Koleksi Kendaraan Omesh, Ada Motor Langka
15 November 2025, 15:00 WIB
Tidak hanya insentif, kemudahan akses infrastruktur juga jadi daya tarik agar orang beralih ke motor listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Selain harga, keterjangkauan infrastruktur kendaraan listrik jadi satu pertimbangan masyarakat sebelum membeli motor listrik.
Sayangnya belum semua baterai swap maupun stasiun pengisian daya motor listrik terstandar atau bisa digunakan berbagai jenis model.
Beberapa hanya bisa dipakai oleh model tertentu yang disiapkan oleh manufaktur kendaraan listrik tersebut.
Hal ini menjadi kendala baru buat konsumen Tanah Air. Karena akan sangat merepotkan apabila swap station dan stasiun pengisian daya ada dalam jumlah terbatas.
Padahal motor listrik mulai banyak digunakan oleh ojek online yang tentu perlu mengisi daya atau swap baterai dalam jangka waktu tertentu.
“Ini di Indonesia kenyataannya, 52 brand semua berbeda-beda baterainya. Ukuran juga berbeda,” kata Prov. Dr. rer. nat. Evvy Kartini, Founder National Battery Research Institute di Jakarta belum lama ini.
Menurut Prof. Evvy, dengan adanya standardisasi baterai pemilik kendaraan bisa leluasa melakukan pengecasan maupun swap baterai di stasiun disediakan.
Perluasan jaringan swap dan stasiun pengisian juga disebut akan lebih mudah, cepat menjangkau berbagai daerah jika ada standar ditetapkan.
“Kalau itu terjadi saya yakin orang pasti berpindah ke (kendaraan berbasis) baterai,” ucap Prof. Evvy.
Pada mobil listrik, ekosistemnya sudah mulai berkembang. Sementara di sektor motor listrik khususnya yang menggunakan sistem swap, infrastrukturnya belum tersebar merata.
Kemudian diharapkan manufaktur bisa bantu sediakan stasiun pengisian daya lintas merek. Pengguna motor listrik brand lain cukup membayar uang administrasi tambahan.
“Sama (seperti ATM), Kartu Mandiri, masuk ke BRI bayar Rp 6.500. Dibuat sederhana saja, jadi investasinya tidak terlalu banyak,” tegas Prof. Evvy.
Dalam kesempatan berbeda beberapa waktu lalu, Kemenperin (Kementerian Perindustrian) telah mengungkapkan niat untuk mencanangkan aturan standardisasi baterai motor listrik.
“Dengan ada standarisasi baterai listrik kami berharap ada banyak investor yang mau berinvestasi. Kemudian dari sisi konsumennya lebih mudah melakukan swap atau shifting,” ungkap Febri Hendri Antoni Arif, Juru Bicara Kemenperin.
Tak hanya memudahkan konsumen, standardisasi baterai diklaim bisa mendorong pelaku industri baterai dalam negeri semakin berkembang.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 November 2025, 15:00 WIB
08 November 2025, 10:30 WIB
06 November 2025, 15:00 WIB
05 November 2025, 18:00 WIB
05 November 2025, 07:30 WIB
Terkini
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta