Cina Perketat Ekspor Kendaraan Listrik Mulai Tahun Depan
30 September 2025, 17:30 WIB
Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia dinilai masih rendah sehingga pemerintah gencarkan program mobil listrik
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia terbilang masih rendah. Padahal menurut Yan Siarang Tandiele, Sekretaris Ditjen industri Logam Mesin Alat Transportasi Kemenperin segmen otomotif merupakan industri unggulan.
Tak hanya itu, Indonesia sudah masuk ke jajaran negara yang memproduksi 1 juta mobil setiap tahunnya. Oleh karena itu pemerintah pun terus mendukung pengembangan kendaraan listrik dan mempromosikannya.
“Jumlah penduduk sebanyak 270 juta merupakan suatu pasar yang sangat besar. Kalau kita lihat dari kepemilikan mobil saat ini baru sekitar 90 per 1000 orang, artinya masih bisa ditingkatkan seiring dengan meningkatnya perkapita masyarakat,” ungkap Yan (29/05).
Rasio tersebut diklaim masih sangat kecil bila dibandingkan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara. Singapura misalnya, perbandingannya sudah 210 : 1000, Malaysia 500 : 1000 dan Brunei Darussalam 800 : 1000.
“Ini artinya ada peluang yang harus dimanfaatkan. Bayangkan kalau pasar diisi oleh negara lain tentunya akan disayangkan karena industri otomotif sangat penting,” ucapnya.
Ia pun menambahkan bahwa pemerintah lebih fokus untuk mempromosikan kendaraan listrik ketimbang konvensional karena Indonesia bagian dari komunitas internasional yang berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Yang harus dilakukan adalah melakukan transformasi di bidang transportasi karena merupakan salah satu sektor penghasil emisi,” sebutnya.
Selain itu kebutuhan melakukan transisi energi turut menjadi alasan kendaraan listrik sebagai bagian dari solusi. Terlebih Indonesia dikenal memiliki sumber daya alam melimpah sehingga bisa menciptakan ekosistem yang mampu mendukung kemajuan industri.
“Jawabannya itu adalah kendaraan bermotor bertenaga listrik ini,” pungkas Yan.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah telah memberi kemudahan dengan memberikan insentif untuk kendaraan listrik di Indonesia. Berkat ini maka PPN yang sebelumnya dikenakan sebesar 11 persen menjadi hanya 1 persen.
Insentif tersebut pun berhasil membuat harga jual menjadi lebih ringan dibanding sebelumnya. Tak mengherankan bila penjualannya berhasil mengalami peningkatan dibanding sebelumnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga terus mengundang para produsen kendaraan listrik untuk berinvestasi di Tanah Air. Diharapkan dengan ini Indonesia tidak hanya menjadi pasar melainkan pemain utama di dunia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 September 2025, 17:30 WIB
12 September 2025, 07:00 WIB
26 Agustus 2025, 16:00 WIB
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
07 Agustus 2025, 08:02 WIB
Terkini
09 Oktober 2025, 11:00 WIB
EMLI menggelar program apresiasi konsumen untuk bisa mendekatkan diri dengan para pelanggan setianya
09 Oktober 2025, 10:00 WIB
Mazda buka peluang kehadiran mobil listrik, gantikan produk yang disuntik mati seperti Mazda 6 Sedan
09 Oktober 2025, 09:00 WIB
MPV bertenaga listrik Aletra L8 EV disebut menuai respons positif, sudah diantar ke ratusan konsumen
09 Oktober 2025, 08:00 WIB
Vespa LX 125 resmi dihentikan produksinya di Indonesia dan digantikan dengan versi baru bermesin lebih besar
09 Oktober 2025, 07:00 WIB
Kemacetan lalu lintas di TB Simatupang mulai menurun setelah galian di cepan Cibis Park rampung dikerjakan
09 Oktober 2025, 06:00 WIB
Kepolisian bakal mengawasi langsung jalannya pembatasan ganjil genap Jakarta yang berlangsung hari ini
09 Oktober 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta kembali tersedia di lima tempat, berikut biaya dan daftar persyaratan lengkapnya
09 Oktober 2025, 06:00 WIB
Untuk mengurus dokumen berkendara, masyarakat bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung hari ini