Persaingan Tak Sehat Kerap Sebabkan Kecelakaan Bus di Indonesia
16 September 2025, 12:00 WIB
Ada beberapa tips memilih bus pariwisata untuk kurangi risiko kecelajaan seperti yang terjadi di Ciater
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok masih mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Pasalnya kendaraan tersebut rupanya tidak tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala (BLU-e).
Dilansir dari Antara, bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG telah kadarluarsa sejak 6 Desember 2023. Padahal pemeriksaan seharusnya dilakukan setiap enam bulan sekali guna memastikan kondisi kendaraan terjaga.
“Ini sebenarnya merupakan tugas dari semua pihak termasuk pemerintah. Karena harus pertanyakan juga kenapa ada kendaraan tidak memiliki izin bisa ada di jalan, bagaimana pengawasannya?” ungkap Sony Susmana, Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) pada KatadataOTO (13/05).
Oleh sebab itu masyarakat yang hendak berpergian menanfaatkan bus pariwisata harus berhati-hati. Hal ini untuk mengurangi risiko menggunakan kendaraan tidak layak jalan.
“Pastikan meminta detail data kendaraan sejak awal seperti uji KIR, STNK, Service Record dan sebagainya. Bila perlu cek fisik dengan memanfaatkan jasa teknisi agar pemeriksaan lebih teliti,” ungkapnya.
Kemudian ia juga menyarankan penyewa kendaraan agar tidak ragu memeriksa SIM dan sertifikasi pelatihan yang dimiliki oleh pengemudi. Sony pun mengingatkan untuk meminta perjanjial dengan pihak penyedia jasa transportasi agar terhindar dari risiko berbahaya.
“Kadang kita juga dikasih pilihan kurang menyenangkan seperti unit yang datang tidak sesuai dengan permintaan. Kemudian pengemudinya pun sering berganti-ganti padahal uang muka sudah diberikan,” tambahnya.
Namun dirinya meminta masyarakat tetap tegas terhadap bus yang digunakan agar keselamatan terjaga.
“Jangan ragu juga untuk menggunakan jasa perusahaan transportasi bereputasi baik meski harganya lebih mahal. Tetapi tetap saja pelanggan harus melakukan pemeriksaan,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan hingga menyebabkan 11 orang meninggal dunia. Kejadian tersebut terjadi di jalan Raya Kp. Palasari Ds. Palasari, Ciater, Subang pukul 18.45 WIB.
Berdasarkan penyelidikan, kecelakaan ini disebabkan kendaraan mengalami rem blong. Bus pun sempat menabrak mobil dan sepeda motor hingga baru bisa berhenti setelah menghantam tiang di bahu jalan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 September 2025, 12:00 WIB
15 Agustus 2025, 17:00 WIB
26 Desember 2024, 15:00 WIB
24 Desember 2024, 11:00 WIB
23 Desember 2024, 19:34 WIB
Terkini
01 Oktober 2025, 15:00 WIB
Harga BBM Shell, BP AKR sampai Vivo mengalami kenaikan di Oktober 2025 meski stok masih sulit didapatkan
01 Oktober 2025, 14:03 WIB
Beli mobil baru di GIIAS Bandung 2025 bisa mendapatkan potongan harga untuk mengundang minat konsumen
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
Mobil listrik Toyota bZ3X punya varian berkonfigurasi setir kanan, hadir perdana di Hong Kong dan Makau
01 Oktober 2025, 12:00 WIB
Tiket MotoGP Mandalika 2025 diklaim mulai menipis menjelang penyelenggaraan balapan kelas dunia tersebut
01 Oktober 2025, 11:00 WIB
Rangkaian program pembelian dan peluncuran produk baru, IMOS 2025 berhasil pikat ratusan ribu pengunjung
01 Oktober 2025, 10:00 WIB
Tim Pertamina Enduro VR46 bakal kembali menggunakan tampilan berbeda saat menjalani MotoGP Mandalika 2025
01 Oktober 2025, 09:00 WIB
Sejumlah harga BBM dari Pertamina mengalami kenaikan di Oktober 2025, namun untuk Pertamax hingga Turbo Tetap
01 Oktober 2025, 08:30 WIB
Alex Marquez mengaku kagum dengan besarnya penggelar MotoGP di Indonesia dibandingkan negara lainnya