Mobil Listrik BMW dan Mini Ambil Bagian di Maybank Marathon Bali
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
tujuh pabrikan mobil listrik dunia telah berinvestasi di Indonesia dengan nilai mencapai Rp 15,4 triliun
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Indonesia masih menjadi salah satu pasar menarik bagi produsen mobil listrik dunia. Besarnya potensi serta banyaknya insentif dari pemerintah menjadi daya tarik sendiri.
Tak mengherankan bila pabrikan mobil dunia berupaya untuk masuk ke Tanah Air. Merela pun dikabarkan siap menggelontorkan dana besar agar bisa berkompetisi dengan optimal.
“Sejak 2024 hingga Maret 2025 ada tujuh produsen kendaraan listrik yang menyatakan komitmen serta mulai melakukan konstruksi dengan nilai total Rp 15,4 triliun. Sementara rencana kapasitas produksi mobil EV mencapai 281.000 unit per tahun,” ungkap Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta (06/05).
Tujuh merek tersebut adalah BYD, Citroen, Aion, Maxus, Geely, Vinfast dan VW. Namun hanya BYD, Aion saja Vinfast yang dikabarkan sudah berkomitmen untuk membangun pabrik di Tanah Air.
Sementara sisanya bakal memanfaatkan fasilitas perusahaan lain seperti PT Handal Indonesia Motor.
Mendirikan pabrik mobil listrik juga diklaim berpotensi memberi keuntungan yang besar. Pasalnya ekosistem baterai EV terbilang sangat lengkap karena beberapa bahan tambang seperti nikel sudah tersedia di Indonesia.
“Bahkan pabrik baterai dan fasilitas untuk daur ulangnya kini sudah mulai dibangun di Indonesia sehingga ekosistem makin lengkap,” tambahnya kemudian.
Tak hanya itu, dirinya juga menegaskan bahwa pemerintah tengah berencana menambah insentif bagi perusahaan yang sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi. Dengan demikian diharapkan investor bisa berlomba meningkatkan kandungan lokal dalam produknya.
“Jadi konsepnya kami ubah dengan semakin besar TKDNnya maka insentifnya juga lebih tinggi. Kami akan fokus untuk kebijakan ini,” tambah Rosan Roeslani.
Kementerian Perindustrian juga bakal memudahkan investor untuk mendapatkan sertifikasi TKDN.
“Reformasi TKDN ini akan berdampak besar terhadap iklim dunia usaha dan investasi,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian saat acara peluncuran mobil listrik Polytron G3 di Jakarta, Selasa (06/05).
Agus menekankan, keputusan tersebut dibuat guna menciptakan iklim investasi yang lebih mendukung serta mempermudah kegiatan usaha di Tanah Air.
Dengan begitu dipercaya bakal meringankan beban para produsen yang ingin mendaftarkan TKDN produk mereka.
“Nantinya proses penghitungan akan lebih mudah, lebih cepat dan biaya sertifikasi TKDN bakal jauh lebih murah,” pungkasnya
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
14 Agustus 2025, 17:00 WIB
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
14 Agustus 2025, 13:00 WIB
14 Agustus 2025, 11:00 WIB
Terkini
16 Agustus 2025, 07:00 WIB
Dinas Perhubungan beri tarif khusus transportasi umum di Ibu Kota menjadi hanya Rp 80 pada 17 hingga 18 Agustus
15 Agustus 2025, 21:00 WIB
Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat Pesta Rakyat menyambut HUT RI ke-80 di Monas
15 Agustus 2025, 20:00 WIB
Bertolak belakang dengan penjualan mobil murah, Hyundai sebut kendaraan premium lebih stabil karena hal ini
15 Agustus 2025, 19:00 WIB
Pemerintah Bengkulu gelar pemutihan pajak yang berlaku hingga akhir tahun untuk memudahkan masyarakat
15 Agustus 2025, 18:00 WIB
Fadillah Arbi Aditama akan mentas di Moto3 Austria 2025 buat gantikan pembalap asal Thailand yang cedera
15 Agustus 2025, 17:00 WIB
Koridor 9 Transjakarta dikenal sebagai rute yang kerap terhambat karena adanya kecelakaan lalu lintas
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
Beberapa merek kendaraan roda empat telah mempublikasikan perolehan SPK selama GIIAS 2025, simak datanya
15 Agustus 2025, 15:00 WIB
Capaian wholesales LMPV sepanjang Juli 2025 naik dari Juni, urutan pertama masih ditempati Toyota Avanza