Manuver Berbahaya Dua Bus Damri di Jalan Tol, Sopir Diberi Sanksi
29 Desember 2025, 13:00 WIB
Agar terhindar dari kecelakaan bus seperti di Tol Cipularang, pengemudi disarankan untuk istirahat yang optimal
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kecelakaan bus kembali terulang jelang 2024 tutup buku. Kali ini terjadi di Tol Cipularang KM 80 pada Kamis (26/12) pukul 02.15 WIB.
Mengutip keterangan resmi Jasamarga Metropolitan Tollroad, insiden itu melibatkan satu buah bus yang mengangkut rombongan jamaah ziarah asal Tangerang.
Mereka melaju dari Bandung, Jawa Barat setelah berziarah di daerah Pamijahan, Tasikmalaya. Setibanya di KM 80 bus menabrak bagian belakang truk pengangkut kerikil.
“Akibatnya terdapat dua korban meninggal dunia di lokasi kejadian (akibat terhimpit badan bus),” tulis Jasamaraga Metropolitan Tollroad.
Sayang tidak disebutkan secara rinci identitas dari para korban meninggal. Namun seluruh jenazah sudah dievakuasi ke RS Abdul Radjak Purwakarta.
“Berdasarkan keterangan petugas di lapangan, diduga pengemudi bus dalam kondisi mengantuk. Sehingga kurang antisipasi kendaraan di depan dan menyebabkan terjadi tabrak belakang,” lanjut mereka.
Jasa Marga lantas menjelaskan bahwa seluruh kendaraan maupun penumpang yang terluka sudah dievakuasi. Mereka pun menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
Di sisi lain Jasa Marga kembali mengimbau kepada para pengguna jalan, baik kendaraan pribadi maupun angkutan penumpang untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan.
Apalagi buat Anda yang berniat mengemudi jarak jauh, jangan sampai kelelahan atau mengantuk. Sebab bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan fatal.
Sementara itu kecelakaan bus di Tol Cipularang membuat sebagian pihak memberikan pendapat. Seperti dilontarkan oleh Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
“Mendekati libur panjang pada Nataru (Natal dan Tahun baru) mobilitas kendaraan cukup padat. Banyak pengemudi yang menuju luar kota serta kadang durasi istirahat sangat kurang lalu menimbulkan kantuk,” kata Sony saat dihubungi KatadataOTO.
Sony mengungkapkan bahwa mengantuk sangat berbahaya sekali. Membuat kinerja sensor motorik menurun, kehilangan fokus sampai berujung pada kecelakaan.
Oleh sebab itu Sony menyarankan kepada masyarakat agar tidak menunda istirahat selama perjalanan. Terutama ketika tubuh sudah memberikan sinyal kelelahan.
“Banyak sekali pengemudi terutama kendaraan angkutan yang merekayasa kantuk dengan seribu cara. Tetapi tidak paham kalau kondisi itu tetap melekat,” lanjut dia.
Terkhusus sopir para rombongan ziarah dengan jarak cukup jauh, diimbau buat beristirahat setiap tiga jam sekali. Sehingga dapat mengurangi kelelahan sampai mengantuk.
“Jangan cuma masuk rest area terus ngopi-ngopi, tetapi pastikan istirahatnya optimal,” Sony menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Desember 2025, 13:00 WIB
26 Desember 2025, 07:00 WIB
21 Desember 2025, 07:00 WIB
29 November 2025, 09:00 WIB
17 November 2025, 08:00 WIB
Terkini
31 Desember 2025, 13:00 WIB
BYD Atto 1 baru debut jelang akhir 2025 namun catatkan wholesales mobil baru tertinggi yakni 17 ribu unit
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Aismoli menuturkan kalau pasar motor listrik tetap menunjukan pertumbuhan secara bertahap dan moderat
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan menempatkan beberapa panggung dalam menyambut perayaan malam tahun baru 2026
31 Desember 2025, 11:00 WIB
Kinerja pasar motor baru di Indonesia pada 2025 terbilang cukup stabil meski banyak rintangan menghadang
31 Desember 2025, 10:00 WIB
Pemerintah dinilai perlu lebih mempertegas aturan soal TKDN EV penerima insentif mobil listrik impor
31 Desember 2025, 09:00 WIB
Dinas Perhubungan telah menyiapkan kantong parkir Car Free Night untuk memudahkan masyarakat yang bawa kendaraan
31 Desember 2025, 08:00 WIB
Dinas Perhubungan bakal rekayasa lalu lintas di TMII dan Ragunan untuk hindari kepadatan di malam tahun baru
31 Desember 2025, 07:00 WIB
Koleksi motor mantan atlet dan buron FBI jadi perhatian, banyak unit bersejarah dari Moto2 sampai MotoGP