Zeekr Bawa 2 Mobil Listrik Baru di GJAW 2024, Termurah Rp 1,1 M
22 November 2024, 15:37 WIB
KSP Moeldoko mengaku mobil listrik lebih ribet daripada kendaraan konvensional berbahan bakar bensin pada umumnya
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko akui mobil listrik lebih ribet daripada mobil jenis lainnya. Sehingga proses transisi kendaraan konvesional ke listrik memiliki tantangan tersendiri yang harus diselesaikan.
Hal tersebut di atas diungkapkannya dalam Seminar dan Talkshow di ajang PEVS 2022 hari ini (25/07) di Kemayoran, Jakarta Pusat. Menurutnya membangun ekosistem kendaraan listrik tidaklah mudah.
Karena banyak hal harus diubah seperti pola pikir hingga mental. Menggunakan bahan bakar subsidi yang lebih murah merupakan kebiasaan sulit digantikan.
“Saat ini orang ke SPBU hanya butuh 2-3 menit isi 5 sampai 10 liter selesai. Mobil listrik kalau di jalan mesti cari dulu di mana ada swap baterai atau charging station,” ucap KSP Moeldoko di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menurutnya belakangan masih ada isu yang belum terjawab di masyarakat. Setidaknya dikatakan terdapat 4 kekhawatiran masyarakat selama ini akan kendaran listrik.
“Isu mobil listrik nanti kalau masuk air gimana, kesetrum ngga, mau charging di mana, seberapa jauh baterainya dan paling terakhir adalah pasca jualnya gimana harga bekasnya turun atau tidak,” ungkapnya kemudian.
Baca juga : Mobil Listrik Ford Mustang Mach-E Curi Perhatian di PEVS 2022
Menurutnya isu-isu tersebut dijawab dengan berbagai langkah Pemerintah melalui keputusan Presiden. Bahkan kendaraan listrik akan masuk di lingkungan Pemerintahan sebagai acuan.
“Sebentar lagi akan ada inpres (Instruksi Presiden) yang mewajibkan kendaraan listrik di institusi TNI dan Polri. Instrumen tersebut menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik,” ucapnya kemudian.
Di tempat yang sama, Taufik Bawazier, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transpotasi dan Elektronika Kementrian Perindustrian, mengatakan bahwa masyarakat Indonesia perlu mendapatkan edukasi tentang kendaraan listrik.
“Masyarakat perlu diedukasi bahwa mobil listrik konsumsinya 15 kWh untuk 100 km. Konsumsi listriknya 1 kWh sekitar Rp2.500, sedangkan kalau pakai BBM untuk 100 km itu butuh 5.5 liter,” jelas Taufik.
Ia menyatakan bahwa penggunaan mobil listrik akan lebih efisien daripada mesin bakar. Oleh karena itu disebutkan butuh edukasi lebih lanjut untuk masyarakat sehingga mau beralih ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
22 November 2024, 15:37 WIB
22 November 2024, 11:00 WIB
21 November 2024, 22:30 WIB
21 November 2024, 22:00 WIB
21 November 2024, 19:00 WIB
Terkini
22 November 2024, 15:37 WIB
Hadir perdana di pameran GJAW 2024, ini tampilan dua mobil listrik Zeekr yang bakal dipasarkan di RI
22 November 2024, 13:00 WIB
PPN 12 persen akan berlaku 2025, Honda Bali optimis bisa pertahankan penjualan berdasarkan 2 hal berikut
22 November 2024, 11:52 WIB
GJAW 2024 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan mulai 22 November-1 Desember 2024, diramaikan 80 peserta
22 November 2024, 11:00 WIB
HMID mengaku akan meluncurkan mobil listrik baru di Desember 2024, kemungkinan adalah Hyundai Kona N Line
22 November 2024, 10:00 WIB
Ganjil genap Puncak 22 November 2024 kembali diterapkan untuk mengatasi kepadatan di kawasan tersebut
22 November 2024, 10:00 WIB
Neta akan melakukan studi terlebih dahulu untuk membawa model MPV tiga baris ke pasar Indonesia tahun depan
22 November 2024, 09:00 WIB
Pameran otomotif ini resmi dibuka di ICE BSD, Tangerang Selatan, berikut kami rangkum harga tiket GJAW 2024
22 November 2024, 08:00 WIB
HMID masih melihat bagaimana respon penerimaan masyarakat terhadap new Hyundai Tucson di dalam negeri