Bahlil dan Airlangga Dipanggil ke Istana, Bahas Proyek Baterai EV
22 Mei 2025, 18:00 WIB
Presiden telah menyetujui Huayou untuk menggantikan LG dalam membangun fasilitas produksi baterai EV
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Presiden Prabowo telah menyetujui konsorsium Huayou menggantikan LG pada proyek baterai kendaraan listrik. Dengan demikian proyek hilirisasi baterai senilai 9,8 miliar dolar AS akan terus dilajutkan.
Persetujuan dari presiden diharapkan bisa mempercepat proses pembangunan baterai EV dan membuka lebih banyak lapangan kerja.
“Sudah diputuskan oleh presiden dan atas arahan beliau sekarang sudah dilakukan konsorsium Huayou sehingga diharapkan tidak ada masalah lagi. Bahkan sekarnag sudah siap dilakukan ground breaking,” ungkap Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dilansir Antara (23/05).
Ia pun mengungkap bahwa dalam struktur kepemilikan proyek ini, BUMN akan menjadi pemegang saham mayoritas.
Sementara untuk joint venture (JV) berikutnya porsi saham BUMN sekarang hanya 30 persen. Namun pemerintah telah berupaya buat menambahnya karena Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan turut berpartisipasi.
“Kami tengah upayakan untuk ada kenaikan karena Danantara juga akan ikut berpartisipasi. Arahan presiden agar kepemilikan pemerintah dimaksimalkan agar diatas 40 - 50 persen tapi semua itu dalam proses negosiasi," ucap Bahlil kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah resmi mengganti LG dengan Huayou untuk membangun proyek baterai EV bernama Indonesia Grand Package. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai USD 9,8 miliar atau Rp 165,5 triliun.
Namun Huayou nantinya hanya perlu mengisi sisa investasi sebesar 8,6 miliar dolar AS atau Rp 145,2 triliun. Hal ini karena proyek sudah terealisasi sebesar USD 1,2 miliar atau Rp 20,2 triliun sehingga mereka cuma perlu melanjutkan apa yang sudah ada.
Pada proyek tersebut seluruh proses produksi baterai mobil listrik dari penyediaan bahan baku hingga pembuatan barang bakal dilakukan di dalam negeri. Sehingga bukan tidak mungkin TKDN EV di masa depan bakal semakin besar.
Kehadiran fasilitas tersebut pun diharapkan bisa membuat Indonesia menjadi salah satu negara produsen kendaraan listrik yang diperhitungkan. Terlebih saat ini perkembangan EV di Tanah Air masih baik meski industri otomotif dalam tekanan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
22 Mei 2025, 18:00 WIB
21 Mei 2025, 09:00 WIB
16 Mei 2025, 16:00 WIB
16 Mei 2025, 08:00 WIB
14 Mei 2025, 22:30 WIB
Terkini
23 Mei 2025, 09:00 WIB
Penjualan BYD April 2025 berhasil kuasai pasar mobil listrik Eropa dan menyingkirkan Tesla dari pucuk kepemimpinan
23 Mei 2025, 08:00 WIB
Alva kembali mendorong pemerintah untuk segera mengumumkan pemberian insentif motor listrik buat 2025
23 Mei 2025, 07:00 WIB
Model mobil listrik kedua dari Denza, Z9 GT diyakini masuk Indonesia dalam waktu dekat pada tahun ini
23 Mei 2025, 06:00 WIB
Menjelang akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi seperti biasa untuk perpanjangan SIM A dan C
23 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 23 Mei 2025 diawasi ketat oleh kepolisian karena banyak warga gunakan mobil di akhir pekan
23 Mei 2025, 06:00 WIB
Terdapat dua lokasi SIM keliling Bandung yang bisa didatangi oleh masyarakat hari ini atau jelang akhir pekan
22 Mei 2025, 23:27 WIB
Auto2000 resmikan tampilan baru dari GR Garage yang kini sudah dilengkapi oleh beberapa fasilitas baru
22 Mei 2025, 22:00 WIB
Wuling gandeng Electronic City untuk gelar program undian berhadiah Cloud EV lite yang baru diluncurkan