20 Mobil Terlaris Juli 2025, Tak Ada Chery Dalam Daftar
12 Agustus 2025, 14:00 WIB
Pemerintah mengarahkan agar industri lokal yang menyediakan komponen mobil bisa membuat part untuk sektor lain
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Mobil listrik yang diimpor langsung oleh sejumlah pabrikan kendaraan rupanya berdampak besar pada industri lokal di sektor komponen. Pasalnya unit datang dalam bentuk utuh sehingga tidak perlu menggunakan part dari Tanah Air.
Situasi tersebut disadari oleh pemerintah selaku pembuat kebijakan. Beberapa upaya sudah disiapkan untuk menghindari terjadinya tekanan lebih besar dan industri komponen tetap bisa bertahan.
“Pasti ada (protes dari industri komponen) tapi kalau dilihat produksi antara kendaraan konvensional dan listrik sudah berbeda. Kehadiran investasi baru pada EV kita akan menghadapi tantangan perubahan jadi perlu transisi,” ungkap Setia Diarta, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI
Meski demikian, ia menyebut bahwa produksi kendaraan konvensional masih sangat besar. Sehingga diharapkan para produsen komponen masih bisa menyesuaikan diri.
“Tetapi untuk mobil konvensional sejauh ini masih banyak memakai komponen dalam negeri,” tambahnya kemudian.
Tak hanya itu, ia juga mengungkap agar industri komponen tidak hanya bergantung pada pasar mobil. Pemerintah bahkan berupaya memberi solusi agar hasil produksi pabrikan Indonesia bisa digunakan oleh sektor lain.
"Kami juga berusaha mendorong agar produksi komponen mulai bergabung ke ekosistem industri dirgantara seperti pesawat hingga kapal-kapal. Secara teknologi hampir sama karena membutuhkan presisi tingkat tinggi,” tegasnya.
Sebelumnya beritakan bahwa insentif mobil listrik CBU yang diberikan pemerintah telah membuat produksi kendaraan dalam negeri melambat. Pasalnya banyak perusahaan lebih memilih membawa unit secara utuh ketimbang membuatnya di Tanah Air.
“Sekarang impor mobil listrik 63 persen, sementara di 2024 itu (hanya) 40 persen,” ungkap Riyanto, pengamat otomotif dan peneliti LPEM FEB UI di Jakarta belum lama ini.
Lonjakan populasi mobil listrik impor membuktikan Indonesia semakin bergantung pada produk-produk dari luar negeri.
Sedangkan industri otomotif di dalam negeri masih jauh dari kata optimal. Sehingga situasi tersebut berpeluang menghadirkan ketidakseimbangan pasar.
“Ke depan kalau terus begini akhirnya ya BEV impor akan dominan. Berarti yang produksi dalam negeri kapasitas terpasangnya tidak terpakai,” tegasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 Agustus 2025, 14:00 WIB
10 Juni 2025, 10:00 WIB
06 Mei 2025, 19:00 WIB
19 Maret 2025, 11:04 WIB
14 Januari 2025, 23:00 WIB
Terkini
28 Agustus 2025, 13:00 WIB
Imbas adanya kegiatan demo di sejumlah lokasi hari ini, pihak kepolisian menutup jalan di depan Gedung DPR RI
28 Agustus 2025, 12:00 WIB
Meski penjualan mobil baru masih jauh dari harapan, Gaikindo nampaknya belum mau merevisi target mereka
28 Agustus 2025, 11:00 WIB
Test rider Augusto Fernandez coba prototipe mesin V4 Yamaha di MotoGP San Marino 2025 pada September mendatang
28 Agustus 2025, 10:00 WIB
Strategi peluncuran Toyota Veloz Hybrid sama seperti Innova Zenix, versi mesin bensin akan tetap ditawarkan
28 Agustus 2025, 09:00 WIB
Gaikindo menyebut pajak kendaraan bermotor di Indonesia 30 kali lipat lebih mahal ketimbang negara tetangga
28 Agustus 2025, 08:00 WIB
GIIAS Surabaya 2025 menjadi saksi kehadiran warna baru Suzuki Carry yang terus menjadi tulang unggul penjualan
28 Agustus 2025, 07:00 WIB
Demo buruh bersar-besaran hari ini membuat Polda Metro Jaya harus menggelar rekayasa lalu lintas di Ibu Kota
28 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta masih akan diterapkan meski hari ini dijadwalkan bakal ada demo besar-besaran di Ibu Kota