Polytron Bakal Bangun 8 Diler Baru Hingga Akhir 2025
04 Juni 2025, 15:00 WIB
Ada ketidakpastian ekonomi dan berbagai kendala lain, pamor mobil listrik di Amerika Serikat makin redup
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Ketertarikan konsumen terhadap kendaraan elektrifikasi mulai bertumbuh khususnya di Asia Tenggara. Banyaknya produk Cina dengan harga kompetitif dan fitur berlimpah jadi daya tarik tersendiri.
Namun di Amerika Serikat, nampaknya minat terhadap mobil listrik justru semakin redup beberapa waktu belakangan karena alasan-alasan tertentu.
Berdasarkan riset AAA (America Automobile Association), banyak calon konsumen justru mengungkapkan keraguannya untuk membeli mobil listrik.
Per tahun ini, dilaporkan hanya ada 16 persen konsumen AS dilaporkan berminat membeli mobil listrik. Sementara sebanyak 63 persen menyatakan tidak tertarik, naik pesat dari hasil riset di 2022 yaitu 51 persen.
Jumlah orang yang menyatakan tidak tertarik beli mobil listrik menyentuh angka tertingginya tahun ini sejak 2022.
“Meskipun industri otomotif berkomitmen dalam jangka waktu panjang dan tawarkan model beragam, masih ada keraguan dari konsumen,” kata Greg Bannon, Director of Automotive Engineering AAA, dikutip Rabu (04/06).
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada sejumlah poin utama yang membuat masyarakat enggan membeli mobil listrik.
Misalnya biaya perbaikan baterai yang terbilang cukup mahal. Mengatasi hal ini, sejumlah pabrikan menawarkan skema sewa baterai guna menambah ketenangan konsumen.
Selain itu harga mobil listrik relatif mahal. Kemudian buat perjalanan jarak jauh, EV (Electric Vehicle) masih dianggap belum dapat diandalkan.
Ternyata, di AS range anxiety dan ketersediaan infrastruktur pengisian daya alias SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) juga masih menjadi kekhawatiran masyarakat.
Hasil riset itu menunjukkan bahwa faktor keselamatan turut menjadi alasan orang memilih untuk tidak membeli mobil listrik.
Terakhir, 12 persen orang dari studi tersebut mengaku khawatir akan keberlangsungan kebijakan pendukung EV seperti insentif pajak.
Perlu diketahui di Indonesia mobil listrik yang memenuhi kriteria mendapatkan insentif. Sehingga beberapa ditawarkan dengan harga kompetitif.
Tetap ada kekhawatiran terkhusus dari sisi jarak tempuh dan ketersediaan infrastruktur, khususnya di daerah. Jika dilihat dari sisi penjualan, mobil hybrid masih lebih unggul.
Belum lama ini, pabrikan asal Cina yakni Chery menawarkan alternatif mobil listrik berteknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Banderol Tiggo 8 CSH (Chery Super Hybrid) jadi yang termurah dibandingkan PHEV lain di RI, yaitu Rp 519 jutaan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
04 Juni 2025, 15:00 WIB
04 Juni 2025, 11:00 WIB
04 Juni 2025, 09:00 WIB
03 Juni 2025, 22:00 WIB
03 Juni 2025, 20:00 WIB
Terkini
04 Juni 2025, 17:35 WIB
SIS mengaku telah menyiapkan produk pengganti Suzuki Avenis 125 yang dihentikan penjualannya di Indonesia
04 Juni 2025, 16:05 WIB
BPKB elektronik resmi digunakan kepolisian dengan beragam pengembangan baru agar tidak bisa dipalsukan
04 Juni 2025, 15:00 WIB
Polytron berencana mambangun delapan diler baru hingga akhir tahun untuk mendorong penjualan kendaraan
04 Juni 2025, 14:00 WIB
Prosedur perpanjang STNK tahunan dan lima tahunan berbeda, berikut KatadataOTO rangkum informasi lengkapnya
04 Juni 2025, 13:00 WIB
Pemerintah disarankan membuat sebuah kebijakan jika ingin menghilangkan keberadaan truk ODOL dari jalanan
04 Juni 2025, 12:32 WIB
PT SIS baru saja memutuskan untuk menghentikan proses penjualan Suzuki Avenis 125 buat konsumen di Indonesia
04 Juni 2025, 11:00 WIB
Polytron klaim skema sewa baterai telah mendorong penjualan G3 dan G3+ pada awal peluncuran kendaraan
04 Juni 2025, 10:00 WIB
Vespa siapkan berbagai promo untuk model teranyar mereka, ada bonus aksesoris selama pameran di PIM 2