Revisi Target Penjualan Mobil Baru Diprediksi di Angka Segini
12 Agustus 2025, 19:00 WIB
Kondisi penjualan mobil baru di Indonesia yang sedang melemah dipercaya dapat segera pulih atau membaik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – 2025 menjadi tahun yang sulit bagi penjualan mobil baru di Indonesia. Sebab banyak tantangan menghambat para pekaku industri otomotif.
Seperti contoh kondisi ekonomi yang belum stabil sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat di Tanah Air dalam memboyong kendaraan.
Meski begitu sejumlah pihak percaya situasi ini tidak akan berlangsung lama. Penjualan mobil baru di dalam negeri diprediksi bakal segera membaik.
“Dengan kondisi sekarang rebound berarti mungkin terjadi mulai 2026, bukan di sisa 2025,” buka Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Josua menjelaskan membaiknya penjualan mobil baru di Indonesia bisa ditentukan dengan beberapa faktor. Seperti suku bunga pembiayaan turun signifikan.
Selanjutnya inflasi tetap rendah dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing stabil. Sehingga harga mobil baru tidak melonjak seperti sekarang.
“Insentif pemerintah misalnya untuk Electric Vehicle (EV) dan mobil hybrid dapat diperluas,” Josua melanjutkan.
Pulihnya penjualan mobil baru di Indonesia juga sangat bergantung pada ekspektasi konsumen. Kemudian ketersediaan lapangan kerja di dalam negeri.
Sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Dengan begitu masyarakat kelas menengah ke atas bisa bertambah.
Jika hal tersebut terjadi maka pasar kendaraan roda empat di Indonesia dipercaya dapat membaik di tahun depan. Dampaknya industri otomotif bisa selamat dari jurang kebangkrutan.
Sebelumnya Josua juga menerangkan jika penjualan mobil baru ingin segera pulih, para manufaktur harus menyediakan berbagai program menarik.
Semisal kombinasi promo seperti subsidi bunga dari mitra perusahaan pembiayaan, penyesuaian harga dan lini produk.
Buat program transaksi pembelian secara kredit, Josua menilai sebaiknya dilakukan lebih agresif di provinsi yang kreditnya sudah pulih.
Kemudian pabrikan bisa mulai memperkenalkan mobil varian hybrid non-premium yang dapat membantu menghemat penggunaan bahan bakar dan menjawab efisiensi biaya kepemilikan.
Sebagai informasi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang tujuh bulan baru ada 453.278 unit tersalurkan dari diler ke konsumen (retail sales).
Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu ada selisih 54.763 kendaraan roda empat. Lalu terjadi penurunan sekitar 10,78 persen.
Sekadar mengingatkan, pada Januari hingga Juli 2024 penjualan mobil baru secara retail menurut data Gaikindo berada di level 508.041 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 Agustus 2025, 19:00 WIB
12 Agustus 2025, 17:00 WIB
12 Agustus 2025, 10:00 WIB
12 Agustus 2025, 09:00 WIB
12 Agustus 2025, 08:00 WIB
Terkini
13 Agustus 2025, 07:00 WIB
Kepolisian lakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Istana untuk mendukung gladi upacara kemerdekaan Indonesia
13 Agustus 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali diterapkan untuk atasi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi
13 Agustus 2025, 06:00 WIB
Perpanjangan SIM A dan C bisa dilakukan dengan mudah di fasilitas SIM keliling Jakarta, simak informasinya
13 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ubertos menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini dan melayani para pengendara
12 Agustus 2025, 22:00 WIB
Mobil listrik Cina mulai diterima konsumen Indonesia, pengamat sorot sejumlah strategi yang diterapkan
12 Agustus 2025, 21:00 WIB
Daihatsu Sigra masih memimpin lima mobil LCGC terlaris di Juli 2025 berkat wholesales sebanyak 2.951 unit
12 Agustus 2025, 20:00 WIB
Toyota recall Alphard, NAV1, Camry, Corolla, Vios dan Yaris lansiran 2001 hingga 2016 karena masalah airbag
12 Agustus 2025, 19:00 WIB
Gaikindo berniat merevisi target penjualan mobil baru di Indonesia pada 2025 karena masih jauh dari harapan