Jorge Martin Terancam Tidak Bisa Tampil di MotoGP Mandalika 2025
28 September 2025, 19:00 WIB
Agar terhindar dari kecelakaan bus seperti di Tol Cipularang, pengemudi disarankan untuk istirahat yang optimal
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kecelakaan bus kembali terulang jelang 2024 tutup buku. Kali ini terjadi di Tol Cipularang KM 80 pada Kamis (26/12) pukul 02.15 WIB.
Mengutip keterangan resmi Jasamarga Metropolitan Tollroad, insiden itu melibatkan satu buah bus yang mengangkut rombongan jamaah ziarah asal Tangerang.
Mereka melaju dari Bandung, Jawa Barat setelah berziarah di daerah Pamijahan, Tasikmalaya. Setibanya di KM 80 bus menabrak bagian belakang truk pengangkut kerikil.
“Akibatnya terdapat dua korban meninggal dunia di lokasi kejadian (akibat terhimpit badan bus),” tulis Jasamaraga Metropolitan Tollroad.
Sayang tidak disebutkan secara rinci identitas dari para korban meninggal. Namun seluruh jenazah sudah dievakuasi ke RS Abdul Radjak Purwakarta.
“Berdasarkan keterangan petugas di lapangan, diduga pengemudi bus dalam kondisi mengantuk. Sehingga kurang antisipasi kendaraan di depan dan menyebabkan terjadi tabrak belakang,” lanjut mereka.
Jasa Marga lantas menjelaskan bahwa seluruh kendaraan maupun penumpang yang terluka sudah dievakuasi. Mereka pun menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
Di sisi lain Jasa Marga kembali mengimbau kepada para pengguna jalan, baik kendaraan pribadi maupun angkutan penumpang untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan.
Apalagi buat Anda yang berniat mengemudi jarak jauh, jangan sampai kelelahan atau mengantuk. Sebab bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan fatal.
Sementara itu kecelakaan bus di Tol Cipularang membuat sebagian pihak memberikan pendapat. Seperti dilontarkan oleh Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
“Mendekati libur panjang pada Nataru (Natal dan Tahun baru) mobilitas kendaraan cukup padat. Banyak pengemudi yang menuju luar kota serta kadang durasi istirahat sangat kurang lalu menimbulkan kantuk,” kata Sony saat dihubungi KatadataOTO.
Sony mengungkapkan bahwa mengantuk sangat berbahaya sekali. Membuat kinerja sensor motorik menurun, kehilangan fokus sampai berujung pada kecelakaan.
Oleh sebab itu Sony menyarankan kepada masyarakat agar tidak menunda istirahat selama perjalanan. Terutama ketika tubuh sudah memberikan sinyal kelelahan.
“Banyak sekali pengemudi terutama kendaraan angkutan yang merekayasa kantuk dengan seribu cara. Tetapi tidak paham kalau kondisi itu tetap melekat,” lanjut dia.
Terkhusus sopir para rombongan ziarah dengan jarak cukup jauh, diimbau buat beristirahat setiap tiga jam sekali. Sehingga dapat mengurangi kelelahan sampai mengantuk.
“Jangan cuma masuk rest area terus ngopi-ngopi, tetapi pastikan istirahatnya optimal,” Sony menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 September 2025, 19:00 WIB
28 September 2025, 09:00 WIB
26 September 2025, 07:00 WIB
25 September 2025, 07:57 WIB
24 September 2025, 08:00 WIB
Terkini
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
Mobil listrik Toyota bZ3X punya varian berkonfigurasi setir kanan, hadir perdana di Hong Kong dan Makau
01 Oktober 2025, 12:00 WIB
Tiket MotoGP Mandalika 2025 diklaim mulai menipis menjelang penyelenggaraan balapan kelas dunia tersebut
01 Oktober 2025, 11:00 WIB
Rangkaian program pembelian dan peluncuran produk baru, IMOS 2025 berhasil pikat ratusan ribu pengunjung
01 Oktober 2025, 10:00 WIB
Tim Pertamina Enduro VR46 bakal kembali menggunakan tampilan berbeda saat menjalani MotoGP Mandalika 2025
01 Oktober 2025, 09:00 WIB
Sejumlah harga BBM dari Pertamina mengalami kenaikan di Oktober 2025, namun untuk Pertamax hingga Turbo Tetap
01 Oktober 2025, 08:30 WIB
Alex Marquez mengaku kagum dengan besarnya penggelar MotoGP di Indonesia dibandingkan negara lainnya
01 Oktober 2025, 08:00 WIB
GIIAS Bandung 2025 menawarkan pengalaman otomotif mulai teknologi hingga pengalaman berkendara unit terbaru
01 Oktober 2025, 07:15 WIB
Alex merasa beruntung mempunyai Marc Marquez sebagai juara dunia MotoGP 7 kali karena bisa belajar dan bertarung di lintasan