Saran KNKT Mengenai Sekolah Mengemudi Khusus Sopir Truk
11 September 2025, 09:00 WIB
Keberadaan truk ODOL di RI masih sulit dibasmi meskipun menyebabkan kecelakaan, KNKT ungkap penyebabnya
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Truk Over Dimension and Over Loading (ODOL) dengan muatan berlebih masih jadi fenomena yang sulit dibasmi di Indonesia.
Banyak kecelakaan terjadi akibat muatan pada truk melebihi kapasitas seharusnya. Akhirnya menyebabkan kerugian dan memakan korban jiwa yang signifikan.
Truk ODOL kerap mengalami rem blong saat melaju di jalan. Hal tersebut sangat membahayakan pengguna jalan lain.
Meskipun terbukti menyalahi aturan dan menyebabkan kecelakaan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan ada beberapa dua hal jadi penyebab truk ODOL sulit dibasmi keberadaannya.
“Pertama, tulang punggung sistem rantai pasok logistik kita itu keliru. 98 persen berbasis pada jalan, kita tidak menggunakan kereta, tidak menggunakan kapal penyeberangan memadai,” kata Ahmad Wildan, Senior Investigator KNKT saat ditemui di Tangerang, Senin (28/07).
Bahkan moda alternatif lain seperti kereta pun dinilai masih belum optimal. Sebab kereta barang masih menggunakan trek sama dengan kereta penumpang.
Menurut Wildan, di berbagai negara lain kereta barang mempunyai trek khusus yang terpisah.
Agar truk ODOL bisa dibasmi, rantai pasok logistik perlu memanfaatkan mode transportasi lain dan tidak hanya bergantung pada transportasi berbasis jalan saja.
“Kemudian yang kedua masalah tarif angkutan barang, ini bargaining-nya ada di tangan pemilik barang jadi agak susah mengendalikannya. Memang pemerintah harus melakukan intervensi di sini,” kata Wildan.
Tarif tersebut harusnya memungkinkan truk beroperasi membawa muatan sesuai kapasitas dan tetap menjamin kelangsungan usaha bagi perusahaan transportasi.
Wildan menegaskan, tanpa implementasi kedua hal itu maka truk ODOL masih akan tetap beroperasi di jalanan Indonesia.
Namun pihak KNKT telah berkomunikasi dengan pemerintah agar penanganan truk ODOL bisa maksimal.
“Butuh proses, tidak bisa sebentar. Karena ini sudah berakar 20 sampai 30 tahun terakhir seperti itu,” kata Wildan.
Sekadar informasi, di 2024 sekitar 10 persen dari total kecelakaan lalu lintas di dalam negeri merupakan insiden angkutan barang dengan total 27.337 insiden.
Ada berbagai hal jadi biang keroknya. Seperti kondisi kendaraan kurang memadai saat dioperasikan karena tidak dicek terlebih dulu, dan muatan berlebih yang dibawa.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
11 September 2025, 09:00 WIB
10 September 2025, 11:00 WIB
09 September 2025, 17:00 WIB
08 September 2025, 09:00 WIB
05 September 2025, 07:00 WIB
Terkini
15 September 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali digelar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota yang kerap terjadi
15 September 2025, 06:00 WIB
Senin (15/09), kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung di dua tempat demi memanjakan para pengendara
15 September 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta beroperasi di lima tempat berbeda hari ini bersamaan Samsat Keliling, cek lokasinya
14 September 2025, 20:56 WIB
Marquez membuktikan dirinya pantas jadi raja Misano usai menjadi pemenang dalam balapan MotoGP San Marino 2025
14 September 2025, 19:00 WIB
Koleksi kendaraan Surya Insomnia rupanya cukup menarik karena terdapat dua mobil listrik dan Harley Davidson
14 September 2025, 17:00 WIB
GWM Ora 03 versi SUV sudah terdaftar di Tiongkok, punya dimensi yang mirip dengan mobil listrik Chery E5
14 September 2025, 15:00 WIB
GIVI berencana untuk meluncurkan produk terbarunya di ajang IMOS 2025 dengan sejumlah program yang menarik
14 September 2025, 13:00 WIB
Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid bekas lansiran 2024 kini dijual dengan TDP hanya Rp 5 juta buat mudahkan pelanggan