Toyota Gandeng Tiga Perusahaan Cina buat Bantu Pengembangan EV
12 Juni 2025, 22:00 WIB
Huayou bakal investasi Rp 145,2 triliun demi gantikan LG yang mundur dari proyek pembangunan ekosistem baterai EV
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Hadir sebagai pengganti LG, Huayou harus mengeluarkan investasi yang cukup besar. Mereka juga diminta agar bisa bekerja lebih cepat.
Rosan Roeslani, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap bahwa proyek tersebut memiliki nilai sebesar USD 9,8 miliar atau Rp 165,5 triliun. Namun Huayou nantinya bakal mengisi sisa investasi sebesar 8,6 miliar dolar AS atau Rp145,2 triliun.
“Nilai investasi mereka sedikitnya USD 8,6 miliar,” ungkap Rosan Roeslani dilansir Antara (24/04).
Angka tersebut didapatkan karena proyek baterai EV bernama Indonesia Grand Package sudah terealisasi sebesar USD 1,2 miliar atau Rp 20,2 triliun. Sehingga Huayou bertanggung jawab untuk mengisi sebagian besar sisa investasi yang mencapai USD 8,6 miliar.
“Huayou tidak sendirian, pasti akan bekerja sama nanti dengan partner lain. Tapi yang jelas mereka bakal punya kontribusi di hampir sebagian besar ekosistem ini,” ungkap Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BPKM.
Sebelumnya diberitakan LG Energy Solution mundur dari proyek pembangunan ekosistem baterai. Padahal sebelumnya pabrikan asal Korea Selatan tersebut berkomitmen untuk berinvestasi pada proyek yang sudah ditandatangani sejak 2020.
Dalam proyek tersebut seluruh proses produksi baterai mobil listrik dari penyediaan bahan baku hingga pembuatan barang,
Namun belakangan pemerintah mengungkap bahwa sebenarnya perusahaan diminta mundur karena pembangunan dinilai lambat. Banyaknya upaya negosiasi yang dilakukan membuat pekerjaan menjadi lebih lama dari seharusnya.
Meski demikian, LG tetap berhasil merealisasikan investasinya di salah satu proyek joint venturenya senilai USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 18,56 triliun.
Sementara itu Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap pergantian investor di tengah jalan merupakan hal normal saat mengerjakan proyek berskala besar.
“Bagi kami yang terpenting adalah semua mitra tetap berkomitmen dan pemerintah hadir untuk memastikan proses transisi berlangsung lancar. Proyek sudah berjalan, sebagian bahkan telah diresmikan hingga mulai produksi sedangkan sisanya bakal dikawal hingga tuntas sesuai target,” tegasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 Juni 2025, 22:00 WIB
12 Juni 2025, 21:00 WIB
12 Juni 2025, 11:00 WIB
11 Juni 2025, 20:26 WIB
11 Juni 2025, 18:00 WIB
Terkini
12 Juni 2025, 22:30 WIB
Yamaha Jupiter Z1 mendapat warna baru untuk membuat tampilannya jadi semakin sporti dibanding sebelumnya
12 Juni 2025, 22:00 WIB
Agar tetap bisa bersaing di era elektrifikasi, Toyota menggandeng tiga perusahaan guna kembangkan inovasi
12 Juni 2025, 21:00 WIB
BYD Indonesia yakin bisa menang di pengadilan atas sengketa nama Denza karena memiliki bukti yang kuat
12 Juni 2025, 20:00 WIB
Meskipun telah mengantongi TKDN di atas 50 persen, PT HPM tidak akan melakukan ekspor Honda HR-V hybrid
12 Juni 2025, 17:00 WIB
Paket modifikasi Maxfort Tac-Rov memungkinkan pengguna double cabin seperti Toyota Hilux memiliki rantis
12 Juni 2025, 14:00 WIB
Harga Honda HR-V Turbo bekas Rp 300 jutaan ke atas, bakal jadi barang langka setelah kehadiran tipe hybrid
12 Juni 2025, 13:00 WIB
Pramono Anung mengatakan proyek galian serta tamu negara menjadi biang kerok atau penyebab macet Jakarta
12 Juni 2025, 12:00 WIB
Yamaha baru-baru ini memamerkan mesin V4 mereka yang sedang dipersiapkan untuk Fabio Quartararo dan Alex Rins