Tren Mobil Listrik 2026: Harga Tetap Jadi Pertimbangan Utama
29 Desember 2025, 10:00 WIB
Ditetapkan secara nasional di Cina, manufaktur wajib pastikan baterai mobil listrik tak bisa terbakar atau meledak
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemerintah Tiongkok sedang dalam tahap finalisasi revisi standar nasional terkait keamanan baterai mobil listrik atau Electric Vehicle (EV).
Regulasi itu terbagi lagi ke 294 bagian untuk 13 sektor otomotif yang berbeda, kemudian berstatus mandatori alias wajib dipatuhi.
Hal ini terungkap dalam informasi dari State Administration for Market Regulation di Cina, seperti dilaporkan oleh Carnewschina pada Minggu (28/12).
Lebih lanjut dijelaskan, ada tiga area utama yang jadi fokus regulasi tersebut yaitu pengembangan efisiensi energi dan standar emisi, memperkuat kualitas produk dan keamanannya serta memperluas standar daur ulang.
Bicara spesifik soal baterai, aturan baru ini mewajibkan seluruh produsen otomotif terkhusus manufaktur mobil listrik untuk mengoptimalkan struktur baterai serta Thermal Management System komponen tersebut.
Sehingga berbagai potensi bahaya akibat baterai terbakar ataupun meledak bisa dihindari.
Kewajiban manufaktur memastikan baterai tidak meledak atau terbakar, buat pertama kalinya ditegaskan sebagai hal mandatori di tingkatan nasional.
Keputusan ini sekaligus menjadi penanda kemajuan regulasi dan standar keamanan terkait mobil listrik di Cina.
“Standar nasional yang telah direvisi (berkode) GB 38031-2025 dijadwalkan mulai efektif pada 1 Juli 2026,” tulis laporan Carnewschina, dikutip Senin (29/12).
Per tanggal tersebut, semua model yang mau diuji harus memenuhi rangkaian kriteria tersebut. Sedangkan kendaraan lainnya dapat mengikuti skema berbeda sampai 1 Juli 2027.
Sekadar informasi, ada berbagai penyebab baterai mobil listrik mengalami kebakaran ataupun ledakan.
Misalnya komponen baterai tertusuk benda lain saat kecelakaan. Fenomena ini umum terjadi di baterai bermaterial Lithium Ion.
Mengantisipasi hal tersebut, banyak pabrikan Cina memilih untuk memakai alternatif yakni Lithium Iron Phosphate (LFP) seperti digunakan oleh BYD.
Baterai dengan material LFP disebut memiliki struktur kimia yang lebih stabil kemudian lebih tahan dekomposisi di suhu tinggi.
Melengkapi hal tersebut, baterai LFP umumnya dilengkapi Battery Management System atau BMS yang membantu memantau serta mengendalikan kondisi baterai.
Sehingga hal-hal seperti overvoltage maupun overheat bisa diantisipasi sebelum kondisinya semakin parah.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Desember 2025, 10:00 WIB
28 Desember 2025, 11:00 WIB
27 Desember 2025, 07:00 WIB
26 Desember 2025, 13:00 WIB
26 Desember 2025, 09:00 WIB
Terkini
29 Desember 2025, 13:00 WIB
Dua sopir bus Damri tertangkap kamera melalukan aksi tidak terpuji, bahkan sampai membahayakan pengemudi lain
29 Desember 2025, 12:14 WIB
Model-model MPV dan LCGC masih tetap dicari konsumen mobil bekas, rentang harganya Rp 100 juta-Rp 300 jutaan
29 Desember 2025, 11:00 WIB
Menurut Mitsubishi Fuso ada beberapa kendala yang menghambat kinerja penjualan kendaraan niaga pada 2025
29 Desember 2025, 10:00 WIB
Harga kompetitif dan desain eksterior boxy bakal jadi faktor penting buat konsumen mobil listrik di 2026
29 Desember 2025, 09:00 WIB
Terdapat banyak pilihan produk pada segmen motor bebek, seperti contoh TVS LX100 dengan banderol kompetitif
29 Desember 2025, 08:00 WIB
Penyekatan kendaraan pada Car Free Night Puncak akan dilakukan sejak sore dan diawasi oleh puluhan petugas
29 Desember 2025, 07:00 WIB
Pabrikan mobil Cina sepakat kembangkan teknologi baru pada sistem pencahayaan agar bisa terhubung satu sama lain
29 Desember 2025, 06:00 WIB
Menjelang libur tahun baru, perpanjangan masa berlaku bisa dilakukan di fasilitas SIM keliling Jakarta