Belum Produksi Sejak Awal Tahun, Neta Tegaskan Masih Bertahan di RI
15 Mei 2025, 17:00 WIB
Produksi mobil Toyota alami penurunan dan jauh meleset dari target sebelumnya yaitu 800.000 unit per bulan
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Jumlah produksi mobil Toyota alami penurunan sebesar 8.6 persen pada Juli 2022 bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Ini adalah bulan keempat secara berturut pabrikan asal Jepang tersebut meleset dari target.
Alasannya pun beragam, mulai dari pandemi Covid-19, cuaca buruk hingga krisis cip semikonduktor yang masih mengganggu pembuatan kendaraan. Dilansir dari Antara, bukan tidak mungkin Toyota global akan melakukan revisi target tahunannya.
Berdasarkan data yang disampaikan, Toyota Motor Corporation hanya mampu memproduksi sebanyak 706.547 kendaraan di seluruh dunia bulan lalu. Jumlah ini turun dari target 800.000 unit dan Juli 2021 yaitu 773.135 unit.
Secara keseluruhan, produksi dalam empat bulan pertama tahun fiskal yang dimulai pada bulan April telah turun 10.3 persen dari rencana awal. Padahal kekurangan cip semikonduktor dan pembatasan ketat di China sudah mulai melonggar.
Sayangnya, lini produksi di Jepang justru mengalami kendala karena munculnya kembali Covid-19 di pabrik mereka. Bahkan mereka telah mengalami penurunan 28.2 persen sementara di negara lain perfomanya justru membaik 4.5 persen.
Kondisi tersebut diyakini telah membaik pada Agustus 2022. Hal ini disampaikan oleh Seiji Sugiura, analis senior di Tokai Tokyo Research Institute yang mengatakan bahwa pada Agustus Toyota sanggup memproduksi 700.000 unit, jauh meningkat dibandingkan periode serupa tahun lalu dengan jumlah 530.000 kendaraan.
Tak hanya itu, ada optimisme pada September jumlah pembuatan kendaraan meningkat drastis menjadi 850.000 unit di seluruh dunia. Bila tercapai maka akan menjadi rekor tersendiri bagi pabrikan asal Jepang itu.
Tentu diperlukan sebuah langkah besar agar harapan itu dapat tercapai, terlebih masih banyak waktu untuk melakukan perbaikan. Bahkan bisa saja salah satu pabrikan terbesar di dunia tersebut berhasil menjawab tantangan.
Namun Sugiura pesimis target tahunan dapat tercapai karena Toyota belum keluar dari masalah. Walau kondisinya sudah membaik, pasokan cip semikonduktor masih tidak stabil sehingga akan sulit bagi perusahaan mengejar target produksi 9.7 juta unit.
“Dalam hal pemulihan dari situasi pada paruh pertama tahun ini, saya percaya bahwa perusahaan akan menetapkan produksi bulanan 800.000 atau 850.000 unit per bulan. Jika melebihi 800.000 unit dalam satu bulan, itu akan menjadi rekor," pungkasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 Mei 2025, 17:00 WIB
15 Mei 2025, 11:00 WIB
21 April 2025, 23:03 WIB
02 April 2025, 14:00 WIB
28 Februari 2025, 08:00 WIB
Terkini
19 Mei 2025, 21:01 WIB
Terjadi kecelakaan antara tujuh pemotor dan kereta api Malioboro di Magetan, mengakibatkan empat orang tewas
19 Mei 2025, 20:00 WIB
Kementerian Perindustrian sebut produsen EV banyak yang ingin masuk ke Indonesia akibat tingginya tarif impor AS
19 Mei 2025, 19:00 WIB
Marc Marquez bakal kembali berburu poin di MotoGP Inggris 2025 untuk mengokohkan posisi di puncak klasemen
19 Mei 2025, 18:00 WIB
Gofar Hilman ubah Suzuki S-Presso jadi menyerupai Jimny dengan penambahan beragam body kit kustom menarik
19 Mei 2025, 17:00 WIB
Honda resmi menjual mobil listrik e:N1 secara terbatas di Malaysia, harganya mulai dari Rp 573 jutaan
19 Mei 2025, 16:01 WIB
Pengguna smartphone alami kerusakan kamera HP setelah merekam sensor Lidar Volvo EX90, ini penyebabnya
19 Mei 2025, 15:32 WIB
500 ribu ojol siap menggeruduk Jakarta besok untuk melakukan demo di sejumlah lokasi yang telah ditentukan
19 Mei 2025, 14:00 WIB
Harga mobil Daihatsu di sejumlah daerah berpeluang naik apabila diskon opsen ditiadakan oleh Pemda setempat