Wholesales LMPV Juli 2025, BYD M6 Bertahan di 3 Besar
15 Agustus 2025, 15:00 WIB
Dukung program pemerintah, penerapan bahan bakar minyak B40 mulai diproduksi di dua fasilitas milik Pertamina
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – KPI (Kilang Pertamina Internasional) resmi produksi BBM (Bahan Bakar Minyak) B40 guna mendukung program pemerintah menerapkan pemakaian BBM jenis solar dengan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit 40 persen.
Program mandatori B40 diatur di Keputusan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) No. 341.K/EK.01/MEM.E/2024.
Kebijakan tersebut mengatur soal pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel sebagai campuran BBM jenis minyak solar dalam rangka pembiayaan oleh badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit sebesar 40 persen.
Perlu diketahui, B40 adalah campuran bahan bakar nabati berbasis CPO atau sawit yakni FAME (Fatty Acid Methyl Esters) 40 persen dan BBM jenis solar 60 solar.
“Produksi biosolar B40 tentunya juga akan menjadi kontribusi KPI dalam pencapaian Net Zero Emission di 2060 atau lebih cepat, mendukung Sustainable Development Goals menjamin akses energi terjangkau serta pada penerapan ESG,” ungkap Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama KPI dikutip dari keterangan resmi, Selasa (14/1).
Pemerintah sendiri telah menetapkan target nol emisi tercapai di 2060. Kemudian ada rencana peningkatan jadi B40 di 2026.
Ada dua kilang dimanfaatkan yakni Kilang Plaju Sumsel dan Kilang Kasim Papua Barat Daya dengan target produksi masing-masing 119.240 KL dan 15.898 KL setiap bulannya.
Dalam jangka waktu panjang, penggunaan bahan bakar B40 nantinya diklaim dapat menghemat biaya impor sampai Rp 147,5 triliun sehingga menghemat devisa.
Sebelumnya untuk penerapan B35 Indonesia berhasil menghemat sampai Rp 122,98 triliun dengan tidak mengimpor BBM jenis solar.
Disamping itu, pada kesempatan terpisah pihak Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menegaskan bahwa selain persiapan dari manufaktur kendaraan, implementasi bahan bakar tersebut perlu tersebar merata di wilayah Indonesia.
“Makanya kita imbau Pertamina selain penyediaan juga distribusi,” kata Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo di ICE BSD beberapa waktu lalu.
Pihak DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) mengungkapkan hal yang sama. Implementasi B40 perlu diimbangi kesiapan distribusi dan teknologi kendaraan.
“Kendaraan yang tidak kompatibel dapat mengalami kerusakan mesin, harus dicegah sejak dini,” ucap Jalal Abdul Nasir, Anggota Komisi XII DPR RI.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Agustus 2025, 15:00 WIB
14 Agustus 2025, 12:00 WIB
13 Agustus 2025, 11:00 WIB
13 Agustus 2025, 08:00 WIB
12 Agustus 2025, 19:00 WIB
Terkini
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring
16 Agustus 2025, 15:00 WIB
Perang harga dinilai sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya PHK, Hyundai menghindari hal tersebut
16 Agustus 2025, 13:00 WIB
Toyota Kijang Innova diesel bekas lansiran 2024 menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena ada cicilan ringan
16 Agustus 2025, 11:00 WIB
Insentif motor listrik ditargetkan terbit tahun ini menunggu Rakortas, Honda masih tunggu kepastiannya
16 Agustus 2025, 09:00 WIB
Macet horor tengah melanda ruas Jalan TB Simatupang dalam beberapa waktu belakangan karena ada sejumlah galian
16 Agustus 2025, 07:00 WIB
Dinas Perhubungan beri tarif khusus transportasi umum di Ibu Kota menjadi hanya Rp 80 pada 17 hingga 18 Agustus
15 Agustus 2025, 21:00 WIB
Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat Pesta Rakyat menyambut HUT RI ke-80 di Monas
15 Agustus 2025, 20:00 WIB
Bertolak belakang dengan penjualan mobil murah, Hyundai sebut kendaraan premium lebih stabil karena hal ini