Honda Bersiap Hadapi Dampak Opsen ke Penjualan Motor Tahun Ini
20 Agustus 2025, 15:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Keamanan baterai EV (Electric Vehicle) atau kendaraan listrik, baik motor ataupun mobil jadi satu hal krusial yang patut diperhatikan produsen.
Sebab kecelakaan melibatkan baterai EV kerap berdampak fatal. Perlu diingat, api dari sumber penampung daya tersebut nyaris mustahil dipadamkan.
Sehingga seharusnya, keamanan baterai perlu jadi perhatian semua pihak baik pembuat kebijakan maupun produsen.
Sayangnya, masih ada manufaktur disebut enggan melakukan pengujian komprehensif di laboratorium khusus. Dalam hal ini kendaraan roda dua.
“Saya tidak bisa sebut (nama) produk. Tetapi terus terang APM (Agen Pemegang Merek) penjual motor mostly bilang, kan tidak wajib (uji keamanan baterai EV),” kata Prov. Dr. rer. nat. Evvy Kartini, Founder National Battery Research Institute di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dia melanjutkan, dahulu salah satu alasannya adalah tidak ada laboratorium pengujian baterai yang dapat digunakan.
Pihaknya menyebut seiring berjalannya waktu, laboratorium dimaksud akhirnya dibangun untuk mengakomodir kebutuhan pengujian baterai khusus motor listrik.
“Tetapi ketika kita endorse, mereka untuk mengetes alasannya mahal dan lain-lain. Kalau kita bicara nyawa, tidak ada mahal,” tegas Prof. Evvy.
Dia juga menyorot pada motor listrik dengan baterai-baterai dari Cina tidak dapat menyuguhkan performa seperti seharusnya.
“Misal kapasitas seharusnya 20 Ah, tetapi ternyata hanya 11 persen. Tetapi orang tidak tahu itu,” kata Prof. Evvy.
Di masa mendatang dia berharap pemerintah bisa lebih tegas dalam menegakkan regulasi terkait keamanan baterai motor listrik.
Sehingga dapat mencegah potensi terjadinya kecelakaan fatal, mengingat mulai banyak pengguna motor listrik merupakan pengemudi ojek online dengan mobilitas tinggi.
“Safety ini juga menjadi hal yang sangat saya perjuangkan, kalau di Jerman jika bicara safety (artinya) tidak ada yang terluka. Mungkin di Indonesia belum sampai ke sana,” ungkap dia.
Pihaknya juga terbuka terhadap kerja sama dengan merek-merek motor listrik terkait apabila ingin melakukan pengujian terhadap baterai EV mereka.
“Ini adalah concern saya untuk menjaga pengguna. Dan kebanyakkan pengguna itu kan ojol,” tegas dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 Agustus 2025, 15:00 WIB
20 Agustus 2025, 11:00 WIB
20 Agustus 2025, 08:00 WIB
19 Agustus 2025, 19:00 WIB
19 Agustus 2025, 10:00 WIB
Terkini
21 Agustus 2025, 08:00 WIB
Besaran gaji anggota DPR periode 2024-2029 mengalami kenaikan, tunjangan perumahannya bikin rakyat bergetar
21 Agustus 2025, 07:00 WIB
Teknologi ITCS di lampu lalu lintas diklaim telah mengurangi kemacetan di sejumlah persimpangan Jakarta
21 Agustus 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Bandung bisa menjadi salah satu alternatif buat masyarakat yang ingin mengurus dokumen berkendara
21 Agustus 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta jadi layanan alternatif perpanjang SIM, cek persyaratan serta biaya yang perlu disiapkan
21 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta bakal diawasi oleh petugas dan kamera ETLE di berbagai lokasi rawan pelanggaran
20 Agustus 2025, 20:00 WIB
Honda Beat One Piece edisi Sanji diperkenalkan untuk menjadi varian terakhir untuk bisa dimiliki para nakama
20 Agustus 2025, 19:00 WIB
SUV ramah lingkungan BYD Sealion 7 Hybrid bakal dijual dengan harga kompetitif, ini bocoran spesifikasinya
20 Agustus 2025, 18:52 WIB
Honda Step Wgn menyuguhkan berbagai fitur berguna yang tidak hanya sekadar gimmick, cocok untuk keluarga