4 Penyebab Motor Listrik Terbakar, Ini yang Sering Terjadi
24 April 2024, 20:51 WIB
Penelitian yang dilakukan Mircosoft menggunakan AI berhasil menemukan zat baru buat baterai mobil listrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – AI (Artificial Intelligence) sekali lagi menunjukan kapasitasnya sebagai teknologi masa depan. Kali ini dimanfaatkan oleh Microsoft bersama PNNL (Pacific Northwest National Laboratory).
Mereka baru saja menemukan zat baru buat baterai mobil listrik. Bahkan diklaim dapat mengurangi penggunaan lithium sampai 70 persen.
Hal ini merupakan suatu kemajuan, sebab kebutuhan baterai lithium-ion terus meningkat sebanyak 10 kali lipat sampai 2030.
Hal itu membuat para produsen membangun banyak pabrik baterai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sementara penambangan lithium juga tetap berjalan serta menimbulkan berbagai dampak negatif.
Kemudian lithium adalah material yang langka, mahal dan memiliki efek buruk terhadap lingkungan ketika dilakukan penambangan.
Selanjutya lithium pada baterai mobil listrik memiliki sejumlah kelemahan. Seperti tingginya risiko terjadi kebakaran.
Sehingga Dr Nuria Tapia-Ruiz yang memimpin penelitian baterai di Imperial College London bergerak cepat. Mereka berusaha mencari alternatif lain memakai AI.
“AI berperan penting bagi para peneliti baterai di tahun-tahun mendatang guna membantu memprediksi material baru yang memiliki performa tinggi,” ungkap dia di BBC, Kamis (11/1).
Microsoft bersama PNNPL pun menggunakan AQE (Azure Quantum Elements), sebuah platform yang menggabungkan high-performance computing (HPC) dengan teknologi AI.
PNNL mengandalkan Azure guna mengevaluasi elemen-elemen dapat digunakan sebagai pengganti lithium. Sementara algoritma menghasilkan 32 juta material anorganik potensial.
Kemudian disaring berdasarkan stabilitas, reaktivitas dan kemampuan konduktivitas energi. Berkat kecerdasan buatan, prosesnya berjalan lebih singkat, yakni dalam 80 jam tidak sampai berminggu-minggu.
Lalu dari 32 juta hanya sekitar 800 material yang memiliki potensi. Satu di antaranya dianggap sangat menjanjikan buat meminimalisir penggunaan lithium.
Kendati demikian Dr Edward Brightman, dosen teknik kimia di Universitas Strathclyde menilai kalau AI harus digunakan secara hati-hati. Hal itu agar tidak membawa pengaruh buruk kepada hasil penelitian.
“Bisa saja memberikan hasil palsu atau terlihat bagus di awal. Kemudian berubah menjadi bahan yang tidak dapat disintesis di laboratorium,” kata Edward.
Kendati demikian penemuan zat baru tersebut merupakan sebuah langkah maju. Terlebih para ilmuwan telah mengubah material bernama N2116 menjadi prototipe baterai buat diuji coba.
Dengan begitu baterai mobil listrik jenis baru ini bisa menjadi solusi penyimpanan daya berkelanjutan. Selain itu lebih aman dibandingkan jenis lithium konvensional.
Sebagai informasi material anyar yang disintesis oleh PNNL menggabungkan lithium dan natrium. Jadi pemakaian lithium dapat berkurang serta diharapkan memberikan manfaat lingkungan, keamanan maupun ekonomi.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
24 April 2024, 20:51 WIB
24 April 2024, 10:55 WIB
19 Maret 2024, 14:11 WIB
17 Maret 2024, 10:39 WIB
14 Maret 2024, 13:46 WIB
Terkini
30 April 2024, 22:02 WIB
Terdapat diskon Rp 8,5 juta buat pembelian motor listrik Honda EM1 e: yang bisa dimanfaatkan pengunjung
30 April 2024, 19:00 WIB
Komitmen pakai kendaraan listrik 10 persen dari total armada, Bluebird gunakan BYD E6 generasi terbaru
30 April 2024, 18:03 WIB
Merupakan versi pembaruan dari Neta V dan akan dirakit lokal, berikut rangkuman spesifikasi Neta V-II
30 April 2024, 18:00 WIB
Keeway Luncurkan 4 sepeda motor listrik di Periklindo Electric Vehicle Show 2024 dengan beragam keunggulan
30 April 2024, 17:00 WIB
Pemerintah angka penjualan mobil listrik di Indonesia pada tahun ini bisa menyentuh angka 50 ribu unit
30 April 2024, 16:00 WIB
Bekerja sama dengan Motoriz, Gesits menawarkan program sewa motor listrik kepada pengunjung PEVS 2024
30 April 2024, 15:42 WIB
Wuling Cloud EV sudah dibuka keran pemesanannya dengan harga estimasi sebesar Rp 410 juta dan bisa coba
30 April 2024, 14:36 WIB
Sempat terhambat, BYD janji kirim unit ke konsumen Juni 2024 setelah resmi komitmen untuk dirikan pabrik