Bocoran Spesifikasi BYD Sealion 05 EV, Calon Rival Neta X di RI
03 Juli 2025, 15:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Keamanan baterai EV (Electric Vehicle) atau kendaraan listrik, baik motor ataupun mobil jadi satu hal krusial yang patut diperhatikan produsen.
Sebab kecelakaan melibatkan baterai EV kerap berdampak fatal. Perlu diingat, api dari sumber penampung daya tersebut nyaris mustahil dipadamkan.
Sehingga seharusnya, keamanan baterai perlu jadi perhatian semua pihak baik pembuat kebijakan maupun produsen.
Sayangnya, masih ada manufaktur disebut enggan melakukan pengujian komprehensif di laboratorium khusus. Dalam hal ini kendaraan roda dua.
“Saya tidak bisa sebut (nama) produk. Tetapi terus terang APM (Agen Pemegang Merek) penjual motor mostly bilang, kan tidak wajib (uji keamanan baterai EV),” kata Prov. Dr. rer. nat. Evvy Kartini, Founder National Battery Research Institute di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dia melanjutkan, dahulu salah satu alasannya adalah tidak ada laboratorium pengujian baterai yang dapat digunakan.
Pihaknya menyebut seiring berjalannya waktu, laboratorium dimaksud akhirnya dibangun untuk mengakomodir kebutuhan pengujian baterai khusus motor listrik.
“Tetapi ketika kita endorse, mereka untuk mengetes alasannya mahal dan lain-lain. Kalau kita bicara nyawa, tidak ada mahal,” tegas Prof. Evvy.
Dia juga menyorot pada motor listrik dengan baterai-baterai dari Cina tidak dapat menyuguhkan performa seperti seharusnya.
“Misal kapasitas seharusnya 20 Ah, tetapi ternyata hanya 11 persen. Tetapi orang tidak tahu itu,” kata Prof. Evvy.
Di masa mendatang dia berharap pemerintah bisa lebih tegas dalam menegakkan regulasi terkait keamanan baterai motor listrik.
Sehingga dapat mencegah potensi terjadinya kecelakaan fatal, mengingat mulai banyak pengguna motor listrik merupakan pengemudi ojek online dengan mobilitas tinggi.
“Safety ini juga menjadi hal yang sangat saya perjuangkan, kalau di Jerman jika bicara safety (artinya) tidak ada yang terluka. Mungkin di Indonesia belum sampai ke sana,” ungkap dia.
Pihaknya juga terbuka terhadap kerja sama dengan merek-merek motor listrik terkait apabila ingin melakukan pengujian terhadap baterai EV mereka.
“Ini adalah concern saya untuk menjaga pengguna. Dan kebanyakkan pengguna itu kan ojol,” tegas dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Juli 2025, 15:00 WIB
03 Juli 2025, 12:00 WIB
02 Juli 2025, 22:00 WIB
02 Juli 2025, 17:00 WIB
02 Juli 2025, 13:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025
03 Juli 2025, 14:00 WIB
Karoseri Laksana mengirimkan satu bus ke Sri Lanka untuk digunakan kegiatan pariwisata serta antarkota
03 Juli 2025, 13:00 WIB
Suzuki Fronx punya modal untuk disukai konsumen Indonesia lewat proporsi eksterior dan desain, kenyamanan juga mesin yang hemat
03 Juli 2025, 12:00 WIB
Diler motor Honda di Kota Bandung menawarkan CUV e: dengan harga yang menarik dan berlaku selama Juli 2025
03 Juli 2025, 11:08 WIB
Petronas Sepang International Circuit bakal dukung penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 dengan mengirim tenaga ahli
03 Juli 2025, 09:00 WIB
KatadataOTO merangkum daftar lengkap harga mobil listrik Juli 2025 yang berstatus on the road Jakarta
03 Juli 2025, 08:00 WIB
Pengusaha audio kendaraan roda empat merasakan dampak dari lesunya penjualan mobil baru yang ada di Indonesia