Jasa Marga Minta Maaf Sebabkan Kemacetan Karena Penutupan Gerbang Tol
25 September 2025, 07:57 WIB
Menurut Global Traffic Scorecard 2023 yang dikeluarkan oleh Inrix, Jakarta menjadi kota termacet nomor 10
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO ;– Lagi-lagi Jakarta dinobatkan sebagai kota paling macet. Kali ini berdasarkan laporan Global Traffic Scorecard 2023 dikeluarkan perusahaan analisis data lalu lintas Inrix.
Di dalam laporan tersebut, terdapat kota-kota yang kondisi lalu lintasnya paling padat. Kemudian Jakarta menempati nomor 10 di 2023.
Posisi itu setingkat lebih tinggi dari Miami, Florida. Lalu Jakarta ada di bawah Cape Town, Afrika Selatan yang berada di urutan kesembilan.
Pada laporan ini terungkap bahwa warga Ibu Kota kehilangan waktu 65 jam karena terjebak kemacetan. Bahkan jumlah tersebut meningkat 33 persen jika dibandingkan di 2022.
Angka di atas dihitung dengan melihat berapa lama waktu yang diperlukan masyarakat untuk melakukan perjalanan ke pusat kota dari daerah penyangga begitu juga sebaliknya.
“Ketika jumlah kendaraan meningkat, pengemudi sampai penumpang bus kehilangan waktu maupun bahan bakar dengan cara tidak produktif,” tulis Inrix seperti dikutip pada Kamis (27/6).
Lebih jauh mereka menjelaskan ada beberapa dampak negatif yang terjadi. Seperti keterlambatan pengiriman hingga efek buruk bagi lingkungan sekitar.
Semua itu terjadi karena kepadatan lalu lintas di daerah perkotaan. Sehingga diklaim mampu menurunkan kualitas hidup pengendara serta masyarakat lain.
Apalagi Jakarta juga dinobatkan sebagai kota nomor satu paling macet di Indonesia. Menjadi catatan bagi para pemangku kebijakan guna menanggulangi fenomena di atas.
Kemudian Inrix menyebut kalau pagi dan sore hari waktu paling buruk buat berkendara di Jakarta. Sebab kemacetan terjadi di momen tersebut.
“Kecepatan tertinggi pada 2023 hanya 21 mil per jam atau 33,7 kilometer per jam,” lanjut mereka.
Sementara itu Bob Pishue, analisis transportasi Inrix menyebut kepadatan lalu lintas di daerah perkotaan menunjukan peningkatan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“Hal ini juga menyebabkan hilangnya waktu senilai miliaran dolar bagi para pengemudi juga masyarakat,” Bob Pishue menuturkan.
Memang Inrix memakai pola perjalanan terkini setelah masa pandemi Covid-19 selesai. Mereka mengklaim melakukan Analisa serta membandingkan perbedaan perjalan pulang pergi di lebih dari 900 kota di dunia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 September 2025, 07:57 WIB
22 September 2025, 12:00 WIB
18 September 2025, 08:00 WIB
16 September 2025, 07:00 WIB
03 September 2025, 14:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi
02 Oktober 2025, 12:00 WIB
Bos Gresini Racing mengaku sangat terkesan dengan kemampuan Veda Ega Pratama saat beraksi di dalam lintasan
02 Oktober 2025, 11:00 WIB
GIIAS Bandung 2025 memberikan kemudahan untuk masyarakat Jawa Barat yang ingin membeli mobil atau motor baru
02 Oktober 2025, 10:00 WIB
Federal mengaku tidak merasa dampak dari lesunya pasar motor baru yang sedang terjadi dalam beberapa waktu
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
Mayoritas merek tidak melakukan penyesuaian, berikut daftar harga mobil listrik di RI per Oktober 2025
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
Honda hadirkan seluruh line up mobil hybrid di GIIAS 2025 termasuk Step Wgn yang baru meluncur di Indonesia
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina karena adanya kandungan etanol pada base feul BBM yang ditawarkan