Kemenhub Siap Pakai Teknologi Baru Guna Kurangi Kecelakaan
14 November 2024, 08:00 WIB
Pemerintah disarankan membuat Rest Area khusus sopir truk, agar mereka bisa beristirahat dengan maksimal
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar terus berulang. Berbagai faktor digadang-gadang sebagai biang keroknya.
Seperti ada kerusakaan pada kendaraan sampai para pengemudi mengalami kelelahan, karena bekerja sepanjang waktu tidak mengenal istirahat.
Oleh sebab itu MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) memberikan saran ke pemerintah untuk membuat tempat istirahat atau Rest Area khusus sopir truk.
Hal tersebut diyakini bakal membawa dampak positif. Sehingga bisa meminimalisir kecelakaan yang diakibatkan kendaraan besar.
“Terutama untuk masalah makan serta minum, agar terjangkau dengan uang pengemudi,” ungkap Djoko Setijowarno, Akademisi Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan juga Penguatan Wilayah MTI Pusat kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Djoko menilai kalau para sopir truk memerlukan fasilitas mandi, cuci sampai jaminan keamanan saat berada di Rest Area.
Dengan begitu mereka bisa beristirahat lebih baik ketika merasa lelah di perjalanan mengantar barang.
“Selama ini pengemudi truk banyak mengeluh ke KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) terkait mahalnya makan minum di tempat istirahat,” lanjut Djoko.
Kemudian mereka juga merasa risih ketika hendak istirahat atau beribadah bersamaan dengan pengunjung lain. Hal itu disebabkan karena kondisi badan yang kotor.
“Pengemudi juga tidak berani tidur atau beristirahat di Rest Area. Khawatir barangnya dicuri karena tak ada pengawasan sama sekali, inilah yang menyebabkan mereka mudah lelah,” tegas Djoko.
Berangkat dari hal di atas, ia mengusulkan ke pemerintah buat menyediakan Rest Area khusus sopir truk. Diharapkan pengemudi ini bisa beristirahat dengan baik.
Memang sebelumnya Djoko menuturkan bahwa banyak sopir yang tak laik mengemudi karena mengalami gangguan kesehatan.
Seperti diabetes sampai asam urat, sebab penyakit-penyakit tersebut dinilai sangat berpengaruh kepada kemampuan mengemudi.
“Penyakit itu timbul utamanya karena waktu istirahat atau tidur pengemudi yang dapat dikatakan rusak karena kondisi memaksa mereka bekerja di luar batas kewajaran,” tutur Djoko.
Dia mengungkapkan KNKT telah bersurat ke pemerintah agar para sopir truk dapat melakukan MCU (Medical Check Up) secara gratis.
Utamanya menggunakan fasilitas dari BPJS kesehatan. Sehingga dapat mengurangi kecelakaan akibat kendaraan besar di jalanan.
“Pemerintah harus melakukan usaha untuk turut menjaga agar mereka bisa memiliki kesehatan yang baik,” Djoko menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2024, 08:00 WIB
13 November 2024, 21:00 WIB
13 November 2024, 15:00 WIB
13 November 2024, 13:00 WIB
13 November 2024, 09:00 WIB
Terkini
14 November 2024, 08:00 WIB
Kementerian Perhubungan siap pakai teknologi baru guna kurangi risiko kecelakaan seperti di tol Cipularang
14 November 2024, 07:00 WIB
Merasakan performa serta fitur unggulan Hyundai Ioniq 5 N di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat
14 November 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 14 November 2024 diawasi ketat oleh pihak kepolisian dengan dukungan dari kamera ETLE
14 November 2024, 06:00 WIB
Pemilik SIM A dan C bisa manfaatkan layanan tersebut, berikut jadwal dan lokasi SIM keliling Bandung hari ini
14 November 2024, 06:00 WIB
SIM Keliling Jakarta melayani masyarakat Ibu Kota yang ingin mengurus dokumen berkendara pada hari ini
13 November 2024, 22:00 WIB
BYD incar pasar Korea Selatan setelah sukses mendapat respon positif dari berbagai negara termasuk Indonesia
13 November 2024, 21:00 WIB
Menurut data dari hasil evaluasi Jasa Marga pada 2024, ditemukan jam rawan kecelakaan yang patut diwaspadai
13 November 2024, 20:00 WIB
TNI AL akan diperkuat 80 Pindad Maung untuk dijadikan sebagai kendaraan taknis hingga operasional prajurit