Harga BBM Malaysia Lebih Murah dari Indonesia, Selisih Rp 5.136
22 September 2025, 18:00 WIB
Berbeda dengan Indonesia, Malaysia akan mengandalkan AI dalam mengatasi jalan rusak yang sering ditemui
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Jalan rusak di Indonesia masih sering ditemukan. Bahkan di beberapa wilayah, seperti di jalur antar kota dan provinsi.
Ambil contoh di jalur Pantura (Pantai Utara). Banyak pengendara yang harus menghadapi lubang-lubang besar.
Tentu hal tersebut sangat membahayakan bagi mereka, terutama pengguna sepeda motor yang melintas.
Bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas atau paling parah adalah jatuhnya korban jiwa akibat kondisi jalan rusak.
Akan tetapi tidak ada tindakan lebih jauh dari pemerintah. Biasanya mereka hanya melakukan perbaikan sekadarnya.
Di sisi lain, langkah berbeda justru dilakukan oleh pemerintah Malaysia. Mereka berencana menggunakan AI (Artificial Intelligence) untuk menangani jalan rusak.
“Melalui teknologi pintar seperti drone, sensor dan IoT (Internet of Things), kita bisa mendeteksi jalan rusak secara real time,” ungkap Datuk Seri Alexander Nanta Linggi, Menteri PU (Pekerjaan Umum) Malaysia seperti dikutip dari Bernama pada Sabtu (29/05).
Nanta mengatakan kalau Negeri Jiran tidak mau hanya menjadi pengamat berbagai teknologi terkini.
Namun mereka juga akan menjadi salah satu negara yang menerapkan AI dalam manajemen jalan di sana.
“AI membantu kami menganalisis data untuk mengidentifikasi lokasi yang memerlukan perbaikan segera,” lanjut dia.
Dengan begitu maka diharapkan bisa meminimalisir jumlah jalan rusak di Malaysia. Sebab mereka bisa langsung melakukan perbaikan.
Otomatis tingkat kecelakaan di sana dapat dikurangi. Sehingga memberikan keamanan bagi para pengendara.
“Selain itu (AI) juga dapat memprediksi potensi kerusakan di masa mendatang,” Nanta menuturkan.
Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa ITS (Intelligent Transport System) menjadi bagian peta jalan mereka di 2030.
Ditambah mereka memiliki visi untuk membangun mobilitas nasional yang aman, saling terhubung serta berkelanjutan.
Lalu ITS menjadi persyaratan dasar dalam pembangunan sebuah kota masa depan yang tangguh juga efisien.
“Peta Jalan ITS Malaysia 2030 yang tengah disusun akan menjadi panduan utama kami dalam mengubah lanskap negara ini,” tegas menteri tersebut.
Nanta turut menyampaikan bahwa banyak perkembangan menarik terjadi di Malaysia. Seperti kendaraan otonom, penggunaan kendaraan listrik dalam transportasi umum hingga pengenalan MLFF (Multi-Lane Free Flow).
Terakhir, Malaysia juga berencana membentuk NITMC (National Intelligent Traffic Management Centre).
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
22 September 2025, 18:00 WIB
22 September 2025, 12:00 WIB
26 Agustus 2025, 12:00 WIB
13 Agustus 2025, 11:00 WIB
08 Agustus 2025, 22:30 WIB
Terkini
01 Oktober 2025, 07:15 WIB
Alex merasa beruntung mempunyai Marc Marquez sebagai juara dunia MotoGP 7 kali karena bisa belajar dan bertarung di lintasan
01 Oktober 2025, 07:00 WIB
Logistik tim balap MotoGP Mandalika 2025 sudah tiba di Lombok, NTB untuk menjalani balapan pekan nanti
01 Oktober 2025, 06:00 WIB
Mengawali Oktober 2025 fasilitas SIM keliling Jakarta masih dapat ditemui di lima tempat, simak lokasinya
01 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali digelar untuk memastikan kelancaran arus kendaraan khususnya jelang upacara kenaikan Pancasila
01 Oktober 2025, 06:00 WIB
Untuk melayani para pengendara motor dan mobil, kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung di awal Oktober
30 September 2025, 23:00 WIB
Marc Marquez dalam kepercayaan diri tinggi dalam menyambut gelaran MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
30 September 2025, 22:00 WIB
Bus hidrogen hasil dari pengembangan Isuzu bareng Toyota akan dijadikan sebagai alat transportasi umum
30 September 2025, 21:00 WIB
Motor milik Francesco Bagnaia sempat berasap menjelang akhir MotoGP Jepang 2025, penyebabnya masih misterius