Kemenperin Bakal Gandeng Gaikindo Buat Bahas Soal Insentif Baru
17 November 2025, 14:00 WIB
Kementrian ESDM meningkatkan besaran subsidi konversi motor listrik menjadi Rp10 juta supaya lebih menggoda
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Pemerintah melalui Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) resmi menaikkan subsidi konversi motor listrik. Sebelumnya insentif yang diberikan sebesar Rp7 juta dan mulai hari ini menjadi Rp10 juta.
Bertambah bantuan dari pemerintah tersebut di atas bertujuan guna meningkatkan minat masyarakat. Sehingga penerima bisa lebih dimudahkan untuk mendapatkan kendaraan setrum menggunakan cara konversi.
“Rp10 juta yang diputuskan untuk konversi. Mulai sekarang juga sudah jalan,” kata Arifin Tasrif, Menteri ESDM dikutip Antara (10/11).
Lebih lanjut ia menjelaskan kenaikkan besaran subsidi hanya berlaku pada model konversi. Sementara untuk pembelian kuda besi elektrik masih tetap di angka Rp7 juta.
“Itu kan untuk motor baru, kalua sekarang baru sama bekas mesti lain dong,” jelasnya kemudian.
Konversi motor listrik merupakan salah satu program subsidi yang kurang diminati oleh masyarakat Tanah Air. Disitat dari Indonesia.go.id bahwa Kementrian ESDM menunjukkan 5.528 orang menyatakan minatnya pada konversi motor listrik.
Namun dalam perkembangan terakhir terdapat 2.069 peserta mengundurkan diri dengan berbagai alasan.
Fakta itu membuat target konversi motor listrik yang mencapai 50 ribu unit hingga akhir 2023 semakin berat.
Calon peserta subsidi harus menggelontorkan dana sekitar Rp11 – Rp20 juta untuk bisa memiliki unit. Hal tersebut dianggap masih terlalu berat bagi sebagian orang.
“Konversi ini kan mengubah budaya dan perilaku sehingga persiapan harus lebih bagus lagi. Kalau target konversi 50 ribu pada 2023 rasanya berat,” tutur Sahid Junaidi, Sekretaris Ditjen EBTKE.
Kementrian ESDM sendiri menyatakan sudah melakukan upaya jemput bola. Mereka melakukan program khusus untuk bisa mendapatkan lebih banyak peserta.
“Untuk konversi motor listrik, sekarang kita coba door to door ke BUMN-BUMN, ke kantor-kantor dan sudah banyak nih yang respons swasta-swasta,” jelas Arifin beberapa waktu lalu.
Kementrian ESDM sendiri melihat program konversi motor listrik adalah upaya percepatan mewujudkan net zero emission (NZE) Indonesia pada 2060. Adapun metode konversi diyakini merupakan pilihan tepat.
“Kami fokus terhadap kendaraan motor bakar roda dua karena angka populasinya lebih dari 120 juta. Apalagi tren pertumbuhan menunjukkan 5 sampai 6 persen setiap tahun,” ungkap Afirin.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
17 November 2025, 14:00 WIB
14 November 2025, 16:00 WIB
05 November 2025, 07:30 WIB
27 Oktober 2025, 12:00 WIB
27 Oktober 2025, 09:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 17:10 WIB
IMX LA Car Meet Up sukses digelar di KJRI Los Angeles dan menyedot banyak perhatian pencinta otomotif
17 November 2025, 16:00 WIB
HMC 2025 menghadirkan karya-karya yang lebih kreatif dalam hal ide modifikasi dan selaras dengan tema
17 November 2025, 15:00 WIB
Distribusi dari pabrik ke diler atau wholesales LSUV tunjukkan capaian positif, sejumlah model alami kenaikan
17 November 2025, 14:00 WIB
Kemenperin tengah memfinalkan usulan kebijakan insentif untuk menyelamatkan industri otomotif di dalam negeri
17 November 2025, 13:00 WIB
Mobil listrik Honda Super One mulai dites jalan sebagai persiapan sebelum dijual di Indonesia tahun depan
17 November 2025, 12:00 WIB
Duo Marquez bersaudara mampu mendominasi papan atas klasemen akhir MotoGP 2025 setelah tampil sangat impresif
17 November 2025, 11:00 WIB
Mitsubishi Fuso nilai wacana uji kir di bengkel resmi bisa memudahkan pelanggan dalam menjalankan kewajibannya
17 November 2025, 10:00 WIB
Ajang Honda Modif Contest 2025 berhasil menemukan karya ciamik sepeda motor yang terus-menerus berkembang