SPKLU Tersebar, Pasar Mobil Listrik di Sumatera Utara Mulai Tumbuh
20 November 2025, 08:00 WIB
Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia dinilai masih rendah sehingga pemerintah gencarkan program mobil listrik
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia terbilang masih rendah. Padahal menurut Yan Siarang Tandiele, Sekretaris Ditjen industri Logam Mesin Alat Transportasi Kemenperin segmen otomotif merupakan industri unggulan.
Tak hanya itu, Indonesia sudah masuk ke jajaran negara yang memproduksi 1 juta mobil setiap tahunnya. Oleh karena itu pemerintah pun terus mendukung pengembangan kendaraan listrik dan mempromosikannya.
“Jumlah penduduk sebanyak 270 juta merupakan suatu pasar yang sangat besar. Kalau kita lihat dari kepemilikan mobil saat ini baru sekitar 90 per 1000 orang, artinya masih bisa ditingkatkan seiring dengan meningkatnya perkapita masyarakat,” ungkap Yan (29/05).
Rasio tersebut diklaim masih sangat kecil bila dibandingkan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara. Singapura misalnya, perbandingannya sudah 210 : 1000, Malaysia 500 : 1000 dan Brunei Darussalam 800 : 1000.
“Ini artinya ada peluang yang harus dimanfaatkan. Bayangkan kalau pasar diisi oleh negara lain tentunya akan disayangkan karena industri otomotif sangat penting,” ucapnya.
Ia pun menambahkan bahwa pemerintah lebih fokus untuk mempromosikan kendaraan listrik ketimbang konvensional karena Indonesia bagian dari komunitas internasional yang berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Yang harus dilakukan adalah melakukan transformasi di bidang transportasi karena merupakan salah satu sektor penghasil emisi,” sebutnya.
Selain itu kebutuhan melakukan transisi energi turut menjadi alasan kendaraan listrik sebagai bagian dari solusi. Terlebih Indonesia dikenal memiliki sumber daya alam melimpah sehingga bisa menciptakan ekosistem yang mampu mendukung kemajuan industri.
“Jawabannya itu adalah kendaraan bermotor bertenaga listrik ini,” pungkas Yan.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah telah memberi kemudahan dengan memberikan insentif untuk kendaraan listrik di Indonesia. Berkat ini maka PPN yang sebelumnya dikenakan sebesar 11 persen menjadi hanya 1 persen.
Insentif tersebut pun berhasil membuat harga jual menjadi lebih ringan dibanding sebelumnya. Tak mengherankan bila penjualannya berhasil mengalami peningkatan dibanding sebelumnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga terus mengundang para produsen kendaraan listrik untuk berinvestasi di Tanah Air. Diharapkan dengan ini Indonesia tidak hanya menjadi pasar melainkan pemain utama di dunia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 November 2025, 08:00 WIB
05 November 2025, 07:00 WIB
30 September 2025, 17:30 WIB
12 September 2025, 07:00 WIB
26 Agustus 2025, 16:00 WIB
Terkini
22 November 2025, 17:34 WIB
Toyota Veloz Hybrid EV meluncur di GJAW 2025 dengan berbagai keunggulan yang menggoda para pengunjung
22 November 2025, 16:47 WIB
Chery dikabarkan tengah bernegosiasi dengan pihak pabrik Handal untuk menambah investasi di Indonesia
22 November 2025, 11:00 WIB
Toyota Urban Cruiser hadir di Indonesia dengan harga Rp 759 juta dan masih diimpor secara utuh dari India
22 November 2025, 10:00 WIB
BYD kembali berpartisipasi di GJAW 2025 untuk menuai kesuksesan dengan menampilkan mobil listrik unggulan
22 November 2025, 09:00 WIB
Ford Everest Titanium 25th Anniversary Edition resmi meluncur di GJAW 2025 dengan jumlah yang terbatas
22 November 2025, 08:00 WIB
Daihatsu Rocky Hybrid diserahkan kepada tiga konsumen pertama yang melakukan pemesanan di GIIAS 2025
22 November 2025, 07:00 WIB
Mobil konsep VinFast VF Wild dan EV Limo Green hadir untuk pertama kalinya di Indonesia melalui GJAW 2025
21 November 2025, 21:43 WIB
Mitsubishi New Pajero Sport memiliki sejumlah kualitas yang membuatnya patut jadi pertimbangan kaum hawa