Toyota Kembangkan Teknologi Mobil Otonom Demi Kejar Tesla
29 Oktober 2024, 13:00 WIB
Toyota dan Hyundai siap kembangkan mobil hidrogen bersama demi menciptakan mobilitas yang lebih optimal
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Toyota dan Hyundai sepakat melakukan kerja sama untuk mengembangkan mobil berbahan bakar hidrogen. Kemitraan tersebut tentu sangat menarik mebingat keduanya saat ini duduk sebagai produsen mobil terbesar nomor satu serta tiga di seluruh dunia.
Pada semester pertama 2024, Toyota telah menjual sekitar 5,16 juta unit kendaraan sementara Hyundai sudah sebanyak 3,62 juta unit. Jumlah itu pun terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu.
Keduanya juga dikenal sebagai produsen kendaraan berbahan bakar hidrogen. Sejak 2014 Toyota telah memproduksi Mirai sementara Hyundai menghadirkan Nexo pada 2018.
“Toyota dan Hyundai akan bersama-sama menciptakan lingkungan serta mobilitas lebih baik di masa di masa depan,” ungkap Akio Toyoda, Chairman Toyota Motor Corporation dilansir KED Global (27/10)
Walau butuh investasi besar, mereka tetap berkomitmen untuk mengembangkan teknologi tersebut ke arah yang lebih baik.
Bahkan Toyota dan Hyundai merupakan salah satu dari 13 perusahaan global yang mendirikan Hydrogen Council pada 2017. Organisasi tersebut kini sudah memiliki 140 anggota serta terus berkomitmen mengembangkan ekosistem hidrogen di seluruh dunia.
Pembangunan ekosistem yang mereka kembangkan mencakup sistem produksi, transportasi, penyimpanan hingga pengisian daya. Investasi tersebut sangat besar sehingga besar sehingga perusahaan besar pun enggan membangunnya sendirian.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa pasar kendaraan hidrogem memang penuh tantangan. Pasalnya pada semester 1 2024, penjualannya di seluruh dunia hanya 5.621 unit atau turun 34,1 persen dari tahun sebelumnya.
Keduanya juga dikabarkan akan bekerjasama dalam memanfaatkan robot Humanoid berteknologi Artificial Intelligence (AI). Dengan ini diharapkan produksi kendaraan di masa depan bisa lebih cepat dan murah.
Hal ini tentunya akan makin menguntungkan perusahaan karena biaya produksi bakal lebih murah dibandingkan mempekerjakan pegawai. Selain itu risiko terjadinya kesalahan hingga kecelakaan pun semakin kecil.
Teknologi ini sebenarnya sudah dipakai oleh beberapa pabrikan otomotif seperti Tesla. Hasilnya pun terbilang efektif meski investasi awal cukup tinggi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Oktober 2024, 13:00 WIB
29 Oktober 2024, 09:00 WIB
29 Oktober 2024, 07:00 WIB
28 Oktober 2024, 21:00 WIB
28 Oktober 2024, 19:00 WIB
Terkini
29 Oktober 2024, 21:00 WIB
Toyota ingin mobilnya dijadikan kendaraan dinas pejabat kementerian karena sudah diproduksi di dalam negeri
29 Oktober 2024, 20:00 WIB
Pameran kendaraan roda dua IMOS 2024 akan resmi dibuka esok hari dan diramaikan produsen aksesoris kenamaan
29 Oktober 2024, 19:00 WIB
Korlantas Polri bakal mulai meluncurkan serta menerapkan BPKB elektronik di seluruh Indonesia di awal 2025
29 Oktober 2024, 18:00 WIB
Minat konsumen tinggi, BMW M4 CS dan M2 Special Edition diboyong ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
29 Oktober 2024, 17:00 WIB
Marquez bersaudara masih diharapkan untuk bisa kembali meraih dobel podium di sisa-sisa musim MotoGP 2024
29 Oktober 2024, 16:00 WIB
Honda sebut target penjualan Gaikindo di 2024 terbilang realistis untuk dicapai setelah akhirnya direvisi
29 Oktober 2024, 15:00 WIB
Honda Mobilio sekarang dipasarkan secara terbatas atau Sport Order serta lebih banyak dipesan oleh perusahaan
29 Oktober 2024, 14:00 WIB
Diwacanakan wajib bagi semua pemilik kendaraan bermotor, ini perbedaan utama antara asuransi TPL dengan SWDKLLJ