Pengamat Minta Polisi Kedepankan Teguran selama Operasi Zebra
19 Oktober 2024, 15:00 WIB
Kecelakaan beruntun di tol Cipularang diawali oleh supir bus yang kurang mengantisipasi kondisi lalu lintas
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Kecelakaan beruntun terjadi di tol Cipularang arah Jakarta KM 85 pada hari Rabu (10/07). Setidaknya ada 10 kendaraan terlibat dalam insiden yang berlangsung pukul 15.20 WIB.
Meski menyebabkan tiga orang terluka, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Mereka dibawa ke RS Abdul Radjak, Purwakarta untuk mendapat penanganan.
Evakuasi pun diklaim berjalan lancar sehingga pukul 16.47 WIB dua lajur berhasil dibuka dan lalu lintas dapat dilalui kembali. Meski demikian kepadatan lalu lintas masih tersendat.
Kepolisian serta Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) dikabarkan langsung datang ke lokasi setelah mendapat informasi terjadinya kecelakaan. Mereka melakukan upaya penanganan untuk mempercepat proses evakuasi korban dan normaliasi lalu lintas agar segera bisa dilintasi.
"Representative Office 3 selaku pengelola ruas tol Cipularang bersama kepolisian dan Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) telah berada di lokasi. Mereka melakukan upaya penanganan untuk mempercepat proses evakuasi korban serta normalisasi lalu lintas agar dapat segera dilintasi," ujar Agni Mayvinna, Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division.
Kecelakaan diduga berasal dari bus Primajasa jurusan Garut - Lebak Bulus nomor polisi B 7198 ZX yang melaju dari dari arah Bandung menuju arah Jakarta. Kemudian saat di lokasi kejadian, sopir bus diduga kurang mengantisipasi terjadinya perlambatan di jalan menurun dan menikung.
Akibatnya ia pun menabrak kendaraan lain yang di depannya. setidaknya terdapat sepuluh kendaraan terlibat dalam peristiwa kecelakaan beruntun tersebut.
“Dugaan sementara supir mengantuk lalu banting setir ke kanan lalu menabrak kendaraan lain. Saat ini belum diketahui apakah rem blong atau tidak tapi biasanya bila ada kondisi tersebut maka korban bisa lebih banyak lagi,” Kompol Joko Prihantono, Ka induk PJR Cipularang saat ditemui media.
Sebelumnya diberitakan bahwa mengantuk merupakan salah satu penyebab kecelakaan terbesar. Sony Susmana, Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengungkap bahwa risiko terjadinya insiden akan meningkat drastis dibanding ketika pengemudi masih segar.
“Biasanya badan sudah memberikan tanda agar istirahat hanya saja sering diabaikan karena terburu-buru atau merasa baik-baik saja. Padahal obat dari mengantuk adalah istirahat baik tidur atau hanya merenggangkan tubuh,” ungkapnya pada KatadataOTO.
Sony mengingatkan pengemudi untuk berkendara maksimal tiga jam kemudian istirahat selama 20 menit. Atau bila perlu tidur sejenak selama 60 menit juga bisa menjadi langkah bijak dalam berkendara aman.
“Bila mengantuk, jangan coba-coba menyiasatinya dengan tancap gas agar menaikkan adrenalin. Itu sifatnya hanya sementara dan kantuk akan kembali menyerang,” ungkapnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 Oktober 2024, 15:00 WIB
09 Oktober 2024, 20:00 WIB
04 September 2024, 21:00 WIB
03 September 2024, 21:00 WIB
03 September 2024, 09:00 WIB
Terkini
22 Oktober 2024, 22:00 WIB
Mercedes-Benz dirikan pabrik daur ulang baterai mobil listrik yang diklaim mampu pulihkan bahan baku penting
22 Oktober 2024, 21:00 WIB
Berkat penampilan apiknya, Marc Marquez dipercaya bakal menyelesaikan MotoGP 2024 di urutan tiga besar
22 Oktober 2024, 20:00 WIB
Manufaktur Eropa, Stellantis siapkan produk baru buat menyaingi maraknya mobil listrik China di pasar global
22 Oktober 2024, 19:00 WIB
Hyundai baru saja menyerahkan 35 unit Stargazer ke PT LIB untuk mendukung operasional kegiatan Liga 1
22 Oktober 2024, 18:00 WIB
Dalam LHKPN milik Maruarar Sirait, salah satu menteri Prabowo ini tercatat memiliki tiga mobil di garasinya
22 Oktober 2024, 17:00 WIB
Beli mobil listrik bekas bisa lebih tenang karena garansi tetap berlaku sesuai dengan syarat dan ketentuan
22 Oktober 2024, 16:00 WIB
Alternatif elektrifikasi yang ramah lingkungan, Honda CB300F Flex-Fuel resmi meluncur di pasar India
22 Oktober 2024, 15:00 WIB
Dian Sastrowardoyo menjadi salah satu pelanggan pertama Toyota Hilux Rangga untuk jadikan kendaraan operasional