Maka Motors Dukung Wacana TKDN Dilonggarkan, Tapi Ada Syaratnya
11 April 2025, 18:00 WIB
Prabowo meminta kepada jajarannya untuk melonggarkan aturan TKDN demi menjaga daya saing industri dalam negeri
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Tarif impor Amerika Serikat terhadap sejumlah negara mulai berlaku hari ini, Rabu (09/04). Kebijakan tersebut diprediksi membawa sejumlah dampak buruk.
Berangkat dari hal itu, Presiden Prabowo Subianto mencari cara untuk mengantisipasi efek negatif aturan baru Donald Trump.
Satu di antaranya dengan menginstruksikan para menteri untuk membuat aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih fleksibel.
“Kita harus realistis, TKDN dipaksakan akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju TKDN fleksibel saja,” ungkap Prabowo Subianto di laman resmi Sekretariat Presiden.
Lebih jauh orang nomor satu di Indonesia itu menilai kalau peraturan TKDN yang sekarang berlaku terkesan terlalu dipaksakan.
Sehingga pada akhirnya investor tidak melirik Indonesia. Kemudian cenderung tertarik menanamkan uang mereka di negara lain.
Oleh sebab itu Prabowo Subianto meminta implementasi TKDN ini agar bisa diubah mekanismenya. Misal dengan kemungkinan pemberian insentif.
“Tolong ya para pembantu saya, para menteri saya sudah lah realistis. TKDN dibikin yang realistis saja,” lanjut dia.
Sementara terkait kekhawatiran pengembangan produk di dalam negeri, menurut ia hal itu masih bisa dilakukan dengan cara lain.
Seperti contoh dengan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), terkhusus pada sisi pendidikan termasuk ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Di sisi lain Prabowo juga berniat melakukan deregulasi atau penghapusan kebijakan yang dirasa tidak lagi efektif pada pengembangan ekonomi serta kesejahteraan rakjat.
“Memang saya berniat memangkas sistem perizinan berbelit-belit, terlalu banyak. Ini sudah menjadi misi kita, harus dilaksanakan,” Prabowo menegaskan.
Sebagai informasi, sebelumnya Aismoli (Asosiasi Motor Listrik Indonesia) meminta pemerintah untuk lebih mengetatkan aturan TKDN.
“Hal itu untuk melindungi produsen lokal dari kemungkinan gempuran barang-barang impor yang masuk ke Indonesia,” ucap Budi Setiyadi, Ketua umum Aismoli melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Budi menyampaikan kalau pemerintah harus melindungi produk-produk buatan Tanah Air. Kemudian mencegah dominasi motor listrik impor.
“Tidak hanya dari sisi kebijakan, pengawasan pemerintah dalam memastikan aturan TKDN sudah dijalankan secara tepat oleh industri juga perlu diperkuat,” tutur Budi.
Ketua Aismoli itu menyampaikan bahwa, besar kemungkinan negara-negara lain seperti China akan mencari pasar alternatif selain Amerika Serikat.
“Indonesia dengan populasi besar serta daya beli yang kuat, dianggap sebagai negara menarik,” Budi menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 April 2025, 18:00 WIB
10 April 2025, 09:00 WIB
10 April 2025, 07:00 WIB
08 April 2025, 09:00 WIB
05 April 2025, 16:07 WIB
Terkini
12 April 2025, 16:00 WIB
Ada kenaikan pesat penggunaan mobil listrik selama musim mudik lebaran 2025, angkanya tembus 19 ribu unit
12 April 2025, 15:35 WIB
Ford Everest Sport resmi meluncur di Indonesia dengan beragam daya tarik termasuk harga promo selama masa peluncuran
12 April 2025, 14:00 WIB
Trackday kolaborasi RC Motogarage dan One3 Motoshop digelar di Sirkuit Mandalika pada 15-18 Mei 2025
12 April 2025, 13:33 WIB
KPK mengaku baru saja menyita sepeda motor di rumah Ridwan Kamil atas dugaan kasus korupsi di Bank BJB
12 April 2025, 11:00 WIB
TMMIN kembali serahkan Fortuner ke SMK di Indonesia untuk mendukung peningkatan pendidikan vokasi Tanah Air
12 April 2025, 08:00 WIB
MG siapkan mobil listrik baru bernama Cyber X mengusung desain boxy SUV, bakal debut di Shanghai Auto Show
12 April 2025, 06:05 WIB
Buat Anda pemilik motor wajib melakukan perawatan berkala setelah melakukan perjalanan mudik Lebaran 2025
11 April 2025, 21:00 WIB
BYD jadi merek terlaris di Bangkok International Motor Show 2025 mengalahkan pabrikan Jepang yang biasa menguasai