Xpeng X9 Dirakit Lokal, G6 Masih Menyusul Karena Hal Ini
04 Juli 2025, 19:00 WIB
Peneliti ungkap beberapa strategi Vietnam yang bisa ditiru oleh Indonesia apabila ingin memproduksi EV
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Produsen mobil listrik asal Vietnam yakni VinFast, jadi satu dari sekian pendatang baru yang meramaikan pasar otomotif Indonesia.
Jadi sorotan sebab negara tetangga itu disebut sudah mampu memproduksi dan mengekspor lini mobil listrik sendiri.
Sementara Indonesia dengan sumber daya bahan baku baterai yang lebih melimpah justru belum melakukan hal serupa.
Peneliti menilai ada beberapa faktor yang membuat Vietnam bisa lebih dulu dalam produksi serta ekspor EV (Electric Vehicle).
“Pertama kalau mengerjakan sesuatu, harus fokus sampai selesai, di upstream selesaikan dulu. Tentu saja semua itu tergantung kebijakan pemerintah,” kata Prov. Dr. rer. nat. Evvy Kartini, Founder National Battery Research Institute di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut dia, penting untuk pemerintah melanjutkan regulasi terkait EV dari masa pemerintahan sebelumnya.
Perubahan kebijakan yang terlalu cepat dan tidak konsisten dapat menyulitkan buat berbagai pihak, khususnya investor.
Prog. Evvy menyorot bahwa di Vietnam, perizinan dan regulasi terkait mobil listrik lebih sederhana dan tidak menyulitkan pihak terkait.
“Nah di kita, terlalu banyak aturan yang dikeluarkan setiap kementerian. Jadi kalau tadi saya sampaikan tentang tambang, unpstream, kementeriannya ESDM dan BKPM. Tetapi ketika bikin pabrik baterai, Kemenperin, izinnya beda lagi,” kata Prof. Evvy.
Sama halnya dengan standardisasi baterai dan daur ulang, di mana peraturan dikeluarkan oleh KLH atau Kementerian Lingkungan Hidup.
Untuk itu, dia menyarankan pemerintah untuk memiliki satu kementerian koordinasi yang dapat mengurus hal-hal terkait EV dari hulu ke hilir.
“Karena kalau kita dalam perizinan sulit, terlalu banyak tempat dan sebagainya, nanti investor tuh akan mundur,” tegas dia.
Ia juga menegaskan pentingnya mengambil tenaga kerja yang berkompeten di bidangnya. Sehingga dapat secara signifikan memajukan perusahaan.
“Di Vietnam mereka mengambil orang (tenaga kerja) terbaik. Misal di baterai, dia ambil direktur orang Korea, mereka bangun pabrik baterai dari kecil sampai besar,” kata Prof. Evvy.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Juli 2025, 19:00 WIB
04 Juli 2025, 16:30 WIB
04 Juli 2025, 12:52 WIB
04 Juli 2025, 08:00 WIB
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Terkini
06 Juli 2025, 07:00 WIB
Toyota Kijang Innova Diesel bekas lansiran 2023 ditawarkan dengan beragam kemudahan termasuk TDP Rp 2 jutaan
05 Juli 2025, 20:00 WIB
BAV Luxury Auto Design memperkenalkan karya terbarunya untuk konsumen yang membutuhkan kenyamanan lebih
05 Juli 2025, 18:12 WIB
Siluet mobil yang diduga Hyundai Stargazer Cartenz diunggah, ini detail ubahan pada bagian eksteriornya
05 Juli 2025, 16:04 WIB
Sebanyak 55 Suzuki Fronx telah diserahkan kepada para konsumen di Senayan, Jakarta hari ini, Sabtu (05/07)
05 Juli 2025, 15:00 WIB
Suzuki jadi importir mobil terbesar di Jepang di Juni 2025 setelah meluncurkan Jimny lima pintu buatan India
05 Juli 2025, 13:00 WIB
Diyakini bakal diekspor ke berbagai negara, BYD Seal Wagon PHEV tawarkan opsi baru kendaraan ramah lingkungan
05 Juli 2025, 11:00 WIB
Kementerian Perhubungan Perpanhang masa sosialisasi truk ODOL hingga akhir 2026 setelah mendapat protes
05 Juli 2025, 08:32 WIB
Aismoli meminta pemerintah mencontoh India dalam memberikan subsidi motor listrik kepada masyarakat Indonesia