Industri Lokal Berdarah-darah, Ini Solusi dari Pemerintah
28 Agustus 2025, 14:00 WIB
Di tengah pesatnya perkembangan industri otomotif ini strategi China hadapi krisis bahan baku ban yakni karet
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Industri otomotif semakin berkembang pesat diiringi naiknya permintaan bahan baku untuk komponen kendaraan, salah satunya adalah ban. China yang merupakan pasar potensial perlu mengantisipasi terjadinya krisis.
Untuk diketahui Tiongkok sendiri merupakan negara pengimpor bahan baku ban terbesar di dunia. Secara keseluruhan mereka mengimpor lebih dari 80 persen karet alam setiap tahun.
Dalam satu tahun mereka membutuhkan sekitar 6 juta ton karet. Angka tersebut merupakan 40 persen dari produksi secara global.
Namun belakangan diberitakan, terobosan teknologi terbaru dalam proses ekstraksi dari tanaman alternatif karet jadi strategi China hadapi krisis guna memperkuat rantai suplai di tengah tingginya permintaan komponen.
“Ini adalah material karet ideal untuk menggantikan bahan alam dan sintetis minyak bumi di masa mendatang untuk memproduksi ban ramah lingkungan dengan performa tinggi,” ucap Profesor Zhu Minqiang dalam jurnal Industrial Crops and Products, dikutip dari South China Morning Post, Kamis (28/12).
Sebuah tanaman asli negara tirai bambu, Eucommia ulmoides disebut memiliki potensi mengakomodir besarnya kebutuhan karet. Peneliti dari Northwest A&F University berhasil meningkatkan tingkat kemurnian ekstraksi sampai lebih dari 99 persen.
Tanaman tersebut sudah lama dikembangkan namun secara tradisi digunakan buat kebutuhan pengobatan, belum pernah digunakan untuk kepentingan komersial karena metode ekstraksi mahal dan tidak efisien.
Bahan itu bisa dibilang menjadi alternatif namun tetap menyuguhkan keunggulan dan kelebihan dari karet biasanya. Hasil ekstraksi tanaman Eucommia ulmoides disebut memiliki ketahanan aus dan selip yang lebih baik.
Sebelumnya China punya ketergantungan impor karet alami yang bersumber dari pohon Hevea brasiliensis alias pohon karet. Permintaan terus menerus naik seiring perkembangan industri otomotif global saat ini.
Di masa depan Tiongkok memiliki kapasitas untuk produksi sekitar 1.2 juta ton karet per tahun, hasil ekstraksi dari Eucommia ulmoides. Namun harus memenuhi persyaratan luas tanam 3 juta hektar di 2030.
Angka itu sendiri merupakan target ditetapkan oleh National Forestry and Grassland Administration di China pada 2016.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Agustus 2025, 14:00 WIB
12 Agustus 2025, 14:00 WIB
06 Mei 2025, 19:00 WIB
18 April 2025, 07:00 WIB
17 April 2025, 08:00 WIB
Terkini
22 Oktober 2025, 16:22 WIB
Penggunaan bensin dengan campuran etanol 10 persen mau diterapkan, pemerintah siapkan rencana pendukung
22 Oktober 2025, 15:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengungkapkan kerinduannya menggunakan Toyota Alphard saat bertugas
22 Oktober 2025, 14:00 WIB
VinFast mengimpor 15 ribu unit kendaraan sepanjang 2025, tahun depan wajib berstatus CKD atau dirakit lokal
22 Oktober 2025, 13:00 WIB
Menurut akademisi, kendaraan keluaran terkini telah dirancang untuk menenggak bensin campuran etanol atau E10
22 Oktober 2025, 12:00 WIB
Supergiveaway IMX 2025 akhirnya bisa dibawa pulang oleh salah seorang pengunjung baru pertama datang
22 Oktober 2025, 11:00 WIB
Insentif dinilai menjadi salah satu cara yang tepat untuk mendongkrak kembali angka penjualan mobil di RI
22 Oktober 2025, 10:00 WIB
Baru-baru ini beredar render dari Hyundai Santa Fe facelift yang mengalami beberapa ubahan di bagian tampilan
22 Oktober 2025, 09:00 WIB
Di Oktober 2025 harga motor matic 150 cc terpantau tidak mengalami kenaikan seperti beberapa waktu lalu