Rencana Honda Bikin EV Transmisi Manual, Ikuti Jejak Ioniq 5 N
22 Oktober 2024, 14:00 WIB
Meski elektrifikasi tengah digencarkan, Uni Eropa selamatkan kepunahan mobil bensin melalui kebijakan ini
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Uni Eropa selamatkan kepunahan mobil bensin di wilayah Eropa, asalkan sudah memakai e-fuel yang dirancang untuk menurunkan emisi karbon CO2. Namun kebijakan tersebut tidak berlaku untuk sembarang pabrikan.
Terkait kebijakan ini Jerman telah mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa. Hanya pabrikan yang memproduksi kurang dari 1.000 kendaraan per tahun yang bisa menikmati perjanjian ini.
Maka bisa dipastikan ini tidak berlaku untuk produsen yang memproduksi kendaraan secara massal setiap tahunnya, namun pabrikan mobil sport mewah misalnya Porsche dan Ferrari.
“Kendaraan dengan mesin konvensional juga bisa didaftarkan setelah 2035, hanya jika menggunakan bahan bakar netral CO2,” ujar Volker Wissing, Menteri Transportasi Jerman melalui akun sosial media pribadinya seperti dikutip Autocar, Selasa (28/03).
Sebelumnya penjualan mobil konvensional akan mulai dilarang mulai 2035 melalui undang-undang, bertujuan untuk pengurangan emisi karbon CO2 dari semua kendaraan yang dijual ke konsumen.
E-fuel sendiri dibuat dari CO2 yang diambil dari atmosfer dan hidrogen, diklaim lebih netral oleh produsennya.
Sementara itu, Italia meminta lebih banyak kompensasi seperti izin penggunaan biofuel yang terbuat dari material biomassa, seperti sampah kayu.
Integrasi penggunaan e-fuel ini pastinya akan mendapatkan respon positif dari pabrikan seperti Ferrari, Lamborghini dan Porsche yang terkenal karena kendaraan bermesin bensinnya.
Untuk mendukung kebijakan tersebut, disebutkan bahwa Porsche telah berinvestasi terhadap teknologi e-fuel tersebut hingga US$75 juta di firma Chile yakni HIF (Highly Innovative Fuels).
Masih jarang digunakan, harganya relatif tinggi dan bisa mencapai dua kali lipat banderol bensin tanpa timbal yang biasa digunakan saat ini.
Banyak kritik beredar juga mengatakan, e-fuel membutuhkan energi lebih banyak ketimbang BEV (Battery Electric Vehicle) atau mobil listrik berbasis baterai. Ini juga tidak sepenuhnya menghilangkan knalpot gas buang konvensional seperti yang dilakukan BEV.
Thomas Schäfer, Chief Operating Officer Volkswagen menekankan bahwa pihaknya lebih berfokus untuk menghentikan penjualan kendaraan ICE mulai 2033. Menurutnya debat terkait e-fuel mendistraksi langkah elektrifikasi.
“Kenapa kita menghabiskan biaya untuk teknologi tua yang tidak memberikan keuntungan apapun?” tegasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
22 Oktober 2024, 14:00 WIB
15 Oktober 2024, 13:00 WIB
13 Oktober 2024, 11:00 WIB
09 September 2024, 21:56 WIB
09 September 2024, 15:01 WIB
Terkini
21 November 2024, 11:00 WIB
Marc Marquez mengaku gembira usai menjajal Ducati Desmosedici GP25 pada sesi test pascamusim di Barcelona
21 November 2024, 09:00 WIB
Begini tampilan serta spesifikasi mesin Citroen Basalt yang bakal diperkenalkan di pameran GJAW 2024
21 November 2024, 08:00 WIB
ACC berharap penjualan mobil baru kembali bergairah pada 2025 karena tidak terlalu banyak agenda besar
21 November 2024, 07:00 WIB
Membuat SIM Internasional pada November 2024 kini menjadi lebih mudah karena bisa dilakukan secara online
21 November 2024, 06:00 WIB
Para pengendara di Ibu Kota bisa memanfaatkan kehadiran SIM Keliling Jakarta yang dihadirkan Polda Metro Jaya
21 November 2024, 06:00 WIB
Ditempatkan di dua lokasi strategis setiap hari, simak informasi lengkap SIM keliling Bandung hari ini
21 November 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 21 November 2024 kembali diterapkan untuk tekan kepadatan lalu lintas di jam sibuk
20 November 2024, 23:00 WIB
Jasa Marga buka tiga ruas tol secara fungsional saat libur Natal dan tahun baru 2025 untuk hindari kemacetan