20 Mobil Terlaris Juli 2025, Tak Ada Chery Dalam Daftar
12 Agustus 2025, 14:00 WIB
Di tengah pesatnya perkembangan industri otomotif ini strategi China hadapi krisis bahan baku ban yakni karet
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Industri otomotif semakin berkembang pesat diiringi naiknya permintaan bahan baku untuk komponen kendaraan, salah satunya adalah ban. China yang merupakan pasar potensial perlu mengantisipasi terjadinya krisis.
Untuk diketahui Tiongkok sendiri merupakan negara pengimpor bahan baku ban terbesar di dunia. Secara keseluruhan mereka mengimpor lebih dari 80 persen karet alam setiap tahun.
Dalam satu tahun mereka membutuhkan sekitar 6 juta ton karet. Angka tersebut merupakan 40 persen dari produksi secara global.
Namun belakangan diberitakan, terobosan teknologi terbaru dalam proses ekstraksi dari tanaman alternatif karet jadi strategi China hadapi krisis guna memperkuat rantai suplai di tengah tingginya permintaan komponen.
“Ini adalah material karet ideal untuk menggantikan bahan alam dan sintetis minyak bumi di masa mendatang untuk memproduksi ban ramah lingkungan dengan performa tinggi,” ucap Profesor Zhu Minqiang dalam jurnal Industrial Crops and Products, dikutip dari South China Morning Post, Kamis (28/12).
Sebuah tanaman asli negara tirai bambu, Eucommia ulmoides disebut memiliki potensi mengakomodir besarnya kebutuhan karet. Peneliti dari Northwest A&F University berhasil meningkatkan tingkat kemurnian ekstraksi sampai lebih dari 99 persen.
Tanaman tersebut sudah lama dikembangkan namun secara tradisi digunakan buat kebutuhan pengobatan, belum pernah digunakan untuk kepentingan komersial karena metode ekstraksi mahal dan tidak efisien.
Bahan itu bisa dibilang menjadi alternatif namun tetap menyuguhkan keunggulan dan kelebihan dari karet biasanya. Hasil ekstraksi tanaman Eucommia ulmoides disebut memiliki ketahanan aus dan selip yang lebih baik.
Sebelumnya China punya ketergantungan impor karet alami yang bersumber dari pohon Hevea brasiliensis alias pohon karet. Permintaan terus menerus naik seiring perkembangan industri otomotif global saat ini.
Di masa depan Tiongkok memiliki kapasitas untuk produksi sekitar 1.2 juta ton karet per tahun, hasil ekstraksi dari Eucommia ulmoides. Namun harus memenuhi persyaratan luas tanam 3 juta hektar di 2030.
Angka itu sendiri merupakan target ditetapkan oleh National Forestry and Grassland Administration di China pada 2016.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 Agustus 2025, 14:00 WIB
06 Mei 2025, 19:00 WIB
18 April 2025, 07:00 WIB
17 April 2025, 08:00 WIB
11 April 2025, 19:00 WIB
Terkini
15 Agustus 2025, 21:00 WIB
Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat Pesta Rakyat menyambut HUT RI ke-80 di Monas
15 Agustus 2025, 20:00 WIB
Bertolak belakang dengan penjualan mobil murah, Hyundai sebut kendaraan premium lebih stabil karena hal ini
15 Agustus 2025, 19:00 WIB
Pemerintah Bengkulu gelar pemutihan pajak yang berlaku hingga akhir tahun untuk memudahkan masyarakat
15 Agustus 2025, 18:00 WIB
Fadillah Arbi Aditama akan mentas di Moto3 Austria 2025 buat gantikan pembalap asal Thailand yang cedera
15 Agustus 2025, 17:00 WIB
Koridor 9 Transjakarta dikenal sebagai rute yang kerap terhambat karena adanya kecelakaan lalu lintas
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
Beberapa merek kendaraan roda empat telah mempublikasikan perolehan SPK selama GIIAS 2025, simak datanya
15 Agustus 2025, 15:00 WIB
Capaian wholesales LMPV sepanjang Juli 2025 naik dari Juni, urutan pertama masih ditempati Toyota Avanza
15 Agustus 2025, 14:00 WIB
Sambut libur panjang, ganjil genap Puncak 15 Agustus 2025 akan diberlakukan lebih lama dari biasanya