Maka Motors Enggan Masukkan IoT Demi Tekan Harga
18 Februari 2025, 07:00 WIB
Maka Motors sebut baterai tanam seperti pada Cavalry lebih memudahkan masyarakat dalam bermobilitas sehari-hari
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Maka Motors mengaku harus melakukan beragam riset sebelum akhirnya memutuskan menggunakan baterai tanam ketimbang baterai swap. Langkah tersebut diklaim akan mempengaruhi pengembangan kendaraan ke depannya.
Oleh sebab itu mereka harus mempertimbangkan secara ketat agar produk yang mereka jual bisa optimal.
“Kami memilih baterai tanam untuk Maka Cavalry karena berharap pengendara tidak perlu bingung mencari lokasi penggantian,” ungkap Arief Fadillah, Chief Technology Officer Maka Motors.
Ia pun mengungkap sudah menggunakan baterai tanam maka pengalaman berkendara tidak jauh berbeda dengan motor konvensional. Pasalnya pemilik tak perlu mengangkat baterai yang berat sehingga lebih praktis.
“Selain itu karena merupakan motor listrik, perawatannya juga jadi lebih murah. Pemilik tidak perlu ganti oli dan sebagainya sehingga biaya operasionalnya bakal menguntungkan,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Maka Motors meluncurkan model pertamanya yaitu Cavalry. Produk tersebut telah dikembangkan menggunakan beragam keunggulan yang diklaim sudah disesuaikan dengan pasar di Indonesia.
Kelebihan paling mereka andalkan adalah kapasitas baterainya yang sebesar 4 kWh. Dengan ini maka motor bisa dipacu hingga 160 km dalam satu kali pengisian daya.
Walau jarak tempuhnya cukup jauh tetapi Maka Cavalry diklaim tetap memiliki performa yang optimal. Pasalnya motor bisa mencapai kecepatan 105 km per jam.
Tak hanya itu, akselerasi motor ini pun terbilang optimal karena sanggup mencapai 60 km per jam dalam waktu 4,8 detik. Pabrikan pabrikan juga mengklaim bisa menanjak hingga kemiringan 30 derajat dan bagasi seluas 20 liter.
Selain performa, Maka Motors juga merancang motor agar memiliki tampilan menarik dan gagah. Mereka bahkan mengklaim mendapat beragam masukan langsung dari berbagai pihak termasuk pada pengemudi ojek online.
“Saat kami melakukan studi, masyarakat banyak yang ingin motor gagah sehingga kami sangat fokus ke sana,” tambahnya kemudian.
Karena kondisi jalan di Indonesia kerap tergenang saat musim hujan, mereka pun telah merancang agar motor bisa tetap beroperasi. Bahkan mereka mengklaim Maka Cavalry tetap bergerak normal meski ketinggian air mencapai 60 cm.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 Februari 2025, 07:00 WIB
17 Februari 2025, 21:00 WIB
17 Februari 2025, 13:26 WIB
17 Februari 2025, 09:00 WIB
17 Februari 2025, 07:00 WIB
Terkini
18 Februari 2025, 22:11 WIB
Sebanyak tujuh pembalap muda Indonesia berhasil bergabung dengan program Astra Honda Racing School 2025
18 Februari 2025, 22:00 WIB
Memiliki selisih harga mencapai Rp 40 juta, perbedaan spesifikasi Aion V Exclusive dan Luxury cukup banyak
18 Februari 2025, 21:30 WIB
Hyundai tak terlalu memikirkan besaran insentif mobil hybrid meskipun lebih kecil dibandingkan subsidi EV
18 Februari 2025, 21:00 WIB
Kulkas pada Aion V rupanya hanya sedikit mengkonsumsi daya baterai sehingga perjalanan tetap optimal
18 Februari 2025, 18:30 WIB
LCGC hybrid berpeluang untuk dongkrak penjualan dan transisi elektrifikasi, Toyota ungkap tantangannya
18 Februari 2025, 18:00 WIB
Piaggio Group meluncurkan warna baru untuk Aprilia SR GT Sport 200 di pameran IIMS 2025 di JIExpo Kemayoran
18 Februari 2025, 17:27 WIB
TAF memperluas jaringan mereka di Provinsi Jawa Tengah, kali ini kantor cabang baru didirikan di Tegal
18 Februari 2025, 16:12 WIB
Ada dua produk Toyota yang resmi mendapatkan insentif mobil hybrid, alami penurunan harga belasan juta