BMW dan Mini Buka Diler Terintegrasi Pertama di PIK 2
07 Mei 2025, 19:00 WIB
tujuh pabrikan mobil listrik dunia telah berinvestasi di Indonesia dengan nilai mencapai Rp 15,4 triliun
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Indonesia masih menjadi salah satu pasar menarik bagi produsen mobil listrik dunia. Besarnya potensi serta banyaknya insentif dari pemerintah menjadi daya tarik sendiri.
Tak mengherankan bila pabrikan mobil dunia berupaya untuk masuk ke Tanah Air. Merela pun dikabarkan siap menggelontorkan dana besar agar bisa berkompetisi dengan optimal.
“Sejak 2024 hingga Maret 2025 ada tujuh produsen kendaraan listrik yang menyatakan komitmen serta mulai melakukan konstruksi dengan nilai total Rp 15,4 triliun. Sementara rencana kapasitas produksi mobil EV mencapai 281.000 unit per tahun,” ungkap Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta (06/05).
Tujuh merek tersebut adalah BYD, Citroen, Aion, Maxus, Geely, Vinfast dan VW. Namun hanya BYD, Aion saja Vinfast yang dikabarkan sudah berkomitmen untuk membangun pabrik di Tanah Air.
Sementara sisanya bakal memanfaatkan fasilitas perusahaan lain seperti PT Handal Indonesia Motor.
Mendirikan pabrik mobil listrik juga diklaim berpotensi memberi keuntungan yang besar. Pasalnya ekosistem baterai EV terbilang sangat lengkap karena beberapa bahan tambang seperti nikel sudah tersedia di Indonesia.
“Bahkan pabrik baterai dan fasilitas untuk daur ulangnya kini sudah mulai dibangun di Indonesia sehingga ekosistem makin lengkap,” tambahnya kemudian.
Tak hanya itu, dirinya juga menegaskan bahwa pemerintah tengah berencana menambah insentif bagi perusahaan yang sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi. Dengan demikian diharapkan investor bisa berlomba meningkatkan kandungan lokal dalam produknya.
“Jadi konsepnya kami ubah dengan semakin besar TKDNnya maka insentifnya juga lebih tinggi. Kami akan fokus untuk kebijakan ini,” tambah Rosan Roeslani.
Kementerian Perindustrian juga bakal memudahkan investor untuk mendapatkan sertifikasi TKDN.
“Reformasi TKDN ini akan berdampak besar terhadap iklim dunia usaha dan investasi,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian saat acara peluncuran mobil listrik Polytron G3 di Jakarta, Selasa (06/05).
Agus menekankan, keputusan tersebut dibuat guna menciptakan iklim investasi yang lebih mendukung serta mempermudah kegiatan usaha di Tanah Air.
Dengan begitu dipercaya bakal meringankan beban para produsen yang ingin mendaftarkan TKDN produk mereka.
“Nantinya proses penghitungan akan lebih mudah, lebih cepat dan biaya sertifikasi TKDN bakal jauh lebih murah,” pungkasnya
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
07 Mei 2025, 19:00 WIB
07 Mei 2025, 08:00 WIB
06 Mei 2025, 23:30 WIB
06 Mei 2025, 23:00 WIB
06 Mei 2025, 21:00 WIB
Terkini
07 Mei 2025, 19:00 WIB
BMW dan Mini bekerja sama dengan Eurokars Group Indonesia, buka diler terintegrasi pertamanya di Indonesia
07 Mei 2025, 17:00 WIB
Terdapat beberapa motor Harley-Davidson yang mengalami penurunan harga di Mei 2025, salah satunya Sportster S
07 Mei 2025, 16:00 WIB
Pemerintah siap beri insentif lebih banyak buat perusahaan mobil listrik yang produknya memiliki TKDN tinggi
07 Mei 2025, 14:00 WIB
Kemenhub menggandeng sejumlah pihak untuk menyelidiki penyebab kecelakaan bus ALS di Padang Panjang, Sumatera
07 Mei 2025, 13:12 WIB
Suzuki Fronx bakal dipasarkan dalam dua opsi mesin di Indonesia, masing-masing menawarkan kelebihan sendiri
07 Mei 2025, 11:22 WIB
Presiden Prabowo Subianto meresmikan aturan baru soal TKDN kendaraan operasional untuk keperluan dinas
07 Mei 2025, 10:00 WIB
Satu unit mobil diduga kuat Hyundai Stargazer facelift terlihat mulai tes jalan dibalut kamuflase dan cover
07 Mei 2025, 09:00 WIB
Agus Gumiwang Kartasasmita, Menperin mengaku tengah berupaya mereformasi penerbitan TKDN agar lebih mudah