BAIC Bidik Pasar Vietnam dan Brunei untuk Ekspor BJ40 Plus
10 Mei 2025, 19:28 WIB
Prabowo meminta kepada jajarannya untuk melonggarkan aturan TKDN demi menjaga daya saing industri dalam negeri
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Tarif impor Amerika Serikat terhadap sejumlah negara mulai berlaku hari ini, Rabu (09/04). Kebijakan tersebut diprediksi membawa sejumlah dampak buruk.
Berangkat dari hal itu, Presiden Prabowo Subianto mencari cara untuk mengantisipasi efek negatif aturan baru Donald Trump.
Satu di antaranya dengan menginstruksikan para menteri untuk membuat aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih fleksibel.
“Kita harus realistis, TKDN dipaksakan akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju TKDN fleksibel saja,” ungkap Prabowo Subianto di laman resmi Sekretariat Presiden.
Lebih jauh orang nomor satu di Indonesia itu menilai kalau peraturan TKDN yang sekarang berlaku terkesan terlalu dipaksakan.
Sehingga pada akhirnya investor tidak melirik Indonesia. Kemudian cenderung tertarik menanamkan uang mereka di negara lain.
Oleh sebab itu Prabowo Subianto meminta implementasi TKDN ini agar bisa diubah mekanismenya. Misal dengan kemungkinan pemberian insentif.
“Tolong ya para pembantu saya, para menteri saya sudah lah realistis. TKDN dibikin yang realistis saja,” lanjut dia.
Sementara terkait kekhawatiran pengembangan produk di dalam negeri, menurut ia hal itu masih bisa dilakukan dengan cara lain.
Seperti contoh dengan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), terkhusus pada sisi pendidikan termasuk ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Di sisi lain Prabowo juga berniat melakukan deregulasi atau penghapusan kebijakan yang dirasa tidak lagi efektif pada pengembangan ekonomi serta kesejahteraan rakjat.
“Memang saya berniat memangkas sistem perizinan berbelit-belit, terlalu banyak. Ini sudah menjadi misi kita, harus dilaksanakan,” Prabowo menegaskan.
Sebagai informasi, sebelumnya Aismoli (Asosiasi Motor Listrik Indonesia) meminta pemerintah untuk lebih mengetatkan aturan TKDN.
“Hal itu untuk melindungi produsen lokal dari kemungkinan gempuran barang-barang impor yang masuk ke Indonesia,” ucap Budi Setiyadi, Ketua umum Aismoli melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Budi menyampaikan kalau pemerintah harus melindungi produk-produk buatan Tanah Air. Kemudian mencegah dominasi motor listrik impor.
“Tidak hanya dari sisi kebijakan, pengawasan pemerintah dalam memastikan aturan TKDN sudah dijalankan secara tepat oleh industri juga perlu diperkuat,” tutur Budi.
Ketua Aismoli itu menyampaikan bahwa, besar kemungkinan negara-negara lain seperti China akan mencari pasar alternatif selain Amerika Serikat.
“Indonesia dengan populasi besar serta daya beli yang kuat, dianggap sebagai negara menarik,” Budi menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Mei 2025, 19:28 WIB
09 Mei 2025, 14:00 WIB
08 Mei 2025, 16:00 WIB
07 Mei 2025, 16:00 WIB
07 Mei 2025, 11:22 WIB
Terkini
30 Mei 2025, 13:00 WIB
Penjualan BYD di awal 2025 berhasil mencapai 9.200 unit dan duduk di posisi keenam pabrikan terlaris
30 Mei 2025, 11:00 WIB
Nissan disebut tengah menyiapkan opsi pensiun dini kepada karyawan mereka yang berada di Amerika Serikat
30 Mei 2025, 09:00 WIB
Jorge Martin telah memutuskan kalau dia ingin meninggalkan Aprilia Racing setelah MotoGP 2025 selesai
30 Mei 2025, 08:24 WIB
Harga Suzuki Fronx tetap kompetitif meski memiliki fitur yang lengkap bila dibandingkan dengan mobil sekelasnya
30 Mei 2025, 07:18 WIB
Dijual mulai Rp 200 jutaan dengan sejumlah perbedaan, berikut rangkuman komparasi SUV kompak Rp 200 jutaan
29 Mei 2025, 19:00 WIB
Berbeda dengan Indonesia, Malaysia akan mengandalkan AI dalam mengatasi jalan rusak yang sering ditemui
29 Mei 2025, 17:00 WIB
Tol Padang Sicincin diawasi petugas dengan menggunakan speed gun untuk memastikan tidak ada pelanggar kecepatan
29 Mei 2025, 15:00 WIB
Target penjualan Suzuki Fronx mencapai 2.000 unit per bulan dan varian tertinggi dipercaya jadi tulang punggung