Mobil Listrik Jetour X20e Terdaftar, NJKB Mulai Rp 165 Juta
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
tujuh pabrikan mobil listrik dunia telah berinvestasi di Indonesia dengan nilai mencapai Rp 15,4 triliun
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Indonesia masih menjadi salah satu pasar menarik bagi produsen mobil listrik dunia. Besarnya potensi serta banyaknya insentif dari pemerintah menjadi daya tarik sendiri.
Tak mengherankan bila pabrikan mobil dunia berupaya untuk masuk ke Tanah Air. Merela pun dikabarkan siap menggelontorkan dana besar agar bisa berkompetisi dengan optimal.
“Sejak 2024 hingga Maret 2025 ada tujuh produsen kendaraan listrik yang menyatakan komitmen serta mulai melakukan konstruksi dengan nilai total Rp 15,4 triliun. Sementara rencana kapasitas produksi mobil EV mencapai 281.000 unit per tahun,” ungkap Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta (06/05).
Tujuh merek tersebut adalah BYD, Citroen, Aion, Maxus, Geely, Vinfast dan VW. Namun hanya BYD, Aion saja Vinfast yang dikabarkan sudah berkomitmen untuk membangun pabrik di Tanah Air.
Sementara sisanya bakal memanfaatkan fasilitas perusahaan lain seperti PT Handal Indonesia Motor.
Mendirikan pabrik mobil listrik juga diklaim berpotensi memberi keuntungan yang besar. Pasalnya ekosistem baterai EV terbilang sangat lengkap karena beberapa bahan tambang seperti nikel sudah tersedia di Indonesia.
“Bahkan pabrik baterai dan fasilitas untuk daur ulangnya kini sudah mulai dibangun di Indonesia sehingga ekosistem makin lengkap,” tambahnya kemudian.
Tak hanya itu, dirinya juga menegaskan bahwa pemerintah tengah berencana menambah insentif bagi perusahaan yang sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi. Dengan demikian diharapkan investor bisa berlomba meningkatkan kandungan lokal dalam produknya.
“Jadi konsepnya kami ubah dengan semakin besar TKDNnya maka insentifnya juga lebih tinggi. Kami akan fokus untuk kebijakan ini,” tambah Rosan Roeslani.
Kementerian Perindustrian juga bakal memudahkan investor untuk mendapatkan sertifikasi TKDN.
“Reformasi TKDN ini akan berdampak besar terhadap iklim dunia usaha dan investasi,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian saat acara peluncuran mobil listrik Polytron G3 di Jakarta, Selasa (06/05).
Agus menekankan, keputusan tersebut dibuat guna menciptakan iklim investasi yang lebih mendukung serta mempermudah kegiatan usaha di Tanah Air.
Dengan begitu dipercaya bakal meringankan beban para produsen yang ingin mendaftarkan TKDN produk mereka.
“Nantinya proses penghitungan akan lebih mudah, lebih cepat dan biaya sertifikasi TKDN bakal jauh lebih murah,” pungkasnya
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi