Garda Oto Kenalkan Produk Baru ke Pelaku UMKM, Beri Ketenangan
23 Juni 2025, 10:00 WIB
Memasuki musim hujan pengemudi mobil perlu lebih awas berkendara di jalan tol guna antisipasi kecelakaan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Memasuki musim hujan, pengemudi mobil perlu lebih berhati-hati saat berkendara khususnya saat berada di jalan tol. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan.
Karena kendaraan rawan terkena aquaplaning apabila dipacu dalam kecepatan tinggi di jalan basah. Membuat mobil hilang kendali dan membahayakan kendaraan lain di sekitarnya.
Aquaplaning sendiri merupakan kondisi di mana genangan air memisahkan permukaan ban dengan jalan, membuat ban kehilangan daya cengkeramnya.
Selanjutnya jika kendaraan di sekitar tidak menjaga jarak aman, tentu akan terkena dampak dari mobil lain yang mengalami kendala di depannya. Tidak ada ruang untuk menghindari ataupun berpindah jalur aman.
Praktisi keselamatan berkendara menilai saat ini masih banyak pengemudi abai terhadap kondisi cuaca dan jalan yang dilalui di tol. Padahal kecepatan dan jarak antar mobil perlu disesuaikan ketika mengemudi saat hujan.
“Kalau jarak, kecepatan di kondisi ideal itu 80 km/jam. Nah kalau hujan, tentu kita tidak bisa menggunakan kecepatan maksimum 80 km/jam,” kata Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Center kepada KatadataOTO, Senin (11/11).
Apabila tidak mengurangi kecepatan dan jaga jarak aman, pengemudi akan gagal mengantisipasi potensi bahaya.
Hanya saja pengemudi kerap abai dengan hal tersebut. Padahal menurut Jusri berkendara tidak bisa sekadar mengandalkan keterampilan atau kebiasaan tetapi juga pengetahuan.
“Masalahnya di situ. Ini (kecelakaan) akan terjadi terus kalau melihat perilaku pengguna kendaraan bermotor di Indonesia,” kata Jusri.
Menanggapi kejadian di Tol Cipularang di mana rem truk diduga blong, Jusri menegaskan pengemudi harus melakukan penyesuaian berkendara apalagi di kondisi hujan dan jalan basah.
“Harus diinvestigasi. Mungkin pada saat turunan persneling dia netralkan untuk menghemat bensin atau solar. Begitu jalur landai dia baru memasukkan ke gigi dua misalnya,” jelas Jusri.
Saat dilakukan ia menjelaskan kendaraan akan melakukan Engine Brake. Jadi mobil sulit dikendalikan dan berimbas mencelakakan pengguna jalan lain.
“Apa yang harus dilakukan? Mereka (sopir truk) harus memiliki pengetahuan. Cara mengemudi truk bagaimana, boleh atau tidak menetralkan (persneling) saat turunan,” tegas dia.
Pengetahuan dalam berkendara itu kemudian juga diimbangi dengan kondisi kendaraan prima, tekanan ban sesuai dan tidak mengangkut muatan melebihi kapasitas.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Juni 2025, 10:00 WIB
16 Juni 2025, 23:20 WIB
16 Juni 2025, 20:12 WIB
11 Juni 2025, 21:02 WIB
10 Juni 2025, 22:00 WIB
Terkini
28 Juni 2025, 20:58 WIB
Marc Marquez tempati posisi pertama sprint race MotoGP Belanda 2025, Francesco Bagnaia terdepak ke urutan kelima
28 Juni 2025, 19:00 WIB
Para pengguna skutik Yamaha 125 cc kini memiliki satu pilihan pelumas baru yakni Yamalube Power XP Matic
28 Juni 2025, 17:00 WIB
Marc Marquez sempat mengalami sesak nafas usai terjatuh di latihan bebas serta kulifikasi MotoGP Belanda 2025
28 Juni 2025, 15:44 WIB
Suzuki Baleno bekas lansiran 2023 harganya kini terbilang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
28 Juni 2025, 13:00 WIB
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten memutuskan memperpanjang program pemutihan pajak kendaraan bermotor
28 Juni 2025, 13:00 WIB
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten memutuskan memperpanjang program pemutihan pajak kendaraan bermotor
28 Juni 2025, 11:00 WIB
Ada masalah airbag pada sejumlah model, Jeep imbau konsumen untuk lakukan pengecekan ke bengkel resmi
28 Juni 2025, 09:00 WIB
189.434 kendaraan tinggalkan Jabotabek di libur tahun baru Islam melewati beberapa gerbang tol di pulau Jawa