Pemerintah Dorong Komitmen Zero ODOL Terwujud di 2027
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pemerintah disarankan membuat Rest Area khusus sopir truk, agar mereka bisa beristirahat dengan maksimal
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar terus berulang. Berbagai faktor digadang-gadang sebagai biang keroknya.
Seperti ada kerusakaan pada kendaraan sampai para pengemudi mengalami kelelahan, karena bekerja sepanjang waktu tidak mengenal istirahat.
Oleh sebab itu MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) memberikan saran ke pemerintah untuk membuat tempat istirahat atau Rest Area khusus sopir truk.
Hal tersebut diyakini bakal membawa dampak positif. Sehingga bisa meminimalisir kecelakaan yang diakibatkan kendaraan besar.
“Terutama untuk masalah makan serta minum, agar terjangkau dengan uang pengemudi,” ungkap Djoko Setijowarno, Akademisi Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan juga Penguatan Wilayah MTI Pusat kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Djoko menilai kalau para sopir truk memerlukan fasilitas mandi, cuci sampai jaminan keamanan saat berada di Rest Area.
Dengan begitu mereka bisa beristirahat lebih baik ketika merasa lelah di perjalanan mengantar barang.
“Selama ini pengemudi truk banyak mengeluh ke KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) terkait mahalnya makan minum di tempat istirahat,” lanjut Djoko.
Kemudian mereka juga merasa risih ketika hendak istirahat atau beribadah bersamaan dengan pengunjung lain. Hal itu disebabkan karena kondisi badan yang kotor.
“Pengemudi juga tidak berani tidur atau beristirahat di Rest Area. Khawatir barangnya dicuri karena tak ada pengawasan sama sekali, inilah yang menyebabkan mereka mudah lelah,” tegas Djoko.
Berangkat dari hal di atas, ia mengusulkan ke pemerintah buat menyediakan Rest Area khusus sopir truk. Diharapkan pengemudi ini bisa beristirahat dengan baik.
Memang sebelumnya Djoko menuturkan bahwa banyak sopir yang tak laik mengemudi karena mengalami gangguan kesehatan.
Seperti diabetes sampai asam urat, sebab penyakit-penyakit tersebut dinilai sangat berpengaruh kepada kemampuan mengemudi.
“Penyakit itu timbul utamanya karena waktu istirahat atau tidur pengemudi yang dapat dikatakan rusak karena kondisi memaksa mereka bekerja di luar batas kewajaran,” tutur Djoko.
Dia mengungkapkan KNKT telah bersurat ke pemerintah agar para sopir truk dapat melakukan MCU (Medical Check Up) secara gratis.
Utamanya menggunakan fasilitas dari BPJS kesehatan. Sehingga dapat mengurangi kecelakaan akibat kendaraan besar di jalanan.
“Pemerintah harus melakukan usaha untuk turut menjaga agar mereka bisa memiliki kesehatan yang baik,” Djoko menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
28 September 2025, 19:00 WIB
28 September 2025, 09:00 WIB
24 September 2025, 08:00 WIB
21 September 2025, 17:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
Honda hadirkan seluruh line up mobil hybrid di GIIAS 2025 termasuk Step Wgn yang baru meluncur di Indonesia
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina karena adanya kandungan etanol pada base feul BBM yang ditawarkan
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ada persyaratan dokumen yang perlu disiapkan oleh pemohon jika ingin memanfaatkan SIM keliling Jakarta
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 2 Oktober 2025 bakal diawasi ketat menggunakan kamera ETLE di berbagai lokasi utama
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pasar Modern Batununggal menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi untuk melayani warga
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Ratusan teknisi adu mekanik di Chery Technician Skill Contest 2025 yang diselenggaran untuk tingkatkan kualitas
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
Asisten Darurat hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan yang tengah road trip