Pembangunan Pabrik Baterai EV di Cilegon Lanjut Usai Kena Palak
16 Mei 2025, 08:00 WIB
Penelitian yang dilakukan Mircosoft menggunakan AI berhasil menemukan zat baru buat baterai mobil listrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – AI (Artificial Intelligence) sekali lagi menunjukan kapasitasnya sebagai teknologi masa depan. Kali ini dimanfaatkan oleh Microsoft bersama PNNL (Pacific Northwest National Laboratory).
Mereka baru saja menemukan zat baru buat baterai mobil listrik. Bahkan diklaim dapat mengurangi penggunaan lithium sampai 70 persen.
Hal ini merupakan suatu kemajuan, sebab kebutuhan baterai lithium-ion terus meningkat sebanyak 10 kali lipat sampai 2030.
Hal itu membuat para produsen membangun banyak pabrik baterai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sementara penambangan lithium juga tetap berjalan serta menimbulkan berbagai dampak negatif.
Kemudian lithium adalah material yang langka, mahal dan memiliki efek buruk terhadap lingkungan ketika dilakukan penambangan.
Selanjutya lithium pada baterai mobil listrik memiliki sejumlah kelemahan. Seperti tingginya risiko terjadi kebakaran.
Sehingga Dr Nuria Tapia-Ruiz yang memimpin penelitian baterai di Imperial College London bergerak cepat. Mereka berusaha mencari alternatif lain memakai AI.
“AI berperan penting bagi para peneliti baterai di tahun-tahun mendatang guna membantu memprediksi material baru yang memiliki performa tinggi,” ungkap dia di BBC, Kamis (11/1).
Microsoft bersama PNNPL pun menggunakan AQE (Azure Quantum Elements), sebuah platform yang menggabungkan high-performance computing (HPC) dengan teknologi AI.
PNNL mengandalkan Azure guna mengevaluasi elemen-elemen dapat digunakan sebagai pengganti lithium. Sementara algoritma menghasilkan 32 juta material anorganik potensial.
Kemudian disaring berdasarkan stabilitas, reaktivitas dan kemampuan konduktivitas energi. Berkat kecerdasan buatan, prosesnya berjalan lebih singkat, yakni dalam 80 jam tidak sampai berminggu-minggu.
Lalu dari 32 juta hanya sekitar 800 material yang memiliki potensi. Satu di antaranya dianggap sangat menjanjikan buat meminimalisir penggunaan lithium.
Kendati demikian Dr Edward Brightman, dosen teknik kimia di Universitas Strathclyde menilai kalau AI harus digunakan secara hati-hati. Hal itu agar tidak membawa pengaruh buruk kepada hasil penelitian.
“Bisa saja memberikan hasil palsu atau terlihat bagus di awal. Kemudian berubah menjadi bahan yang tidak dapat disintesis di laboratorium,” kata Edward.
Kendati demikian penemuan zat baru tersebut merupakan sebuah langkah maju. Terlebih para ilmuwan telah mengubah material bernama N2116 menjadi prototipe baterai buat diuji coba.
Dengan begitu baterai mobil listrik jenis baru ini bisa menjadi solusi penyimpanan daya berkelanjutan. Selain itu lebih aman dibandingkan jenis lithium konvensional.
Sebagai informasi material anyar yang disintesis oleh PNNL menggabungkan lithium dan natrium. Jadi pemakaian lithium dapat berkurang serta diharapkan memberikan manfaat lingkungan, keamanan maupun ekonomi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Mei 2025, 08:00 WIB
14 Mei 2025, 22:30 WIB
13 Mei 2025, 20:47 WIB
26 April 2025, 07:00 WIB
25 April 2025, 10:00 WIB
Terkini
20 Mei 2025, 19:00 WIB
Gambar dari Nissan Juke generasi ketiga mulai diperlihatkan dengan desain yang lebih agresif dan tajam
20 Mei 2025, 18:00 WIB
Toyota dikabarkan buka komunikasi dengan Nissan untuk mencari kemungkinan kerja sama dalam waktu dekat
20 Mei 2025, 17:00 WIB
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan 12 Mei 2025, Mazda konfirmasi perakitan lokasi SUV CX-30 di RI
20 Mei 2025, 16:00 WIB
BMW mengaku enggan fokus mengembangkan EV, mereka justru ingin tetap memproduksi mobil bensin dan hidrogen
20 Mei 2025, 15:00 WIB
Desain Xpeng P7 generasi baru mulai diperkenalkan dengan tampilan yang agresif dan sudah menggunakan platform baru
20 Mei 2025, 14:00 WIB
Pasar otomotif AS ikut menghadapi tantangan penjualan mobil baru di tengah ketidakpastian aturan tarif
20 Mei 2025, 12:53 WIB
Indonesia tempati posisi kedua penyumbang penjualan ritel Mitsubishi terbanyak di ASEAN sebanyak 71 ribu unit
20 Mei 2025, 12:48 WIB
Bagi penggemar balap para raja, ada kesempatan menonton gratis MotoGP Jepang atau Malaysia di tahun ini