Pabrik Changan Andalkan AI dan 5G Buat Produksi Mobil Listrik
28 Oktober 2025, 08:00 WIB
Berbeda dengan Indonesia, Malaysia akan mengandalkan AI dalam mengatasi jalan rusak yang sering ditemui
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Jalan rusak di Indonesia masih sering ditemukan. Bahkan di beberapa wilayah, seperti di jalur antar kota dan provinsi.
Ambil contoh di jalur Pantura (Pantai Utara). Banyak pengendara yang harus menghadapi lubang-lubang besar.
Tentu hal tersebut sangat membahayakan bagi mereka, terutama pengguna sepeda motor yang melintas.
Bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas atau paling parah adalah jatuhnya korban jiwa akibat kondisi jalan rusak.
Akan tetapi tidak ada tindakan lebih jauh dari pemerintah. Biasanya mereka hanya melakukan perbaikan sekadarnya.
Di sisi lain, langkah berbeda justru dilakukan oleh pemerintah Malaysia. Mereka berencana menggunakan AI (Artificial Intelligence) untuk menangani jalan rusak.
“Melalui teknologi pintar seperti drone, sensor dan IoT (Internet of Things), kita bisa mendeteksi jalan rusak secara real time,” ungkap Datuk Seri Alexander Nanta Linggi, Menteri PU (Pekerjaan Umum) Malaysia seperti dikutip dari Bernama pada Sabtu (29/05).
Nanta mengatakan kalau Negeri Jiran tidak mau hanya menjadi pengamat berbagai teknologi terkini.
Namun mereka juga akan menjadi salah satu negara yang menerapkan AI dalam manajemen jalan di sana.
“AI membantu kami menganalisis data untuk mengidentifikasi lokasi yang memerlukan perbaikan segera,” lanjut dia.
Dengan begitu maka diharapkan bisa meminimalisir jumlah jalan rusak di Malaysia. Sebab mereka bisa langsung melakukan perbaikan.
Otomatis tingkat kecelakaan di sana dapat dikurangi. Sehingga memberikan keamanan bagi para pengendara.
“Selain itu (AI) juga dapat memprediksi potensi kerusakan di masa mendatang,” Nanta menuturkan.
Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa ITS (Intelligent Transport System) menjadi bagian peta jalan mereka di 2030.
Ditambah mereka memiliki visi untuk membangun mobilitas nasional yang aman, saling terhubung serta berkelanjutan.
Lalu ITS menjadi persyaratan dasar dalam pembangunan sebuah kota masa depan yang tangguh juga efisien.
“Peta Jalan ITS Malaysia 2030 yang tengah disusun akan menjadi panduan utama kami dalam mengubah lanskap negara ini,” tegas menteri tersebut.
Nanta turut menyampaikan bahwa banyak perkembangan menarik terjadi di Malaysia. Seperti kendaraan otonom, penggunaan kendaraan listrik dalam transportasi umum hingga pengenalan MLFF (Multi-Lane Free Flow).
Terakhir, Malaysia juga berencana membentuk NITMC (National Intelligent Traffic Management Centre).
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Oktober 2025, 08:00 WIB
22 September 2025, 18:00 WIB
22 September 2025, 12:00 WIB
26 Agustus 2025, 12:00 WIB
13 Agustus 2025, 11:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 07:00 WIB
Kementerian Perhubungan gelar pembatasan lalu lintas di kawasan wisata saat libur Natal dan tahun baru
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru