Viral Rombongan Prabowo Beri Jalan Damkar, Memang Seharusnya
17 Juni 2025, 19:01 WIB
Gibran Rakamubing Raka sempat menyinggung baterai LFP yang sering digembor-gemborkan oleh cawapres Cak Imin
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Debat Cawapres (Calon Wakil Presiden) baru saja usai. Menariknya ada beberapa hal unik yang terjadi dalam kesempatan tersebut.
Seperti saat Gibran Rakabuming Raka menyinggung baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) kerap dilontarkan Anies Baswedan serta Muhaimin Iskandar.
Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut menganggap pasangan nomor urut satu sering menggembor-gemborkan teknologi baterai LFP yang tak membutuhkan nikel dari Indonesia.
Padahal cadangan nikel terbesar dunia ada di Tanah Air. Sehingga bisa menjadi kekuatan Indonesia dalam menyongsong era elektrifikasi.
“Ini kekuatan kita serta bargaining kita, jangan malah bahas LFP itu sama aja promosikan produk China," kata Gibran Rakabuming Raka.
Lantas apa itu LFP? Berikut KatadataOTO rangkum seperti dilansir dari Moto1 pada Senin (22/1).
Penampung daya LFP atau (LiFePO4) merupakan baterai lithium iron phosphate yang sejatinya mirip-mirip dengan jenis lithium-ion.
Namun ada beberapa hal membedakan, yakni pada komposisi baterai LFP mengandalkan fosfat sebagai bahan penyusun katoda dan karbon buat anoda.
Di sisi lain LFP diklaim menawarkan berbagai kelebihan. Seperti kemampuan melepas panas sangat baik dibanding baterai lithium-ion sehingga penyimpanan daya listrik maksimal.
Kemudian siklus pengisian ulang baterai atau charging juga lebih banyak bisa mencapai 10 ribu kali. Dengan begitu masa pakai LFP jadi lama.
Kelebihan baterai LFP selanjutnya adalah tidak mudah terbakar. Sehingga diklaim paling aman secara kimia, dengan ketahanan termal lebih dari 480°C.
Selanjutnya baterai LFP memiliki densitas energi lebih rendah dan murah untuk diproduksi. Jadi cocok diandalkan sebagai penampung daya kendaraan listrik.
Lalu baterai LFP menggunakan teknologi kekinian yang diklaim tak memerlukan perawatan, efisiensi pengisian daya lebih baik serta pengosongan daya lebih baik.
Di Indonesia sendiri ada sejumlah pabrikan mobil listrik yang mengandalkan baterai satu ini. Sebut saja seperti Wuling Motors Indonesia sampai BYD, berikut rangkumannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Juni 2025, 19:01 WIB
07 Mei 2025, 11:22 WIB
04 November 2024, 14:00 WIB
28 Oktober 2024, 17:00 WIB
21 Oktober 2024, 09:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut Jaecoo dengan bergabung bersama Chery mereka tidak gentar buat bersaing dengan pabrikan Jepang
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Penjualan BYD Group di Juni 2025 berhasil lampaui wholesales mobil Indonesia periode Januari sampai Mei 2025
03 Juli 2025, 17:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025