Pemerintah Dorong Komitmen Zero ODOL Terwujud di 2027
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Memasuki musim hujan pengemudi mobil perlu lebih awas berkendara di jalan tol guna antisipasi kecelakaan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Memasuki musim hujan, pengemudi mobil perlu lebih berhati-hati saat berkendara khususnya saat berada di jalan tol. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan.
Karena kendaraan rawan terkena aquaplaning apabila dipacu dalam kecepatan tinggi di jalan basah. Membuat mobil hilang kendali dan membahayakan kendaraan lain di sekitarnya.
Aquaplaning sendiri merupakan kondisi di mana genangan air memisahkan permukaan ban dengan jalan, membuat ban kehilangan daya cengkeramnya.
Selanjutnya jika kendaraan di sekitar tidak menjaga jarak aman, tentu akan terkena dampak dari mobil lain yang mengalami kendala di depannya. Tidak ada ruang untuk menghindari ataupun berpindah jalur aman.
Praktisi keselamatan berkendara menilai saat ini masih banyak pengemudi abai terhadap kondisi cuaca dan jalan yang dilalui di tol. Padahal kecepatan dan jarak antar mobil perlu disesuaikan ketika mengemudi saat hujan.
“Kalau jarak, kecepatan di kondisi ideal itu 80 km/jam. Nah kalau hujan, tentu kita tidak bisa menggunakan kecepatan maksimum 80 km/jam,” kata Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Center kepada KatadataOTO, Senin (11/11).
Apabila tidak mengurangi kecepatan dan jaga jarak aman, pengemudi akan gagal mengantisipasi potensi bahaya.
Hanya saja pengemudi kerap abai dengan hal tersebut. Padahal menurut Jusri berkendara tidak bisa sekadar mengandalkan keterampilan atau kebiasaan tetapi juga pengetahuan.
“Masalahnya di situ. Ini (kecelakaan) akan terjadi terus kalau melihat perilaku pengguna kendaraan bermotor di Indonesia,” kata Jusri.
Menanggapi kejadian di Tol Cipularang di mana rem truk diduga blong, Jusri menegaskan pengemudi harus melakukan penyesuaian berkendara apalagi di kondisi hujan dan jalan basah.
“Harus diinvestigasi. Mungkin pada saat turunan persneling dia netralkan untuk menghemat bensin atau solar. Begitu jalur landai dia baru memasukkan ke gigi dua misalnya,” jelas Jusri.
Saat dilakukan ia menjelaskan kendaraan akan melakukan Engine Brake. Jadi mobil sulit dikendalikan dan berimbas mencelakakan pengguna jalan lain.
“Apa yang harus dilakukan? Mereka (sopir truk) harus memiliki pengetahuan. Cara mengemudi truk bagaimana, boleh atau tidak menetralkan (persneling) saat turunan,” tegas dia.
Pengetahuan dalam berkendara itu kemudian juga diimbangi dengan kondisi kendaraan prima, tekanan ban sesuai dan tidak mengangkut muatan melebihi kapasitas.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
28 September 2025, 19:00 WIB
28 September 2025, 09:00 WIB
24 September 2025, 08:00 WIB
21 September 2025, 17:00 WIB
Terkini
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Ratusan teknisi adu mekanik di Chery Technician Skill Contest 2025 yang diselenggaran untuk tingkatkan kualitas
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
Asisten Darurat hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan yang tengah road trip
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pembasmian kendaraan ODOL butuh proses, pemerintah bersama pemangku jalin kerja sama memperketat pengawasan
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
Pameran modifikasi IMX 2025 menghadirkan berbagai pilihan produk modifikasi dan juga supergiveaway mobil
01 Oktober 2025, 18:00 WIB
Alex Marquez bersama Fermin Aldeguer menyapa para penggemar di Jakarta jelang gelaran MotoGP Mandalika 2025
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
Penjualan yang kurang baik diyakini jadi alasan varian Hyundai Kona bakal dipangkas mulai tahun depan
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
BYD memiliki kapal kargo terbaru untuk membantu distribusi mobil-mobil listrik mereka ke seluruh dunia