Bos Honda Sebut EV Murah Belum Pilihan Utama Pembeli Pertama
31 Juli 2025, 12:00 WIB
Huayou bakal investasi Rp 145,2 triliun demi gantikan LG yang mundur dari proyek pembangunan ekosistem baterai EV
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Hadir sebagai pengganti LG, Huayou harus mengeluarkan investasi yang cukup besar. Mereka juga diminta agar bisa bekerja lebih cepat.
Rosan Roeslani, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap bahwa proyek tersebut memiliki nilai sebesar USD 9,8 miliar atau Rp 165,5 triliun. Namun Huayou nantinya bakal mengisi sisa investasi sebesar 8,6 miliar dolar AS atau Rp145,2 triliun.
“Nilai investasi mereka sedikitnya USD 8,6 miliar,” ungkap Rosan Roeslani dilansir Antara (24/04).
Angka tersebut didapatkan karena proyek baterai EV bernama Indonesia Grand Package sudah terealisasi sebesar USD 1,2 miliar atau Rp 20,2 triliun. Sehingga Huayou bertanggung jawab untuk mengisi sebagian besar sisa investasi yang mencapai USD 8,6 miliar.
“Huayou tidak sendirian, pasti akan bekerja sama nanti dengan partner lain. Tapi yang jelas mereka bakal punya kontribusi di hampir sebagian besar ekosistem ini,” ungkap Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BPKM.
Sebelumnya diberitakan LG Energy Solution mundur dari proyek pembangunan ekosistem baterai. Padahal sebelumnya pabrikan asal Korea Selatan tersebut berkomitmen untuk berinvestasi pada proyek yang sudah ditandatangani sejak 2020.
Dalam proyek tersebut seluruh proses produksi baterai mobil listrik dari penyediaan bahan baku hingga pembuatan barang,
Namun belakangan pemerintah mengungkap bahwa sebenarnya perusahaan diminta mundur karena pembangunan dinilai lambat. Banyaknya upaya negosiasi yang dilakukan membuat pekerjaan menjadi lebih lama dari seharusnya.
Meski demikian, LG tetap berhasil merealisasikan investasinya di salah satu proyek joint venturenya senilai USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 18,56 triliun.
Sementara itu Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap pergantian investor di tengah jalan merupakan hal normal saat mengerjakan proyek berskala besar.
“Bagi kami yang terpenting adalah semua mitra tetap berkomitmen dan pemerintah hadir untuk memastikan proses transisi berlangsung lancar. Proyek sudah berjalan, sebagian bahkan telah diresmikan hingga mulai produksi sedangkan sisanya bakal dikawal hingga tuntas sesuai target,” tegasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
31 Juli 2025, 12:00 WIB
31 Juli 2025, 10:00 WIB
30 Juli 2025, 20:00 WIB
30 Juli 2025, 18:00 WIB
30 Juli 2025, 14:32 WIB
Terkini
31 Juli 2025, 13:00 WIB
KatadataOTO mencoba secara singkat SUV Mitsubishi Destinator di sela perhelatan GIIAS 2025, berikut ulasannya
31 Juli 2025, 12:50 WIB
Citroën Basalt hadir di GIIAS 2025 dengan menampilkan beragam keunggulan baik dari segi produk maupun layanan
31 Juli 2025, 12:00 WIB
HPM percaya diri Honda Brio bisa kompetitif meski mobil listrik seharga LCGC makin merajalela di Indonesia
31 Juli 2025, 11:00 WIB
Tuai respons positif dari masyarakat Indonesia, SPK Suzuki Fronx berhasil tembus 4.000 dalam waktu singkat
31 Juli 2025, 10:00 WIB
Toyota bZ4X bakal dijual dengan harga kompetitif sehingga masyarakat bakal menjadikannya sebagai pilihan utama
31 Juli 2025, 09:00 WIB
Isuzu ELF NMR dipasangkan laya LED besar yang berguna untuk berbagai kebutuhan bisnis di berbagai lini
31 Juli 2025, 08:00 WIB
MG prediksi perkembangan SUV di Indonesia bakal berkembang pesat dan menjadi pilihan utama di masa depan
31 Juli 2025, 07:00 WIB
BAIC BJ30 Hybrid memiliki berbagai keunggulan yang tidak dimiliki oleh kompetitor sekelasnya di Indonesia