faktor yang berperan di belakangnya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyorot salah satu faktor yang jadi penyebabnya, yakni pajak kendaraan bermotor.
Padahal menurut Gaikindo, masyarakat Indonesia masih punya keinginan untuk memiliki kendaraan bermotor.
“Ada Toyota Avanza di Indonesia dijual dan diekspor termasuk ke Malaysia. Di Indonesia, bayar pajak tahunannya hampir Rp 5 juta,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo di Tangerang, Kamis (31/07).
Padahal menurut Kukuh, di Malaysia model serupa yakni Toyota Avanza memiliki pajak tahunan sekitar Rp 500 ribu dalam kurs rupiah.
Dia menilai, tingginya angka pajak kendaraan juga membuat penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri stagnan.
“Ini yang harus kita lihat. Sekarang kita sedang mengalami tekanan, tidak boleh kita biarkan terus,” tegas Kukuh.
Selain kebijakan pendukung dari pemerintah, Kukuh menegaskan pentingnya banyak pihak terkait untuk membuat harga mobil kembali terjangkau bagi banyak orang. Sehingga industri kembali normal.
Lebih lanjut dia menegaskan industri otomotif melibatkan banyak pihak. Jadi perlu jadi perhatian penting khususnya dari pemerintah.
Beberapa waktu lalu, sejumlah manufaktur Jepang telah mendapatkan imbauan untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah tantangan industri otomotif.
“Kita harus menyelamatkan itu, karena sampai di ujung ada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Industri otomotif Indonesia punya dampak yang sangat luas,” ucap Kukuh.
Sekadar informasi, angka wholesales atau penyaluran dari pabrik ke diler mobil sepanjang Juni 2025 adalah 57.760 unit, turun 4,7 persen dari Mei 2025 di 60.613 unit.
Sedangkan secara year-on-year di Juni 2024 angkanya 74.615 unit. Capaian itu turun 22,6 persen di 2025.
Padahal Gaikindo menetapkan target wholesales 750 ribu sampai 900 ribu unit per akhir 2025.
Penyelenggaraan GIIAS 2025 diharapkan bisa jadi pendongkrak angka penjualan dan menarik minat masyarakat dalam melakukan pembelian kendaraan roda empat.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
01 November 2025, 15:00 WIB
30 Oktober 2025, 08:20 WIB
28 Oktober 2025, 19:06 WIB
28 Oktober 2025, 14:17 WIB
24 Oktober 2025, 07:00 WIB
Terkini
01 November 2025, 19:00 WIB
Mayoritas mobil Cina kini menawarkan banyak teknologi terkini untuk memanjakan para konsumen di seluruh dunia
01 November 2025, 17:00 WIB
Erga EV dengan teknologi Autonomous Driving mulai diuji, beroperasi tanpa sopir sesuai rute yang ditentukan
01 November 2025, 15:00 WIB
Geely mengakui telah menggunakan teknologi dari berbagai brand global untuk mengembangkan kendaraan yang dijual
01 November 2025, 15:00 WIB
Geely menargetkan untuk bisa memiliki tujuh model berbeda dalam tiga tahun untuk memberi pilihan ke pelanggan
01 November 2025, 13:00 WIB
Harga BBM di sejumlah SPBU swasta terjadi penyesuaian bulan ini, selain itu stok dari BP AKR perlahan pulih
01 November 2025, 11:00 WIB
Geely dan Changan disebut sebagai dua merek yang jadi kompetitor kuat BYD sepanjang kuartal ketiga 2025
01 November 2025, 09:00 WIB
Tim KatadataOTO mendapat kesempatan untuk menjajal singkat mobil listrik Changan Deepal S07 di Chongqing, Cina
01 November 2025, 07:00 WIB
Xpeng X9 hadir dalam opsi EREV, diklaim sebagai MPV dengan jarak tempuh terjauh dan berpeluang masuk RI