Toyota Urban Cruiser Meluncur di GJAW 2025, Tak Perlu Inden Lama
22 November 2025, 11:00 WIB
Nilai investasi pabrikan kendaraan bermotor di Indonesia sebanyak Rp 174,31 triliun dan bakal terus bertambah
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Kementerian Perindustrian menyampaikan bahwa segmen otomotif Tanah Air kini memiliki peran penting untuk perekonomian bangsa. Pasalnya total investasi yang digelontorkan oleh para produsen kendaraan sudah mencapai Rp 174,31 triliun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 99.700 orang.
Angka itu merupakan akumulasi kinerja industri otomotif kendaraan bermotor (KBM) roda empat, tiga dan dua. Jumlah itu bahkan mungkin akan terus bertambah mengingat masih banyak perusahaan asing ingin masuk ke Tanah Air.
Bila dijabarkan maka sedikitnya sudah ada 32 produsen mobil di Indonesia dengan total kapasitas mencapai 2,35 juta unit per tahun yang menyerap tenaga kerja hingga 69.390 orang. Jumlah produksinya di 2024 pun terbilang besar karena mencapai sebesar 1,19 juta unit.
Dari jumlah tersebut, 865.000 digunakan untuk kebutuhan pasar domestik. Sementara 472.000 unit lainnya dikirim ke pasar ekspor dalam kondisi utuh atau CBU.
“Pada tiga bulan pertama di 2025, kinerja produksi pabrikan mobil sebesar 288.000 unit. Sementara angka penjualan banyak 205.000 unit, ekspor CBU 110.000 unit serta impor CBU 11.000 unit,” Mahardi Tunggul Wicaksono, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin.
Sementara untuk industri kendaraan roda dua dan tiga, saat ini ada 73 pabrikan yang sudah beroperasi. Total produksi per tahun mencapai 10,72 juta unit sehingga menyerap tenaga kerja hingga 30.310 orang.
Tahun lalu, industri kendaraan roda dua memiliki kinerja produksi sebesar 6,91 juta unit. Dari kinerja penjualan sebanyak 6,33 juta unit dan ekspor CBU 572.000 unit.
Sedangkan pada triwulan I 2025 kinerja produksi sebesar 1,81 juta unit, penjualan 1,68 juta unit dan ekspor CBU sebesar 134.000 unit.
Untuk menarik lebih banyak investasi, pemerintah pun memberi beragam kemudahan. Salah satunya adalah pemberian insentif bea masuk 0 persen serta Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) sebesar 15 persen.
Selanjutnya, insentif 10 persen bakal dibagikan buat mobil serta bus listrik yang memiliki TKDN paling rendah 40 persen. Sementara bus listrik dengan TKDN 20 persen sampai 40 persen bakal diberi bantuan sebesar 5 persen.
Selain itu, industri yang memproduksi kendaraan hybrid kemudian menjadi peserta dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) mendapatkan insentif PPnBM DTP sebesar 3 persen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
22 November 2025, 11:00 WIB
21 November 2025, 10:00 WIB
20 November 2025, 16:28 WIB
20 November 2025, 08:00 WIB
15 November 2025, 15:00 WIB
Terkini
22 November 2025, 11:00 WIB
Toyota Urban Cruiser hadir di Indonesia dengan harga Rp 759 juta dan masih diimpor secara utuh dari India
22 November 2025, 10:00 WIB
BYD kembali berpartisipasi di GJAW 2025 untuk menuai kesuksesan dengan menampilkan mobil listrik unggulan
22 November 2025, 09:00 WIB
Ford Everest Titanium 25th Anniversary Edition resmi meluncur di GJAW 2025 dengan jumlah yang terbatas
22 November 2025, 08:00 WIB
Daihatsu Rocky Hybrid diserahkan kepada tiga konsumen pertama yang melakukan pemesanan di GIIAS 2025
22 November 2025, 07:00 WIB
Mobil konsep VinFast VF Wild dan EV Limo Green hadir untuk pertama kalinya di Indonesia melalui GJAW 2025
21 November 2025, 21:43 WIB
Mitsubishi New Pajero Sport memiliki sejumlah kualitas yang membuatnya patut jadi pertimbangan kaum hawa
21 November 2025, 20:32 WIB
Toyota bZ4X produksi lokal resmi dijual dengan harga lebih kompetitif bila dibanding model sebelumnya
21 November 2025, 19:35 WIB
Dalam gelaran GJAW 2025, SIS memberik penyegaran pada Suzuki Grand Vitara sehingga bisa tampil lebih segar