Mobil Listrik Xiaomi YU7 Baru Akan Diekspor 2027, Ini Alasannya
04 Juli 2025, 12:52 WIB
tujuh pabrikan mobil listrik dunia telah berinvestasi di Indonesia dengan nilai mencapai Rp 15,4 triliun
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Indonesia masih menjadi salah satu pasar menarik bagi produsen mobil listrik dunia. Besarnya potensi serta banyaknya insentif dari pemerintah menjadi daya tarik sendiri.
Tak mengherankan bila pabrikan mobil dunia berupaya untuk masuk ke Tanah Air. Merela pun dikabarkan siap menggelontorkan dana besar agar bisa berkompetisi dengan optimal.
“Sejak 2024 hingga Maret 2025 ada tujuh produsen kendaraan listrik yang menyatakan komitmen serta mulai melakukan konstruksi dengan nilai total Rp 15,4 triliun. Sementara rencana kapasitas produksi mobil EV mencapai 281.000 unit per tahun,” ungkap Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta (06/05).
Tujuh merek tersebut adalah BYD, Citroen, Aion, Maxus, Geely, Vinfast dan VW. Namun hanya BYD, Aion saja Vinfast yang dikabarkan sudah berkomitmen untuk membangun pabrik di Tanah Air.
Sementara sisanya bakal memanfaatkan fasilitas perusahaan lain seperti PT Handal Indonesia Motor.
Mendirikan pabrik mobil listrik juga diklaim berpotensi memberi keuntungan yang besar. Pasalnya ekosistem baterai EV terbilang sangat lengkap karena beberapa bahan tambang seperti nikel sudah tersedia di Indonesia.
“Bahkan pabrik baterai dan fasilitas untuk daur ulangnya kini sudah mulai dibangun di Indonesia sehingga ekosistem makin lengkap,” tambahnya kemudian.
Tak hanya itu, dirinya juga menegaskan bahwa pemerintah tengah berencana menambah insentif bagi perusahaan yang sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi. Dengan demikian diharapkan investor bisa berlomba meningkatkan kandungan lokal dalam produknya.
“Jadi konsepnya kami ubah dengan semakin besar TKDNnya maka insentifnya juga lebih tinggi. Kami akan fokus untuk kebijakan ini,” tambah Rosan Roeslani.
Kementerian Perindustrian juga bakal memudahkan investor untuk mendapatkan sertifikasi TKDN.
“Reformasi TKDN ini akan berdampak besar terhadap iklim dunia usaha dan investasi,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian saat acara peluncuran mobil listrik Polytron G3 di Jakarta, Selasa (06/05).
Agus menekankan, keputusan tersebut dibuat guna menciptakan iklim investasi yang lebih mendukung serta mempermudah kegiatan usaha di Tanah Air.
Dengan begitu dipercaya bakal meringankan beban para produsen yang ingin mendaftarkan TKDN produk mereka.
“Nantinya proses penghitungan akan lebih mudah, lebih cepat dan biaya sertifikasi TKDN bakal jauh lebih murah,” pungkasnya
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Juli 2025, 12:52 WIB
04 Juli 2025, 08:00 WIB
03 Juli 2025, 21:00 WIB
03 Juli 2025, 20:00 WIB
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 13:28 WIB
Auksi melakukan pengembangan layanan dan lokasi lelang baru untuk menjawab kebutuhan para pelanggan setia
04 Juli 2025, 12:52 WIB
Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk