Produksi Toyota Global September 2023 Naik Tipis
30 Oktober 2023, 20:47 WIB
Toyota kurangi target produksi di Oktober 2022 karena karena masih mengalami krisis cip semikonduktor
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Toyota kurangi target produksi kendaraannya secara global di Oktober 2022 menjadi hanya 800.000 mobil. Jumlah tersebut berkurang sekitar 100.000 unit dari rencana awal.
Pengurangan jumlah target disebabkan oleh adanya kelangkaan cip semikonduktor yang berdampak pada produksi kendaraan di Toyota Motor Corporation. Kondisi tersebut tentunya memang sangat mengkhawatirkan karena telah beberapa kali terjadi dan telah menghambat penjualan.
Padahal semester 2 tahun fiskal 2022 dianggap menjadi periode yang sangat penting bagi kebangkitan pembuatan mobil Toyota. Pasalnya sepanjang semester pertama sudah beberapa kali mereka mengurangi jumlah produksinya.
Adanya pengurangan rupanya tidak membuat pabrikan asal Jepang tersebut menyesuaikan target jumlah produksinya. Mereka tetap yakin dapat menghasilkan sedikitnya 9.7 juta unit hingga Maret 2023.
Bulan lalu Toyota mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk dapat memproduksi rata-rata 900.000 unit per bulan. Jumlah tersebut diharapkan berhasil tercapai sepanjang September hingga November 2022.
Namun kini mereka hanya mengharapkan untuk membuat rata-rata 850.000 unit per bulan dari Oktober hingga Desember 2022. Namun kegiatan 10 line pada 7 pabrik di Jepang akan ditangguhkan selama 12 hari di Oktober.
Sebagai catatan tambahan, sepanjang Oktober 2021, mereka hanya mampu memproduksi 627.452 unit kendaraan di seluruh dunia. Angka itu berhasil dicapai ketika pandemi Covid-19 tengah mengganggu pasokan suku cadang di Asia Tenggara.
Toyota sebenarnya pernah mengklaim sudah dapat mengatasi krisis cip semikonduktor melalui beragam cara. Tapi faktanya hingga kini masih terjadi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan di tengah perbaikan industri.
Tak hanya menghadapi tantangan dari kelangkaan cip semi konduktor, Toyota juga terpaksa menutup secara permanen pabrik di Rusia. Langkah ini dilakukan karena tidak dapat lagi mendapatkan bahan dan suku cadang utama dalam pembuatan mobil.
Kesulitan ini lebih disebabkan karena invasi Rusia kepada Ukraina sehingga sejumlah negara melakukan embargo perdagangan. Akibatnya membuat kendaraan pun menjadi semakin sulit.
Padahal sebelumnya Toyota hanya menutup sementara fasilitas produksi sejak Maret 2022. Sayangnya kondisi tidak juga membaik sehingga diputuskanlah untuk hengkang dari negara beruang merah.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
30 Oktober 2023, 20:47 WIB
28 April 2023, 15:53 WIB
30 September 2022, 19:08 WIB
31 Agustus 2022, 15:19 WIB
Terkini
22 November 2024, 09:00 WIB
Pameran otomotif ini resmi dibuka di ICE BSD, Tangerang Selatan, berikut kami rangkum harga tiket GJAW 2024
22 November 2024, 08:00 WIB
HMID masih melihat bagaimana respon penerimaan masyarakat terhadap new Hyundai Tucson di dalam negeri
22 November 2024, 07:00 WIB
Cara urus paspor kendaraan sebelum Road Trip keluar negeri sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dijalani
22 November 2024, 06:07 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta hari ini di lima tempat berbeda demi melayani masyarakat
22 November 2024, 06:05 WIB
Jangan sampai terlewat karena SIM keliling Bandung tidak beroperasi di akhir pekan, berikut informasinya
22 November 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 22 November 2024 digelar di puluhan titik untuk memastikan kelancaran lalu lintas
21 November 2024, 22:30 WIB
Kepolisian siapkan 59 kendaraan listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan penugasan anggota di lapangan
21 November 2024, 22:00 WIB
Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang