Insentif Tak Jelas, Industri Motor Listrik Bakal Dihantui PHK
15 September 2025, 16:00 WIB
Menperin mengatakan pemerintah tengah membahas skema subsidi mobil listrik yang akan diberikan nantinya kepada masyarakat
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Pemerintah terus menyusun rencana insentif akan diberikan kepada pembeli mobil listrik. Namun kabarnya anggaran untuk program tersebut belum dimasukan ke dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional) 2023.
Kendati demikian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menperin (Menteri Perindustrian) mengatakan pemerintah tengah membahas skema subsidi yang akan diberikan nantinya.
“Memang kebijakan fiskalnya belum ada tetapi kan kebijakan-kebijakan lainnya bisa kita ambil. Di anggaran 2023 memang belum ada,” ujar Agus seperti dikutip dari Katadata Selasa (20/12).
Lebih lanjut dia belum mau memberikan tanggapan apakah subsidi mobil listrik akan membebani APBN atau tidak. Menurutnya mereka berencana meminta izin kepada DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) terkait isu tersebut.
Sebelumnya Agus mengungkapkan pemerintah akan memberikan stimulus untuk setiap pembelian mobil listrik sebesar Rp80 juta. Kemudian juga kendaraan roda empat berbasis hybrid Rp50 juta.
Sedangkan motor listrik Rp8 juta dan motor konversi Rp5 juta. Meski belum diketuk palu Agus optimistis besarannya sejumlah itu.
Ia menjelaskan kompensasi akan diberikan kepada masyarakat yang membeli kendaraan elektrik khusus diproduksi di Indonesia. Kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan kajian perbandingan dari negara lain memiliki kemajuan dalam bidang ini.
“Contoh negara Eropa mereka lebih maju karena pemerintah berikan insentif. Kalau kita lihat China juga Thailand melakukan hal sama," tuturnya.
Di sisi lain Agus menerangkan bahwa pemberian insentif berdasarkan kajian serta perbandingan dari negara lain memiliki kemajuan dalam industri kendaraan listrik. Salah satunya adalah guna mempercepat investasi industri kendaraan setrum di Indonesia.
Selanjutnya guna memanfaatkan cadangan nikel Tanah Air. Seperti diketahui Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan salah satu komponen kendaraan listrik terbesar di dunia.
Terbaru Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengungkapkan langkah tersebut ditargetkan akan dimulai pada 2023. Bahkan ia menegaskan agar jumlah subsidi lebih besar dari ditargetkan.
“Berapa banyak subsidi itu kita gak boleh kalah atau gak boleh juga beda jauh dengan negara-negara lain karena akan merugikan kita. Targetnya, ya kita harus tahun depan,” ungkap Luhut.
Sebagai informasi pada November 2022 volume penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di pasar domestik mencapai 1.965 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 September 2025, 16:00 WIB
25 Agustus 2025, 09:00 WIB
20 Agustus 2025, 08:00 WIB
22 Juli 2025, 15:31 WIB
21 Juli 2025, 07:00 WIB
Terkini
27 November 2025, 22:00 WIB
iCar V23 akhirnya resmi diluncurkan di Malaysia, calon pembeli berkesempatan mendapat banyak keuntungan
27 November 2025, 21:00 WIB
Chery akui ada keluhan terkait ketersediaan suku cadang dan akan segera lakukan evaluasi buat memperbaikinya
27 November 2025, 20:43 WIB
MMKSI menampilkan beragam ide modifikasi untuk Mitsubishi Pajero Sport, Xpander sampai Xforce di GJAW 2025
27 November 2025, 20:00 WIB
Ajang Daihatsu Indonesia Masters 2026 siap digelar tahun depan dan bakal seru karena diikuti banyak negara
27 November 2025, 19:40 WIB
Jetour T2 menjadi harapan terbesar manufaktur asal Cina untuk bisa meningkatkan penjualan di Tanah Air
27 November 2025, 18:00 WIB
GJAW 2025 menjadi ajang promosi puluhan manufaktur kendaraan untuk meningkatkan jumlah penjualan tahun ini
27 November 2025, 17:00 WIB
SIS memastikan Suzuki eVitara akan diluncurkan pada awal 2026, bertepatan dengan pameran otomotif IIMS
27 November 2025, 16:27 WIB
Mitsubishi Xforce cocok diandalkan untuk para keluarga modern berkat berbagai keunggulan yang dimiliki