Motor Listrik Suzuki Bakal Mengaspal di Indonesia pada 2026
29 September 2025, 09:00 WIB
Kementrian ESDM meningkatkan besaran subsidi konversi motor listrik menjadi Rp10 juta supaya lebih menggoda
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Pemerintah melalui Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) resmi menaikkan subsidi konversi motor listrik. Sebelumnya insentif yang diberikan sebesar Rp7 juta dan mulai hari ini menjadi Rp10 juta.
Bertambah bantuan dari pemerintah tersebut di atas bertujuan guna meningkatkan minat masyarakat. Sehingga penerima bisa lebih dimudahkan untuk mendapatkan kendaraan setrum menggunakan cara konversi.
“Rp10 juta yang diputuskan untuk konversi. Mulai sekarang juga sudah jalan,” kata Arifin Tasrif, Menteri ESDM dikutip Antara (10/11).
Lebih lanjut ia menjelaskan kenaikkan besaran subsidi hanya berlaku pada model konversi. Sementara untuk pembelian kuda besi elektrik masih tetap di angka Rp7 juta.
“Itu kan untuk motor baru, kalua sekarang baru sama bekas mesti lain dong,” jelasnya kemudian.
Konversi motor listrik merupakan salah satu program subsidi yang kurang diminati oleh masyarakat Tanah Air. Disitat dari Indonesia.go.id bahwa Kementrian ESDM menunjukkan 5.528 orang menyatakan minatnya pada konversi motor listrik.
Namun dalam perkembangan terakhir terdapat 2.069 peserta mengundurkan diri dengan berbagai alasan.
Fakta itu membuat target konversi motor listrik yang mencapai 50 ribu unit hingga akhir 2023 semakin berat.
Calon peserta subsidi harus menggelontorkan dana sekitar Rp11 – Rp20 juta untuk bisa memiliki unit. Hal tersebut dianggap masih terlalu berat bagi sebagian orang.
“Konversi ini kan mengubah budaya dan perilaku sehingga persiapan harus lebih bagus lagi. Kalau target konversi 50 ribu pada 2023 rasanya berat,” tutur Sahid Junaidi, Sekretaris Ditjen EBTKE.
Kementrian ESDM sendiri menyatakan sudah melakukan upaya jemput bola. Mereka melakukan program khusus untuk bisa mendapatkan lebih banyak peserta.
“Untuk konversi motor listrik, sekarang kita coba door to door ke BUMN-BUMN, ke kantor-kantor dan sudah banyak nih yang respons swasta-swasta,” jelas Arifin beberapa waktu lalu.
Kementrian ESDM sendiri melihat program konversi motor listrik adalah upaya percepatan mewujudkan net zero emission (NZE) Indonesia pada 2060. Adapun metode konversi diyakini merupakan pilihan tepat.
“Kami fokus terhadap kendaraan motor bakar roda dua karena angka populasinya lebih dari 120 juta. Apalagi tren pertumbuhan menunjukkan 5 sampai 6 persen setiap tahun,” ungkap Afirin.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
29 September 2025, 09:00 WIB
28 September 2025, 11:00 WIB
25 September 2025, 20:00 WIB
25 September 2025, 18:42 WIB
25 September 2025, 11:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi