Tak Hanya Sopir, Menhub Bakal Tindak Pengusaha Pakai Truk ODOL
10 Mei 2025, 12:00 WIB
Pemerintah disarankan membuat Rest Area khusus sopir truk, agar mereka bisa beristirahat dengan maksimal
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar terus berulang. Berbagai faktor digadang-gadang sebagai biang keroknya.
Seperti ada kerusakaan pada kendaraan sampai para pengemudi mengalami kelelahan, karena bekerja sepanjang waktu tidak mengenal istirahat.
Oleh sebab itu MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) memberikan saran ke pemerintah untuk membuat tempat istirahat atau Rest Area khusus sopir truk.
Hal tersebut diyakini bakal membawa dampak positif. Sehingga bisa meminimalisir kecelakaan yang diakibatkan kendaraan besar.
“Terutama untuk masalah makan serta minum, agar terjangkau dengan uang pengemudi,” ungkap Djoko Setijowarno, Akademisi Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan juga Penguatan Wilayah MTI Pusat kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Djoko menilai kalau para sopir truk memerlukan fasilitas mandi, cuci sampai jaminan keamanan saat berada di Rest Area.
Dengan begitu mereka bisa beristirahat lebih baik ketika merasa lelah di perjalanan mengantar barang.
“Selama ini pengemudi truk banyak mengeluh ke KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) terkait mahalnya makan minum di tempat istirahat,” lanjut Djoko.
Kemudian mereka juga merasa risih ketika hendak istirahat atau beribadah bersamaan dengan pengunjung lain. Hal itu disebabkan karena kondisi badan yang kotor.
“Pengemudi juga tidak berani tidur atau beristirahat di Rest Area. Khawatir barangnya dicuri karena tak ada pengawasan sama sekali, inilah yang menyebabkan mereka mudah lelah,” tegas Djoko.
Berangkat dari hal di atas, ia mengusulkan ke pemerintah buat menyediakan Rest Area khusus sopir truk. Diharapkan pengemudi ini bisa beristirahat dengan baik.
Memang sebelumnya Djoko menuturkan bahwa banyak sopir yang tak laik mengemudi karena mengalami gangguan kesehatan.
Seperti diabetes sampai asam urat, sebab penyakit-penyakit tersebut dinilai sangat berpengaruh kepada kemampuan mengemudi.
“Penyakit itu timbul utamanya karena waktu istirahat atau tidur pengemudi yang dapat dikatakan rusak karena kondisi memaksa mereka bekerja di luar batas kewajaran,” tutur Djoko.
Dia mengungkapkan KNKT telah bersurat ke pemerintah agar para sopir truk dapat melakukan MCU (Medical Check Up) secara gratis.
Utamanya menggunakan fasilitas dari BPJS kesehatan. Sehingga dapat mengurangi kecelakaan akibat kendaraan besar di jalanan.
“Pemerintah harus melakukan usaha untuk turut menjaga agar mereka bisa memiliki kesehatan yang baik,” Djoko menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Mei 2025, 12:00 WIB
07 Mei 2025, 14:00 WIB
02 Mei 2025, 22:30 WIB
02 Mei 2025, 22:00 WIB
29 April 2025, 22:00 WIB
Terkini
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota
17 Mei 2025, 11:00 WIB
Kehadiran Chery Tiggo 8 CSH mencuri perhatian penggemar otomotif di Indonesia karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 09:00 WIB
Bakal fokus mempersiapkan kehadiran DST Concept, Mitsubishi masih belum mau luncurkan Xpander Hybrid di RI
17 Mei 2025, 07:15 WIB
Penjualan Mitsubishi tahun fiskal 2024 kembali turun, Xpander pun berhasl menjadi penyelamat perusahaan
16 Mei 2025, 21:00 WIB
Toyota Indonesia gelar pendampingan TEY di Sumatera Barat untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan
16 Mei 2025, 20:22 WIB
PT MMKSI resmi meluncurkan versi terbaru Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross hari ini, simak daftar harganya
16 Mei 2025, 18:00 WIB
Toyota bZ4X Touring atau bZ Woodland punya dimensi sedikit lebih panjang dan tampilannya semakin sporti