Banyak EV dengan Nilai TKDN Tinggi Dipercaya Bawa Dampak Positif
08 Mei 2025, 16:00 WIB
Kementrian ESDM meningkatkan besaran subsidi konversi motor listrik menjadi Rp10 juta supaya lebih menggoda
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Pemerintah melalui Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) resmi menaikkan subsidi konversi motor listrik. Sebelumnya insentif yang diberikan sebesar Rp7 juta dan mulai hari ini menjadi Rp10 juta.
Bertambah bantuan dari pemerintah tersebut di atas bertujuan guna meningkatkan minat masyarakat. Sehingga penerima bisa lebih dimudahkan untuk mendapatkan kendaraan setrum menggunakan cara konversi.
“Rp10 juta yang diputuskan untuk konversi. Mulai sekarang juga sudah jalan,” kata Arifin Tasrif, Menteri ESDM dikutip Antara (10/11).
Lebih lanjut ia menjelaskan kenaikkan besaran subsidi hanya berlaku pada model konversi. Sementara untuk pembelian kuda besi elektrik masih tetap di angka Rp7 juta.
“Itu kan untuk motor baru, kalua sekarang baru sama bekas mesti lain dong,” jelasnya kemudian.
Konversi motor listrik merupakan salah satu program subsidi yang kurang diminati oleh masyarakat Tanah Air. Disitat dari Indonesia.go.id bahwa Kementrian ESDM menunjukkan 5.528 orang menyatakan minatnya pada konversi motor listrik.
Namun dalam perkembangan terakhir terdapat 2.069 peserta mengundurkan diri dengan berbagai alasan.
Fakta itu membuat target konversi motor listrik yang mencapai 50 ribu unit hingga akhir 2023 semakin berat.
Calon peserta subsidi harus menggelontorkan dana sekitar Rp11 – Rp20 juta untuk bisa memiliki unit. Hal tersebut dianggap masih terlalu berat bagi sebagian orang.
“Konversi ini kan mengubah budaya dan perilaku sehingga persiapan harus lebih bagus lagi. Kalau target konversi 50 ribu pada 2023 rasanya berat,” tutur Sahid Junaidi, Sekretaris Ditjen EBTKE.
Kementrian ESDM sendiri menyatakan sudah melakukan upaya jemput bola. Mereka melakukan program khusus untuk bisa mendapatkan lebih banyak peserta.
“Untuk konversi motor listrik, sekarang kita coba door to door ke BUMN-BUMN, ke kantor-kantor dan sudah banyak nih yang respons swasta-swasta,” jelas Arifin beberapa waktu lalu.
Kementrian ESDM sendiri melihat program konversi motor listrik adalah upaya percepatan mewujudkan net zero emission (NZE) Indonesia pada 2060. Adapun metode konversi diyakini merupakan pilihan tepat.
“Kami fokus terhadap kendaraan motor bakar roda dua karena angka populasinya lebih dari 120 juta. Apalagi tren pertumbuhan menunjukkan 5 sampai 6 persen setiap tahun,” ungkap Afirin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Mei 2025, 16:00 WIB
06 Mei 2025, 09:00 WIB
04 Mei 2025, 07:19 WIB
03 Mei 2025, 21:00 WIB
02 Mei 2025, 17:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat
18 Mei 2025, 19:03 WIB
IMX Surabaya 2025 siap diselenggarakan untuk mendukung dunia modifikasi di kota Pahlawan yang terus berkembang
18 Mei 2025, 18:00 WIB
Rangkaian acara Daihatsu Kumpul Sahabat dimulai di Tangerang buat pertama kalinya, diramaikan beragam UMKM
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau