DFSK Seres dan Otoklix Hadirkan Layanan Purna Jual Komprehensif
31 Juli 2025, 17:00 WIB
Gaikindo menyorot besaran pajak kendaraan bermotor di Indonesia jadi salah satu alasan harga mobil tinggi
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penurunan daya beli kendaraan masih terus dirasakan di industri otomotif Tanah Air. Ada berbagai faktor yang berperan di belakangnya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyorot salah satu faktor yang jadi penyebabnya, yakni pajak kendaraan bermotor.
Padahal menurut Gaikindo, masyarakat Indonesia masih punya keinginan untuk memiliki kendaraan bermotor.
“Ada Toyota Avanza di Indonesia dijual dan diekspor termasuk ke Malaysia. Di Indonesia, bayar pajak tahunannya hampir Rp 5 juta,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo di Tangerang, Kamis (31/07).
Padahal menurut Kukuh, di Malaysia model serupa yakni Toyota Avanza memiliki pajak tahunan sekitar Rp 500 ribu dalam kurs rupiah.
Dia menilai, tingginya angka pajak kendaraan juga membuat penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri stagnan.
“Ini yang harus kita lihat. Sekarang kita sedang mengalami tekanan, tidak boleh kita biarkan terus,” tegas Kukuh.
Selain kebijakan pendukung dari pemerintah, Kukuh menegaskan pentingnya banyak pihak terkait untuk membuat harga mobil kembali terjangkau bagi banyak orang. Sehingga industri kembali normal.
Lebih lanjut dia menegaskan industri otomotif melibatkan banyak pihak. Jadi perlu jadi perhatian penting khususnya dari pemerintah.
Beberapa waktu lalu, sejumlah manufaktur Jepang telah mendapatkan imbauan untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah tantangan industri otomotif.
“Kita harus menyelamatkan itu, karena sampai di ujung ada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Industri otomotif Indonesia punya dampak yang sangat luas,” ucap Kukuh.
Sekadar informasi, angka wholesales atau penyaluran dari pabrik ke diler mobil sepanjang Juni 2025 adalah 57.760 unit, turun 4,7 persen dari Mei 2025 di 60.613 unit.
Sedangkan secara year-on-year di Juni 2024 angkanya 74.615 unit. Capaian itu turun 22,6 persen di 2025.
Padahal Gaikindo menetapkan target wholesales 750 ribu sampai 900 ribu unit per akhir 2025.
Penyelenggaraan GIIAS 2025 diharapkan bisa jadi pendongkrak angka penjualan dan menarik minat masyarakat dalam melakukan pembelian kendaraan roda empat.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
31 Juli 2025, 17:00 WIB
31 Juli 2025, 13:34 WIB
31 Juli 2025, 13:00 WIB
31 Juli 2025, 12:50 WIB
31 Juli 2025, 11:00 WIB
Terkini
31 Juli 2025, 17:00 WIB
Kolaborasi antara DFSK Seres dan Otoklix bermaksud mempermudah konsumen melakukan servis khususnya untuk EV
31 Juli 2025, 13:34 WIB
Jeep Wrangler 41 Willys melantai di GIIAS 2025 dan dijual dengan jumlah yang sangat terbatas buat kolektor
31 Juli 2025, 13:00 WIB
KatadataOTO mencoba secara singkat SUV Mitsubishi Destinator di sela perhelatan GIIAS 2025, berikut ulasannya
31 Juli 2025, 12:50 WIB
Citroën Basalt hadir di GIIAS 2025 dengan menampilkan beragam keunggulan baik dari segi produk maupun layanan
31 Juli 2025, 12:00 WIB
HPM percaya diri Honda Brio bisa kompetitif meski mobil listrik seharga LCGC makin merajalela di Indonesia
31 Juli 2025, 11:00 WIB
Tuai respons positif dari masyarakat Indonesia, SPK Suzuki Fronx berhasil tembus 4.000 dalam waktu singkat
31 Juli 2025, 10:00 WIB
Toyota bZ4X bakal dijual dengan harga kompetitif sehingga masyarakat bakal menjadikannya sebagai pilihan utama
31 Juli 2025, 09:00 WIB
Isuzu ELF NMR dipasangkan laya LED besar yang berguna untuk berbagai kebutuhan bisnis di berbagai lini