Penjualan Truk Oktober 2025, Tumbuh Pada Kuartal Terakhir
14 November 2025, 08:00 WIB
Memasuki musim hujan pengemudi mobil perlu lebih awas berkendara di jalan tol guna antisipasi kecelakaan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Memasuki musim hujan, pengemudi mobil perlu lebih berhati-hati saat berkendara khususnya saat berada di jalan tol. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan.
Karena kendaraan rawan terkena aquaplaning apabila dipacu dalam kecepatan tinggi di jalan basah. Membuat mobil hilang kendali dan membahayakan kendaraan lain di sekitarnya.
Aquaplaning sendiri merupakan kondisi di mana genangan air memisahkan permukaan ban dengan jalan, membuat ban kehilangan daya cengkeramnya.
Selanjutnya jika kendaraan di sekitar tidak menjaga jarak aman, tentu akan terkena dampak dari mobil lain yang mengalami kendala di depannya. Tidak ada ruang untuk menghindari ataupun berpindah jalur aman.
Praktisi keselamatan berkendara menilai saat ini masih banyak pengemudi abai terhadap kondisi cuaca dan jalan yang dilalui di tol. Padahal kecepatan dan jarak antar mobil perlu disesuaikan ketika mengemudi saat hujan.
“Kalau jarak, kecepatan di kondisi ideal itu 80 km/jam. Nah kalau hujan, tentu kita tidak bisa menggunakan kecepatan maksimum 80 km/jam,” kata Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Center kepada KatadataOTO, Senin (11/11).
Apabila tidak mengurangi kecepatan dan jaga jarak aman, pengemudi akan gagal mengantisipasi potensi bahaya.
Hanya saja pengemudi kerap abai dengan hal tersebut. Padahal menurut Jusri berkendara tidak bisa sekadar mengandalkan keterampilan atau kebiasaan tetapi juga pengetahuan.
“Masalahnya di situ. Ini (kecelakaan) akan terjadi terus kalau melihat perilaku pengguna kendaraan bermotor di Indonesia,” kata Jusri.
Menanggapi kejadian di Tol Cipularang di mana rem truk diduga blong, Jusri menegaskan pengemudi harus melakukan penyesuaian berkendara apalagi di kondisi hujan dan jalan basah.
“Harus diinvestigasi. Mungkin pada saat turunan persneling dia netralkan untuk menghemat bensin atau solar. Begitu jalur landai dia baru memasukkan ke gigi dua misalnya,” jelas Jusri.
Saat dilakukan ia menjelaskan kendaraan akan melakukan Engine Brake. Jadi mobil sulit dikendalikan dan berimbas mencelakakan pengguna jalan lain.
“Apa yang harus dilakukan? Mereka (sopir truk) harus memiliki pengetahuan. Cara mengemudi truk bagaimana, boleh atau tidak menetralkan (persneling) saat turunan,” tegas dia.
Pengetahuan dalam berkendara itu kemudian juga diimbangi dengan kondisi kendaraan prima, tekanan ban sesuai dan tidak mengangkut muatan melebihi kapasitas.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2025, 08:00 WIB
05 November 2025, 14:27 WIB
29 Oktober 2025, 20:15 WIB
08 Oktober 2025, 12:00 WIB
07 Oktober 2025, 07:00 WIB
Terkini
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta
15 November 2025, 15:00 WIB
Koleksi kendaraan Omesh cukup menarik disimak karena mengingat motor miliknya sangat beragam dan unik
15 November 2025, 13:00 WIB
Penjualan Daihatsu alami kenaikan di Oktober 2025, Gran Max Pick Up jadi penyumbang utama sebanyak 4.436 unit
15 November 2025, 11:00 WIB
Bobibos akan diuji oleh dinas dari pemerintah provinsi Jawa Barat untuk memastikan klaim yang sudah dijanjikan
15 November 2025, 09:00 WIB
SUV Mitsubishi Destinator membuktikan kualitasnya berkat fitur-fitur keamanan dan keselamatan di dalamnya
15 November 2025, 07:00 WIB
Jorge Martin mendapatkan izin untuk tampil dan balapan di MotoGP Valencia 2025 di Sirkuit Ricardo Tormo
14 November 2025, 22:00 WIB
Polytron menunjukkan tren positif penjualan mobil listrik di Oktober 2025, salurkan 103 unit ke konsumen
14 November 2025, 21:00 WIB
Ratusan anggota komunitas J6 EVO diajak untuk mengikuti acara yang diinisiasi oleh Chery beberapa waktu lalu