Kia EV3 Diperkenalkan di GJAW 2024, Tantang Chery Omoda E5
22 November 2024, 19:00 WIB
Para produsen asal China disebut tengah kekurangan kapal buat ekspor mobil listrik mereka ke benua biru
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Industri otomotif kini semakin menggeliat di China, namun sejumlah tantangan harus dihadapi dalam memasarkan kendaraan setrum asal negeri tirai bambu akhir-akhir ini.
Sebab menurut laporan Financial Times, para manufaktur mengalami kekurangan kapal buat ekspor mobil listrik ke daratan Eropa. Hal itu setelah melonjaknya ekspor kendaran ramah lingkungan dari Tiongkok.
Namun tidak dibarengi dengan ketersediaan armada laut guna mengangkut. Kemudian ada andil dampak dari badai pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020.
“Covid-19 menyebabkan banyak kapal yang digunakan untuk mengirim mobil dibatalkan karena permintaan kendaraan merosot ke titik terendah dalam sejarah,” ungkap Matthias Schmidt, seorang analis.
Schmidt lantas mengatakan kalau hal itu membuat perusahan pelayaran membatasi pasokan dan menaikan harga sewa setinggi mungkin. Sekitar 10 persen lebih besar dibandingkan pada 2022.
Tentu hal tersebut menyebabkan masalah besar dalam pengiriman mobil listrik dari China. Apalagi para produsen tidak memiliki fasilitas produksi di benua biru.
Kendati demikian para perusahaan pelayaraan mulai sadar akan masalah di atas. Membuat mereka menambah armada kapal guna mengatasinya.
“Namun kapal-kapal baru kemungkinan besar tidak akan beroperasi setidaknya dalam dua tahun ke depan. Selain itu permintaan mobil listrik terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan,” tegas dia.
Sebagai informasi, China disebut telah mengeskpor kendaraan roda empat setrum sebanyak 4.3 unit sepanjang 2023. Jumlah itu bahkan mengalahkan rekor tahun-tahun sebelumnya.
Lalu dikatakan kalau para perusahaan asal Tiongkok meningkatkan ekspor dikarenakan kelebihan kapasitas. Semakin diperparah karena mereka tidak memiliki alternatif lain guna mengangkut produk ke benua biru dengan kapal.
Sekadar informasi China melampaui Jepang sebagai pengekspor kendaraan terkemuka pada 2023. Hal itu seiring banyaknya konsumen beralih ke kendaraan elektrik.
Di sisi lain guna merespon masalah kekurangan kapal sejumlah pabrikan China bergerak cepat. Contohnya seperti BYD tengah menginvestasikan miliaran dolar dalam pembelian kapal pengangkut mobil baru.
Akan tetapi ini adalah solusi jangka panjang dan masih mempengaruhi kemampuan China buat memenuhi permintaan global yang semakin meningkat untuk kendaraan listrik berkualitas dari negara tersebut.
Selanjutnya para produsen otomotif juga berniat buat mendirikan pabrik di Eropa. Namun langkah satu ini baru berjalan dalam beberapa waktu ke depan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
22 November 2024, 19:00 WIB
22 November 2024, 17:00 WIB
22 November 2024, 15:37 WIB
22 November 2024, 11:00 WIB
21 November 2024, 22:30 WIB
Terkini
22 November 2024, 21:00 WIB
Toyota berkolaborasi dengan Pertamaina dan Trac buat melakukan uji coba bahan bakar jenis bioetanol E10
22 November 2024, 20:00 WIB
Mitsubishi XForce Ultimate DS resmi meluncur dalam pameran GJAW 2024 dengan dilengkapi fitur kekinian
22 November 2024, 19:00 WIB
Calon rival baru Chery Omoda E5, Kia EV3 diperkenalkan kepada pengunjung lewat pameran otomotif GJAW 2024
22 November 2024, 19:00 WIB
Aion V tampil di GJAW 2024 dengan menawarkan beragam keunggulan termasuk banderol yang menarik yaitu Rp 499 juta
22 November 2024, 18:00 WIB
Suzuki Jimny 5 Pintu White Rhino Edition akhirnya meluncur di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024)
22 November 2024, 17:00 WIB
Mobil listrik Aletra L8 hadir di pameran GJAW 2024 mengisi segmen MPV, jadi salah satu pesaing baru BYD M6
22 November 2024, 16:16 WIB
BAIC BJ40 Plus dengan aksesoris lengkap hadir meramaikan ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024)
22 November 2024, 15:37 WIB
Hadir perdana di pameran GJAW 2024, ini tampilan dua mobil listrik Zeekr yang bakal dipasarkan di RI