Royal Enfield Ridwan Kamil Ternyata Masih Atas Nama Orang lain
27 April 2025, 12:00 WIB
Royal Enfield Buat Film Dokumenter Tentang Pengrajin Tusuk Konde dengan teknik Patri Tiup yang telah hampir punah
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Royal Enfield kembali menunjukkan komitmennya terhadap misi sosialnya yaitu ‘Responsible Travel’. Kali ini, mereka memperlihatkan video dokumenter berjudul “Mendokumentasikan Generasi Terakhir Pengrajin Tusuk Konde dengan Teknik Patri Tiup”.
Selama ini Royal Enfield memang dikenal sebagai perusahaan sepeda motor yang ingin melindungi serta melestarikan aset alam dan lingkungan hidup masyarakat. Guna mewujudkan cita-cita tersebut, beragam kegiatan telah mereka lakukan.
Salah satunya adalah kampanye sosial #LeaveEveryPlaceBetter. Kampanye tersebut bertujuan untuk mempromosikan budaya berkendara secara bertanggung jawab di antara komunitas Royal Enfield di seluruh dunia.
Hasil dari kampanye yang terkenal adalah menghindari penggunaan botol plastik sekali pakai, serta tidak meninggalkan sampah selama kegiatan berkendara. Namun perusahaan sepeda motor tertua di dunia tersebut ingin agar kampanyenya terus ditingkatkan ke level lebih tinggi dari saat ini.
Khusus di Indonesia, mereka melakukannya melalui pembuatan video dokumenter mengenai pembuatan tusuk konde Jawa dengan teknik Patri Tiup. Kegiatan erupakan penegasan dari Royal Enfield mengenai pelestarian warisan budaya dan otentisitas, sambil terus mempromosikan misi sosial mereka.
“Pembuatan video dokumenter mengenai pengrajin yang menggunakan teknik Patri Tiup merupakan langkah kecil dengan harapan besar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta mengarsipkan secara visual warisan budaya Indonesia,” ungkap Vimal Sumbly, Business Head for APAC Markets, Royal Enfield.
Proses pembuatan video dokumenter teknik Patri Tiup dikerjakan oleh Bonfilio Yosafat, pendiri Nusantara Documentary. Ia mengendarai Royal Enfield 500 ke tempat tinggal Pak Bardian di Kotagede untuk mengarsip secara visual proses pembuatan tusuk konde Jawa dengan teknik tradisional Patri Tiup.
Teknik tersebut sudah hampir punah karena saat ini hanya dikerjakan oleh Pak Bardian yang berusia 67 tahun. Pengerajin modern sudah meninggalkan teknik Patri Tiup karena ada metode lain yang dianggap lebih efisien.
“Mengetahui kisah Patri Tiup dan Pak Bardian, saya kemudian mengajak Royal Enfield untuk membantu melestarikan warisan budaya ini dengan video dokumenter. Syukur Royal Enfield bersedia untuk berkolaborasi bersama Nusantara Documentary,” ungkap Bonfilio Yosafat, pendiri Nusantara Documentary.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 April 2025, 12:00 WIB
25 April 2025, 20:00 WIB
17 April 2025, 11:09 WIB
11 Maret 2025, 16:05 WIB
15 Februari 2025, 09:38 WIB
Terkini
18 Desember 2025, 09:00 WIB
Pihak Chery mengungkapkan konsumen di kawasan Tangerang menunjukkan minat terhadap lini PHEV atau CSH
18 Desember 2025, 08:00 WIB
Penjualan truk November 2025 berhasil mengalami pertumbuhan tipis bila dibandingkan pencapaian di Oktober
18 Desember 2025, 07:00 WIB
Kepolisian mengingatkan masyarakat untuk waspadai tiga titik pusat macet di Puncak saat libur Nataru 2026
18 Desember 2025, 06:00 WIB
Aturan ganjil genap Jakarta kembali diterapkan di puluhan ruas jalan untuk kurangi kemacetan di Ibu Kota
18 Desember 2025, 06:00 WIB
Perpanjangan masa berlaku masih bisa dilakukan di SIM keliling Jakarta hari ini, simak lokasi hingga syaratnya
18 Desember 2025, 06:00 WIB
Untuk mengurus dokumen berkendara, masyarakat bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung hari ini
17 Desember 2025, 22:00 WIB
Gaikindo membutuhkan arahan dari Kemenperin untuk menentukan masa depan industri otomotif di Indonesia
17 Desember 2025, 21:00 WIB
Hyundai Ioniq 9 tercatat di data wholesales Gaikindo, ada satu unit disalurkan ke diler per November 2025