Dihantam Robot, Pekerja Tesla Layangkan Gugatan Nyaris Rp 1 Triliun
26 September 2025, 17:00 WIB
Ada ketidakpastian ekonomi dan berbagai kendala lain, pamor mobil listrik di Amerika Serikat makin redup
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Ketertarikan konsumen terhadap kendaraan elektrifikasi mulai bertumbuh khususnya di Asia Tenggara. Banyaknya produk Cina dengan harga kompetitif dan fitur berlimpah jadi daya tarik tersendiri.
Namun di Amerika Serikat, nampaknya minat terhadap mobil listrik justru semakin redup beberapa waktu belakangan karena alasan-alasan tertentu.
Berdasarkan riset AAA (America Automobile Association), banyak calon konsumen justru mengungkapkan keraguannya untuk membeli mobil listrik.
Per tahun ini, dilaporkan hanya ada 16 persen konsumen AS dilaporkan berminat membeli mobil listrik. Sementara sebanyak 63 persen menyatakan tidak tertarik, naik pesat dari hasil riset di 2022 yaitu 51 persen.
Jumlah orang yang menyatakan tidak tertarik beli mobil listrik menyentuh angka tertingginya tahun ini sejak 2022.
“Meskipun industri otomotif berkomitmen dalam jangka waktu panjang dan tawarkan model beragam, masih ada keraguan dari konsumen,” kata Greg Bannon, Director of Automotive Engineering AAA, dikutip Rabu (04/06).
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada sejumlah poin utama yang membuat masyarakat enggan membeli mobil listrik.
Misalnya biaya perbaikan baterai yang terbilang cukup mahal. Mengatasi hal ini, sejumlah pabrikan menawarkan skema sewa baterai guna menambah ketenangan konsumen.
Selain itu harga mobil listrik relatif mahal. Kemudian buat perjalanan jarak jauh, EV (Electric Vehicle) masih dianggap belum dapat diandalkan.
Ternyata, di AS range anxiety dan ketersediaan infrastruktur pengisian daya alias SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) juga masih menjadi kekhawatiran masyarakat.
Hasil riset itu menunjukkan bahwa faktor keselamatan turut menjadi alasan orang memilih untuk tidak membeli mobil listrik.
Terakhir, 12 persen orang dari studi tersebut mengaku khawatir akan keberlangsungan kebijakan pendukung EV seperti insentif pajak.
Perlu diketahui di Indonesia mobil listrik yang memenuhi kriteria mendapatkan insentif. Sehingga beberapa ditawarkan dengan harga kompetitif.
Tetap ada kekhawatiran terkhusus dari sisi jarak tempuh dan ketersediaan infrastruktur, khususnya di daerah. Jika dilihat dari sisi penjualan, mobil hybrid masih lebih unggul.
Belum lama ini, pabrikan asal Cina yakni Chery menawarkan alternatif mobil listrik berteknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Banderol Tiggo 8 CSH (Chery Super Hybrid) jadi yang termurah dibandingkan PHEV lain di RI, yaitu Rp 519 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 September 2025, 17:00 WIB
25 September 2025, 20:00 WIB
24 September 2025, 17:00 WIB
24 September 2025, 13:00 WIB
23 September 2025, 16:10 WIB
Terkini
30 September 2025, 15:00 WIB
Bos Aprilia memberikan tanggapan setelah kedua pembalapnya terlibat kecelakaan pada MotoGP Jepang 2025
30 September 2025, 14:00 WIB
Banyak pihak yang menantikan Marc Marquez meraih kemenangan di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
30 September 2025, 13:00 WIB
Honda ADV 160 terbaru sukses membukukan penjualan sampai ratusan unit selama lima hari IMOS 2025 berlangsung
30 September 2025, 12:00 WIB
Menurut Swallow permintaan ban masih stabil sampai sekarang meski pasar motor baru di Indonesia tak bergairah
30 September 2025, 11:00 WIB
Dua pembalap Gresini, yakni Alex Marquez dan Fermin Aldeguer mampu tampil gemilang di MotoGP Jepang 2025
30 September 2025, 10:00 WIB
Franco Morbidelli serta Fabio Di Giannantonio menyambangi Jakarta lebih dulu sebelum melakoni MotoGP Mandalika
30 September 2025, 09:00 WIB
Bagian dari program apresiasi konsumen, Federal Oil ajak sejumlah konsumen menonton MotoGP Jepang 2025
30 September 2025, 08:00 WIB
Sedikitnya ada enam gerbang tol Dalam Kota yang ditutup sementara untuk mendapat perbaikan setelah dirusak massa