Nama Mobil Listrik GWM Ora 07 Tercatat di Data Gaikindo
14 November 2025, 15:00 WIB
Ada ketidakpastian ekonomi dan berbagai kendala lain, pamor mobil listrik di Amerika Serikat makin redup
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Ketertarikan konsumen terhadap kendaraan elektrifikasi mulai bertumbuh khususnya di Asia Tenggara. Banyaknya produk Cina dengan harga kompetitif dan fitur berlimpah jadi daya tarik tersendiri.
Namun di Amerika Serikat, nampaknya minat terhadap mobil listrik justru semakin redup beberapa waktu belakangan karena alasan-alasan tertentu.
Berdasarkan riset AAA (America Automobile Association), banyak calon konsumen justru mengungkapkan keraguannya untuk membeli mobil listrik.
Per tahun ini, dilaporkan hanya ada 16 persen konsumen AS dilaporkan berminat membeli mobil listrik. Sementara sebanyak 63 persen menyatakan tidak tertarik, naik pesat dari hasil riset di 2022 yaitu 51 persen.
Jumlah orang yang menyatakan tidak tertarik beli mobil listrik menyentuh angka tertingginya tahun ini sejak 2022.
“Meskipun industri otomotif berkomitmen dalam jangka waktu panjang dan tawarkan model beragam, masih ada keraguan dari konsumen,” kata Greg Bannon, Director of Automotive Engineering AAA, dikutip Rabu (04/06).
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada sejumlah poin utama yang membuat masyarakat enggan membeli mobil listrik.
Misalnya biaya perbaikan baterai yang terbilang cukup mahal. Mengatasi hal ini, sejumlah pabrikan menawarkan skema sewa baterai guna menambah ketenangan konsumen.
Selain itu harga mobil listrik relatif mahal. Kemudian buat perjalanan jarak jauh, EV (Electric Vehicle) masih dianggap belum dapat diandalkan.
Ternyata, di AS range anxiety dan ketersediaan infrastruktur pengisian daya alias SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) juga masih menjadi kekhawatiran masyarakat.
Hasil riset itu menunjukkan bahwa faktor keselamatan turut menjadi alasan orang memilih untuk tidak membeli mobil listrik.
Terakhir, 12 persen orang dari studi tersebut mengaku khawatir akan keberlangsungan kebijakan pendukung EV seperti insentif pajak.
Perlu diketahui di Indonesia mobil listrik yang memenuhi kriteria mendapatkan insentif. Sehingga beberapa ditawarkan dengan harga kompetitif.
Tetap ada kekhawatiran terkhusus dari sisi jarak tempuh dan ketersediaan infrastruktur, khususnya di daerah. Jika dilihat dari sisi penjualan, mobil hybrid masih lebih unggul.
Belum lama ini, pabrikan asal Cina yakni Chery menawarkan alternatif mobil listrik berteknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Banderol Tiggo 8 CSH (Chery Super Hybrid) jadi yang termurah dibandingkan PHEV lain di RI, yaitu Rp 519 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2025, 15:00 WIB
14 November 2025, 13:00 WIB
13 November 2025, 10:00 WIB
13 November 2025, 09:00 WIB
13 November 2025, 07:00 WIB
Terkini
14 November 2025, 15:00 WIB
Setelah Ora 03, mobil listrik GWM Ora 07 yang debut ASEAN di Thailand tercatat di data wholesales Gaikindo
14 November 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak kembali digelar hari ini dengan pengawasan ketat dari pihak kepolisian di berbagai titik
14 November 2025, 13:00 WIB
BYD Atto 1 paling banyak memberikan kontribusi, mendongkrak wholesales mobil listrik sepanjang Oktober 2025
14 November 2025, 12:00 WIB
Kepolisian bakal menggelar Operasi Zebra 2025 dengan beberapa pelanggaran yang menjadi fokus pada kali ini
14 November 2025, 11:00 WIB
GMA Indonesia kembali menelurkan inovasi terbarunya yakni JPA X Vision yang disematkan pada Yamaha Xmax
14 November 2025, 10:00 WIB
Pengamat menilai secara matematis target penjualan mobil 900 ribu unit tidak bisa tercapai tahun ini
14 November 2025, 09:00 WIB
Para pabrikan tidak boleh berharap banyak dengan penyelenggaraan GJAW 2025 buat menggairahkan pasar mobil baru
14 November 2025, 08:00 WIB
Penjualan truk Oktober 2025 berhasil mengalami pertumbuhan bila dibandingkan pencapaian di bulan lalu