Ratusan Anggota J6 EVO Kumpul dan Offroad Bareng di Puncak Bogor
14 November 2025, 21:00 WIB
Huayou bakal investasi Rp 145,2 triliun demi gantikan LG yang mundur dari proyek pembangunan ekosistem baterai EV
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Hadir sebagai pengganti LG, Huayou harus mengeluarkan investasi yang cukup besar. Mereka juga diminta agar bisa bekerja lebih cepat.
Rosan Roeslani, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap bahwa proyek tersebut memiliki nilai sebesar USD 9,8 miliar atau Rp 165,5 triliun. Namun Huayou nantinya bakal mengisi sisa investasi sebesar 8,6 miliar dolar AS atau Rp145,2 triliun.
“Nilai investasi mereka sedikitnya USD 8,6 miliar,” ungkap Rosan Roeslani dilansir Antara (24/04).
Angka tersebut didapatkan karena proyek baterai EV bernama Indonesia Grand Package sudah terealisasi sebesar USD 1,2 miliar atau Rp 20,2 triliun. Sehingga Huayou bertanggung jawab untuk mengisi sebagian besar sisa investasi yang mencapai USD 8,6 miliar.
“Huayou tidak sendirian, pasti akan bekerja sama nanti dengan partner lain. Tapi yang jelas mereka bakal punya kontribusi di hampir sebagian besar ekosistem ini,” ungkap Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BPKM.
Sebelumnya diberitakan LG Energy Solution mundur dari proyek pembangunan ekosistem baterai. Padahal sebelumnya pabrikan asal Korea Selatan tersebut berkomitmen untuk berinvestasi pada proyek yang sudah ditandatangani sejak 2020.
Dalam proyek tersebut seluruh proses produksi baterai mobil listrik dari penyediaan bahan baku hingga pembuatan barang,
Namun belakangan pemerintah mengungkap bahwa sebenarnya perusahaan diminta mundur karena pembangunan dinilai lambat. Banyaknya upaya negosiasi yang dilakukan membuat pekerjaan menjadi lebih lama dari seharusnya.
Meski demikian, LG tetap berhasil merealisasikan investasinya di salah satu proyek joint venturenya senilai USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 18,56 triliun.
Sementara itu Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap pergantian investor di tengah jalan merupakan hal normal saat mengerjakan proyek berskala besar.
“Bagi kami yang terpenting adalah semua mitra tetap berkomitmen dan pemerintah hadir untuk memastikan proses transisi berlangsung lancar. Proyek sudah berjalan, sebagian bahkan telah diresmikan hingga mulai produksi sedangkan sisanya bakal dikawal hingga tuntas sesuai target,” tegasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2025, 21:00 WIB
14 November 2025, 15:00 WIB
14 November 2025, 13:00 WIB
13 November 2025, 10:00 WIB
13 November 2025, 09:00 WIB
Terkini
14 November 2025, 21:00 WIB
Ratusan anggota komunitas J6 EVO diajak untuk mengikuti acara yang diinisiasi oleh Chery beberapa waktu lalu
14 November 2025, 20:00 WIB
Von Dutch merilis koleksi busana untuk perempuan dengan pilihan warna menarik untuk memperluas pasar
14 November 2025, 19:00 WIB
Nicolo Bulega bertekad naik kelas ke MotoGP, namun perlu melakukan banyak penyesuaian pola berkendara
14 November 2025, 18:01 WIB
Polda Metro Jaya bakal melakukan rekayasa lalu lintas ketika kedatangan Raja Yordania dimulai hari ini
14 November 2025, 17:00 WIB
Galespeed dan Active hadir di Indonesia melalui One3 Motoshop dengan memanfaatkan ajang pameran IMHAX 2025
14 November 2025, 16:00 WIB
Menperin menganggap sektor otomotif tidak boleh diabaikan karena memiliki keterkaitan dalam ekonomi nasional
14 November 2025, 15:00 WIB
Setelah Ora 03, mobil listrik GWM Ora 07 yang debut ASEAN di Thailand tercatat di data wholesales Gaikindo
14 November 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak kembali digelar hari ini dengan pengawasan ketat dari pihak kepolisian di berbagai titik