Spesifikasi Toyota Crown HEV yang Menyapa di GJAW 2024
25 November 2024, 21:00 WIB
Pada kuartal pertama tahun fiskal 2022, keuntungan Toyota turun sebesar 45 persen dan saham ikut anjlok
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Toyota mengumumkan bahwa keuntungan mereka mengalami penurunan sebesar 42 persen. Penurunan tersebut terjadi pada kuartal pertama tahun fiskal 2022 yang berakhir pada 30 Juni.
Pada kuartal pertama, pabrikan asal Jepang tersebut hanya berhasil meraup keuntungan sebesar 578.66 milyar Yen atau setara Rp64.66 triliun. Jumlah ini jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 997.4 milyar Yen atau Rp111.45 triliun.
Sejatinya para analis saham telah mengantisipasi keuntungan Toyota turun khususnya di kuartal pertama tahun fiskal 2022. Namun mereka hanya memperkirakan bahwa penuruhan keuntungan hanya sebesar 15 persen.
Selisih jauh antara perkiraan dengan kenyataan pun berdampak besar pada harga saham kendaraan. Saat ini harga saham telah anjlok 3 persen.
Ada banyak penyebab terjadinya penurunan keuntungan. Salah satu yang menjadi penyebab utama adalah tidak bisa memproduksi kendaraan sesuai kebutuhan.
Toyota telah 3 kali menutup pabrik hanya dalam 3 bulan pertama tahun fiskal 2022. Kondisi tersebut membuat produksi kendaraan mengalami penurunan sebesar 10 persen ditambah dengan adanya kelangkaan cip semikonduktor sehingga keadaan makin berat.
“Kami tidak mampu memproduksi banyak, sementara konsumen secara global menunggu kendaraan mereka dikirimkan,” tegas Toyota dalam siaran persnya.
Untungnya, pembatasan mobilitas di China karena Covid-19 telah dicabut dan masalah kepegawaian di pabrik pun diperkirakan telah teratasi. Setidaknya Toyota optimis bahwa produksi dapat meningkat di paruh kedua tahun ini.
Sayangnya Toyota memiliki beberapa tantangan lain seperti inflasi. Diperkirakan biaya material di masa depan akan meningkat 17 persen sehingga berdampak pada keuntungan.
Meski demikian Toyota tetap optimis untuk bisa memperbaiki kondisinya. Mereka juga tetap terus mengejar agar dapat memproduksi sedikitnya 9.7 juta mobil pada tahun fiskal 2022.
Perlu diketahui bahwa pada 2021 Toyota berhasil menjual sedikitnya 10.5 juta unit di seluruh dunia. Jumlah tersebut merupakan jumlah dari seluruh perusahaan di bawah bendera mereka seperti Daihatsu, Lexus dan Hino.
Berkat banyaknya jumlah kendaraan yang terjual, Toyota pun berhak untuk menjadi pabrikan mobil terbesar di dunia. Jauh meninggalkan Volkswagen di peringkat kedua dengan mencatatkan penjualan sebesar 8.9 juta.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
25 November 2024, 21:00 WIB
25 November 2024, 20:00 WIB
25 November 2024, 13:00 WIB
25 November 2024, 07:00 WIB
22 November 2024, 21:00 WIB
Terkini
25 November 2024, 22:00 WIB
Aion Indonesia bukukan 2.000 SPK sejak April 2024, dan dipastikan bakal terus berkembang di masa depan
25 November 2024, 21:00 WIB
TAM memboyong Toyota Crown HEV untuk dipamerkan kepada para pengunjung GJAW 2024 di ICE BSD, Tangerang
25 November 2024, 20:10 WIB
Sebelumnya beredar kabar bahwa Shell mau tutup seluruh unit SPBU di Indonesia, Menteri ESDM buka suara
25 November 2024, 20:00 WIB
Seri Toyota Hilux GR Sport Volta Toys jadi model terbesar yang ditawarkan SHP Toys, meluncur di GJAW 2024
25 November 2024, 19:00 WIB
Mitsubishi optimis menetapkan target penjualan lebih dari dua kali lipat dari ajang GJAW tahun lalu
25 November 2024, 18:00 WIB
Fadillah Arbi Aditama bertekad tampil maksimal dalam seri pamungkas di JuniorGP Portugal di Sirkuit Estoril
25 November 2024, 17:00 WIB
Ada kesamaan bahasa desain khas SUV milik Suzuki meskipun ketiga model andalannya menyasar konsumen yang berbeda
25 November 2024, 16:00 WIB
Aion tawarkan beragam promo di Gaikindo Jakarta Auto Week 2024 untuk memudahkan pelanggan melakukan pembelian