Harus Ada SIM Khusus Mobil Listrik, Demi Kurangi Angka Kecelakaan
02 April 2025, 08:20 WIB
Pemerintah disarankan membuat Rest Area khusus sopir truk, agar mereka bisa beristirahat dengan maksimal
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar terus berulang. Berbagai faktor digadang-gadang sebagai biang keroknya.
Seperti ada kerusakaan pada kendaraan sampai para pengemudi mengalami kelelahan, karena bekerja sepanjang waktu tidak mengenal istirahat.
Oleh sebab itu MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) memberikan saran ke pemerintah untuk membuat tempat istirahat atau Rest Area khusus sopir truk.
Hal tersebut diyakini bakal membawa dampak positif. Sehingga bisa meminimalisir kecelakaan yang diakibatkan kendaraan besar.
“Terutama untuk masalah makan serta minum, agar terjangkau dengan uang pengemudi,” ungkap Djoko Setijowarno, Akademisi Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan juga Penguatan Wilayah MTI Pusat kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Djoko menilai kalau para sopir truk memerlukan fasilitas mandi, cuci sampai jaminan keamanan saat berada di Rest Area.
Dengan begitu mereka bisa beristirahat lebih baik ketika merasa lelah di perjalanan mengantar barang.
“Selama ini pengemudi truk banyak mengeluh ke KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) terkait mahalnya makan minum di tempat istirahat,” lanjut Djoko.
Kemudian mereka juga merasa risih ketika hendak istirahat atau beribadah bersamaan dengan pengunjung lain. Hal itu disebabkan karena kondisi badan yang kotor.
“Pengemudi juga tidak berani tidur atau beristirahat di Rest Area. Khawatir barangnya dicuri karena tak ada pengawasan sama sekali, inilah yang menyebabkan mereka mudah lelah,” tegas Djoko.
Berangkat dari hal di atas, ia mengusulkan ke pemerintah buat menyediakan Rest Area khusus sopir truk. Diharapkan pengemudi ini bisa beristirahat dengan baik.
Memang sebelumnya Djoko menuturkan bahwa banyak sopir yang tak laik mengemudi karena mengalami gangguan kesehatan.
Seperti diabetes sampai asam urat, sebab penyakit-penyakit tersebut dinilai sangat berpengaruh kepada kemampuan mengemudi.
“Penyakit itu timbul utamanya karena waktu istirahat atau tidur pengemudi yang dapat dikatakan rusak karena kondisi memaksa mereka bekerja di luar batas kewajaran,” tutur Djoko.
Dia mengungkapkan KNKT telah bersurat ke pemerintah agar para sopir truk dapat melakukan MCU (Medical Check Up) secara gratis.
Utamanya menggunakan fasilitas dari BPJS kesehatan. Sehingga dapat mengurangi kecelakaan akibat kendaraan besar di jalanan.
“Pemerintah harus melakukan usaha untuk turut menjaga agar mereka bisa memiliki kesehatan yang baik,” Djoko menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
02 April 2025, 08:20 WIB
30 Maret 2025, 22:03 WIB
28 Maret 2025, 10:00 WIB
14 Februari 2025, 15:30 WIB
06 Februari 2025, 11:00 WIB
Terkini
02 April 2025, 12:00 WIB
Jetour X50e EV siap dipasarkan di Indonesia tahun ini, disebut telah didesain menyesuaikan kebutuhan konsumen
02 April 2025, 10:00 WIB
MotoGP Amerika 2025 sempat tertunda 10 menit akibat Marc Marquez, bos Trackhouse minta kejelasan aturan
02 April 2025, 08:20 WIB
Agar mengurangi angka kecelakaan, pihak kepolisian diminta membuat SIM khusus pengemudi mobil listrik
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada
01 April 2025, 13:00 WIB
Dengan berbagai pertimbangan AHM memprediksi penjualan motor baru Honda akan meningkat pada kuartal pertama
01 April 2025, 11:00 WIB
Hyundai Stargazer facelift diduga terdaftar di RI dengan nama varian Carten, berpeluang meluncur tahun ini
01 April 2025, 08:00 WIB
Pihak kepolisian dapat menerapkan one way di Puncak Bogor secara situasional, berikut rincian aturannya