Diler Neta di Pluit Disebut Memiliki Potensi, Target 50 Unit Sebulan
21 November 2024, 16:00 WIB
Harga mobil listrik di Indonesia masih terbilang tinggi, oleh karena itu perlu dilakukan terobosan lebih lanjut
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Harga mobil listrik saat ini di Indonesia masih terlalu tinggi sehingga tidak bisa menjangkau banyak orang dari berbagai kalangan. Selain itu ekosistem yang belum terbentuk seperti industri pendukung belum memadai.
Mobil listrik menggunakan baterai yang harganya mencapai 60 persen dari keseluruhan kendaraan. Sehingga untuk menghasilkan mobil listrik terjangkau, harga baterai harus ditekan.
Saat ini di Indonesia mobil listrik dibanderol paling murah mulai dari Rp700 jutaan. Harga sebesar itu hanya mampu dijangkau oleh sebagian kalangan saja.
Berbicara dalam kesempatan Seminar dan Talkshow Mobil Listrik di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022, Taufiek Bawazier selaku Dirjen Ilmate Kementrian Perindustrian menjelaskan sejumlah fakta menarik.
“2012 itu sekitar 120.000 mobil listrik beredar di dunia. 2021 sebanyak 6.6 juta mobil listrik di dunia dan 3.3 juta ada di China, artinya 50 persennya ada di sana,” ungkap Taufik.
Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa mobil listrik berkembang pesat di China karena dijual dengan harga lebih terjangkau. Banderol kendaraan ramah lingkungan bisa menentukan akselerasi perkembangannya.
Baca juga : Moeldoko Akui Mobil Listrik Lebih Ribet dari Konvensional
Saat ini mobil listrik di Indonesia baru mendapatkan keringanan antara lain Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 0 persen untuk BEV (Battery Electric Vehicle). Sementara di Jakarta mobil listrik berbasis baterai atau BEV mendapatkan insentif BBN (Bea Balik Nama) 0 persen dan tarif bea masuk hanya 5 persen.
Sejumlah keringan di atas dianggap masih belum cukup untuk bisa membuat harga mobil listrik lebih terjangkau. Belakangan Pemerintah tengah gencar menarik pihak luar negeri untuk melakukan investasi kendaraan listrik.
Langkah tersebut dilakukan untuk membuat TKDN (Total Kandungan Dalam Negeri) dari kendaraan listrik lebih banyak. Harapannya dengan semakin tinggi TKDN akan berpengaruh pada harga mobil listrik yang bisa lebih murah lagi.
“Konsumsi masyarakat Indonesia untuk membeli mobil listrik 62 persen di harga Rp250 – Rp300 juta. Kalau ada harga segitu, saya yakin proses peralihan akan lebih cepat karena faktanya di lapangan masih lebih tinggi harganya," jelasnya kemudian.
Sekadar informasi, kisaran harga mobil listrik yang diyakini banyak peminatnya di Indonesia masuk ke dalam banderol Wuling Air ev. Mobil ramah lingkungan mungil tersebut dikatakan akan dilepas dengan harga kisaran Rp250 hingga Rp300 jutaan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
21 November 2024, 16:00 WIB
21 November 2024, 15:00 WIB
21 November 2024, 14:00 WIB
20 November 2024, 19:01 WIB
20 November 2024, 18:00 WIB
Terkini
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial
21 November 2024, 15:00 WIB
Punya kapasitas baterai lebih besar dari saudaranya Kia EV9, Hyundai Ioniq 9 tawarkan daya jelajah 620 km
21 November 2024, 14:00 WIB
Menjangkau konsumen di kawasan Jakarta Utara, berikut fasilitas yang ditawarkan diler baru Neta di Pluit
21 November 2024, 13:22 WIB
New Hyundai Tucson akhirnya diluncurkan buat pasar Indonesia, mobil tersebut dijual mulai Rp 632 jutaan
21 November 2024, 12:00 WIB
Pemerintah meminta agar perbaikan tol dikebut dan harus selesai sebelum periode libur Natal dan tahun baru
21 November 2024, 11:00 WIB
Marc Marquez mengaku gembira usai menjajal Ducati Desmosedici GP25 pada sesi test pascamusim di Barcelona
21 November 2024, 09:00 WIB
Begini tampilan serta spesifikasi mesin Citroen Basalt yang bakal diperkenalkan di pameran GJAW 2024
21 November 2024, 08:00 WIB
ACC berharap penjualan mobil baru kembali bergairah pada 2025 karena tidak terlalu banyak agenda besar