Gaikindo Godok Aturan Baru untuk Tertibkan Peredaran Truk Cina
27 Desember 2025, 11:00 WIB
Kondisi penjualan mobil baru di Indonesia yang sedang melemah dipercaya dapat segera pulih atau membaik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – 2025 menjadi tahun yang sulit bagi penjualan mobil baru di Indonesia. Sebab banyak tantangan menghambat para pekaku industri otomotif.
Seperti contoh kondisi ekonomi yang belum stabil sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat di Tanah Air dalam memboyong kendaraan.
Meski begitu sejumlah pihak percaya situasi ini tidak akan berlangsung lama. Penjualan mobil baru di dalam negeri diprediksi bakal segera membaik.
“Dengan kondisi sekarang rebound berarti mungkin terjadi mulai 2026, bukan di sisa 2025,” buka Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Josua menjelaskan membaiknya penjualan mobil baru di Indonesia bisa ditentukan dengan beberapa faktor. Seperti suku bunga pembiayaan turun signifikan.
Selanjutnya inflasi tetap rendah dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing stabil. Sehingga harga mobil baru tidak melonjak seperti sekarang.
“Insentif pemerintah misalnya untuk Electric Vehicle (EV) dan mobil hybrid dapat diperluas,” Josua melanjutkan.
Pulihnya penjualan mobil baru di Indonesia juga sangat bergantung pada ekspektasi konsumen. Kemudian ketersediaan lapangan kerja di dalam negeri.
Sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Dengan begitu masyarakat kelas menengah ke atas bisa bertambah.
Jika hal tersebut terjadi maka pasar kendaraan roda empat di Indonesia dipercaya dapat membaik di tahun depan. Dampaknya industri otomotif bisa selamat dari jurang kebangkrutan.
Sebelumnya Josua juga menerangkan jika penjualan mobil baru ingin segera pulih, para manufaktur harus menyediakan berbagai program menarik.
Semisal kombinasi promo seperti subsidi bunga dari mitra perusahaan pembiayaan, penyesuaian harga dan lini produk.
Buat program transaksi pembelian secara kredit, Josua menilai sebaiknya dilakukan lebih agresif di provinsi yang kreditnya sudah pulih.
Kemudian pabrikan bisa mulai memperkenalkan mobil varian hybrid non-premium yang dapat membantu menghemat penggunaan bahan bakar dan menjawab efisiensi biaya kepemilikan.
Sebagai informasi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang tujuh bulan baru ada 453.278 unit tersalurkan dari diler ke konsumen (retail sales).
Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu ada selisih 54.763 kendaraan roda empat. Lalu terjadi penurunan sekitar 10,78 persen.
Sekadar mengingatkan, pada Januari hingga Juli 2024 penjualan mobil baru secara retail menurut data Gaikindo berada di level 508.041 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Desember 2025, 11:00 WIB
27 Desember 2025, 09:00 WIB
27 Desember 2025, 07:00 WIB
26 Desember 2025, 11:00 WIB
24 Desember 2025, 11:00 WIB
Terkini
28 Desember 2025, 11:00 WIB
Model anyar dari Suzuki terdaftar di India dengan kode YMC, diyakini jadi penerus Ertiga versi tenaga listrik
28 Desember 2025, 09:00 WIB
Honda Jazz atau bisa dikenal Fit di Cina akan segera diluncurkan versi facelift pada kuartal pertama 2026
28 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah DKI Jakarta bakal gelar Car Free Night di kawasan Sudirman-Thamrin untuk sambut tahun baru 2026
27 Desember 2025, 19:00 WIB
Homogenisasi mobil Cina dinilai makin marak terjadi, teknologi tinggi tetapi tak sesuai kebutuhan konsumen
27 Desember 2025, 17:00 WIB
Artis Aura Kasih merupakan seorang penyuka otomotif, punya banyak koleksi motor dari Vespa sampai Kawasaki
27 Desember 2025, 13:00 WIB
Kepolisian gandeng joki Puncak untuk bantu atasi kemacetan yang kerap terjadi khususnya di libur panjang
27 Desember 2025, 11:00 WIB
Nantinya truk Cina yang akan digunakan di Indonesia wajib mengikuti aturan yang berlaku seperti laik jalan
27 Desember 2025, 09:00 WIB
Berbagai model mobil baru dari merek seperti Toyota sampai Suzuki siap hadir, mayoritas lini elektrifikasi