Prabowo Ungkap 3 Tahun Lagi RI Bakal Punya Mobil Buatan Lokal
21 Oktober 2025, 07:00 WIB
Prabowo meminta kepada jajarannya untuk melonggarkan aturan TKDN demi menjaga daya saing industri dalam negeri
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Tarif impor Amerika Serikat terhadap sejumlah negara mulai berlaku hari ini, Rabu (09/04). Kebijakan tersebut diprediksi membawa sejumlah dampak buruk.
Berangkat dari hal itu, Presiden Prabowo Subianto mencari cara untuk mengantisipasi efek negatif aturan baru Donald Trump.
Satu di antaranya dengan menginstruksikan para menteri untuk membuat aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih fleksibel.
“Kita harus realistis, TKDN dipaksakan akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju TKDN fleksibel saja,” ungkap Prabowo Subianto di laman resmi Sekretariat Presiden.
Lebih jauh orang nomor satu di Indonesia itu menilai kalau peraturan TKDN yang sekarang berlaku terkesan terlalu dipaksakan.
Sehingga pada akhirnya investor tidak melirik Indonesia. Kemudian cenderung tertarik menanamkan uang mereka di negara lain.
Oleh sebab itu Prabowo Subianto meminta implementasi TKDN ini agar bisa diubah mekanismenya. Misal dengan kemungkinan pemberian insentif.
“Tolong ya para pembantu saya, para menteri saya sudah lah realistis. TKDN dibikin yang realistis saja,” lanjut dia.
Sementara terkait kekhawatiran pengembangan produk di dalam negeri, menurut ia hal itu masih bisa dilakukan dengan cara lain.
Seperti contoh dengan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), terkhusus pada sisi pendidikan termasuk ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Di sisi lain Prabowo juga berniat melakukan deregulasi atau penghapusan kebijakan yang dirasa tidak lagi efektif pada pengembangan ekonomi serta kesejahteraan rakjat.
“Memang saya berniat memangkas sistem perizinan berbelit-belit, terlalu banyak. Ini sudah menjadi misi kita, harus dilaksanakan,” Prabowo menegaskan.
Sebagai informasi, sebelumnya Aismoli (Asosiasi Motor Listrik Indonesia) meminta pemerintah untuk lebih mengetatkan aturan TKDN.
“Hal itu untuk melindungi produsen lokal dari kemungkinan gempuran barang-barang impor yang masuk ke Indonesia,” ucap Budi Setiyadi, Ketua umum Aismoli melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Budi menyampaikan kalau pemerintah harus melindungi produk-produk buatan Tanah Air. Kemudian mencegah dominasi motor listrik impor.
“Tidak hanya dari sisi kebijakan, pengawasan pemerintah dalam memastikan aturan TKDN sudah dijalankan secara tepat oleh industri juga perlu diperkuat,” tutur Budi.
Ketua Aismoli itu menyampaikan bahwa, besar kemungkinan negara-negara lain seperti China akan mencari pasar alternatif selain Amerika Serikat.
“Indonesia dengan populasi besar serta daya beli yang kuat, dianggap sebagai negara menarik,” Budi menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Oktober 2025, 07:00 WIB
03 Oktober 2025, 08:00 WIB
25 September 2025, 18:42 WIB
17 September 2025, 19:00 WIB
15 September 2025, 16:00 WIB
Terkini
22 Oktober 2025, 14:00 WIB
VinFast mengimpor 15 ribu unit kendaraan sepanjang 2025, tahun depan wajib berstatus CKD atau dirakit lokal
22 Oktober 2025, 13:00 WIB
Menurut akademisi, kendaraan keluaran terkini telah dirancang untuk menenggak bensin campuran etanol atau E10
22 Oktober 2025, 12:00 WIB
Supergiveaway IMX 2025 akhirnya bisa dibawa pulang oleh salah seorang pengunjung baru pertama datang
22 Oktober 2025, 11:00 WIB
Insentif dinilai menjadi salah satu cara yang tepat untuk mendongkrak kembali angka penjualan mobil di RI
22 Oktober 2025, 10:00 WIB
Baru-baru ini beredar render dari Hyundai Santa Fe facelift yang mengalami beberapa ubahan di bagian tampilan
22 Oktober 2025, 09:00 WIB
Di Oktober 2025 harga motor matic 150 cc terpantau tidak mengalami kenaikan seperti beberapa waktu lalu
22 Oktober 2025, 08:00 WIB
Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan ungkap sudah siapkan anggaran beli Pindad Maung tapi terkendala industri
22 Oktober 2025, 07:00 WIB
Masyarakat harus menyiapkan biaya pembuatan dan perpanjangan SIM agar proses dapat berjalan dengan lancar