Mobil Listrik BMW dan Mini Ambil Bagian di Maybank Marathon Bali
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
Berikut kelebihan dan kekurangan dari baterai mobil listrik jenis LFP maupun lithium-Ion perlu diketahui
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pasar mobil listrik terus berkembang di berbagai belahan dunia. Hal itu membuat industri pendukung ikut terdongkrak.
Seperti baterai mobil listrik yang turut maju. Sebab kini sudah banyak jenis penampung daya digunakan pada kendaraan ramah lingkungan.
Salah satu sering dipakai adalah baterai lithium-ion. Namun beberapa produsen menyematkan jenis LFP (Lithium Iron Phosphate).
Dilansir dari Motor1.com, keduanya memiliki sejumlah perbedaan. Sehingga masing-masing menawarkan kelebihan serta kekurangan.
Baterai lithium-ion sendiri terbuat dari kandungan seperti nikel, mangan sama kobalt. Jadi cukup popular di pasar kendaraan setrum.
Sementara penampung daya listrik LFP memiliki komposisi yang mirip dengan lithium-ion. Akan tetapi khusus satu ini mengandalkan fosfat sebagai bahan penyusun katoda dan karbon buat anoda.
Di sisi lain LFP diklaim menawarkan berbagai kelebihan. Seperti kemampuan melepas panas sangat baik dibanding baterai lithium-ion sehingga penyimpanan daya listrik maksimal.
Kemudian siklus pengisian ulang baterai atau charging juga lebih banyak bisa mencapai 10 ribu kali. Dengan begitu masa pakai LFP jadi lama.
Sementara lithium-ion dua sampai tiga kali lebih sedikit dari jumlah di atas atau sekitar 3.000 kali pengecasan.
Kelebihan baterai LFP selanjutnya adalah tidak mudah terbakar, berbeda dengan sang kompetitor.
Sebab belum lama ini sebuah kapal kargo yang mengangkut baterai lithium-ion terbakar di wilayah Alaska. Kondisi itu bahkan terjadi selama berhari-hari.
Kemudian juga pernah dialami mobil listrik Tesla Y terbakar di kawasan Pine Level, Carolina Utara. Pemadam membutuhkan waktu lama serta 36 ribu galon air guna menjinakan si jago merah.
Memang lithium-ion jika sudah terbakar dinilai sulit buat ditangani karena api berpotensi muncul lagi beberapa jam setelah dipadamkan.
Namun penampung daya satu ini tetap memiliki nilai tambah sendiri. Sebut saja kepadatan energi lebih baik dari LFP jadi mampu melakukan pengisian daya cepat.
Lalu lithium-ion juga memiliki dimensi jauh lebih kecil dan ringan. Sementara LFP cukup besar serta berat selain itu harganya mahal.
Di sisi lain kedua penampung daya tersebut cukup banyak digunakan sejumlah mobil listrik di Indonesia. Seperti Hyundai Ioniq 5, Ioniq 6, Neta V, Citroen eC3, DFSK Gelora E, Kia EV6 sama Kia EV9 mengandalkan lithium Ion.
Sedangkan pengguna dari baterai LFP juga tidak kalah ramai. Sebut saja Wuling Air ev, Wuling BinguoEV sampai Seres E1.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
14 Agustus 2025, 17:00 WIB
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
14 Agustus 2025, 11:00 WIB
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
Terkini
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring
16 Agustus 2025, 15:00 WIB
Perang harga dinilai sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya PHK, Hyundai menghindari hal tersebut
16 Agustus 2025, 13:00 WIB
Toyota Kijang Innova diesel bekas lansiran 2024 menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena ada cicilan ringan